Situs-Situs

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

Keletakan

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

Pesanggrahan Ambarukma terletak di Dusun Ambarukma, Kalurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Kompleks Pesanggrahan ini beradai di sisi utara Jalan Raya Jogja-Solo. Kini kompleks pesanggrahan ini berada dalam lingkungan kompleks Ambarukma Plaza (Amplas).

Kondisi Fisik

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

Menurut buku Monografi Pesanggrahan-Pesanggrahan Kraton Yogyakarta terbitan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, 2008, Pesanggrahan Ambarukma dapat dibagi dalam beberapa elemen fisik. Elemen-elemen fisik tersebut meliputi fisik bangunan, ragam hias bangunan, dan arsitektur bangunan.

Menurut buku tersebut Pesanggrahan Ambarukma secara fisik bangunan dapat dibagi menjadi Alun-alun, Pendapa Agung, Dalem Agung, Taman (Balekambang), Pagar Keliling, Pacaosan, dan Gardu. Komponen bangunan semacam ini mengacu pada komponen bangunan keraton.

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

Pendapa Agung berukuran 32 x 27 m. Bangunan ini tanpa dinding. Arah hadap bangunan ke arah selatan. Corak bangunan adalah joglo. Jumlah keseluruhan tiang adalah 56 buah. Bangunan pendapa langsung menyambung dengan bangunan Dalem Ageng. Bangunan atap pada bagian kemuncaknya berbentuk limas yang ditopang oleh empat buah tiang atau saka guru. Balok jurai atau dudur pada atap kemuncak ini ditopang oleh balok tumpangsari bertingkat tiga.

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

Tumpangsari pada Pendapa Pesanggrahan Ambaruka memiliki ornament yang sangat kaya. Pada langit-langit tumpangsari ini terdapat gambaran logo Keraton Yogyakarta yang dikelilingi hiasan berbentuk stiliran flora. Warna yang menonjol yang digunakan dalam pada hiasan tersebut adalah warna emas, hijau dan merah.

Ruang antara Pendapa dan Dalem Ageng sebenarnya merupakan rongga atau lengkung yang digunakan untuk menurunkan para tamu yang baru turun dari kereta (kendaraan). Pada ruang ini telah ada penambahan bangunan berupa tratag, yakni bangunan terbuka dengan atap berbentuk kampung. Lantai pada pada bangunan ini juga telah dibuat sejajar dengan lantai Dalem Ageng maupun Pendapa.

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

Tiang-tiang di Pendapa ini memiliki pola ragam hias yang disebut motif sathon, praba, mirong, dan kaligrafi. Semua motif hias tersebut memiliki makna sendiri-sendiri. Sathon dimaksudkan sebagai simbol satu atau menyatu. Sedangkan mirong dianggap sebagai menghindari hal-hal negatif, namun juga dapat dimaknai sebagai stilisasi huruf Arab alif, lam, dan mim. Ketiga huruf ini dimaksudkan sebagai awal, tengah, dan akhir. Sementara mirong juga diartikan sebagai putri mirong (melengos). Kecuali itu juga dimaksudkan sebagai hadirnya Ratu Kidul ketika di tempat itu (Pendapa) dipertunjukan tarian bedaya.

PESANGGRAHAN AMBARUKMA

bersambung

Sumber: BP3, 2008, Monografi Pesanggrahan-pesanggrahan Kraton Yogyakarta.