Drama musical Diana
Iringi Perjalanan Kompas

Bicara grup musik lawas Koes Plus sama saja bicara tentang sejarah musik populer di Indonesia. Betapa tidak, band yang awalnya bernama Koes Brothers ini sudah menciptakan sebanyak 967 lagu yang dicakup dalam 92 album. Hingga kini lagu-lagu mereka masih sangat akrab di telinga seakan tak hilang ditelan jaman. Mereka adalah lima saudara, Djon (Koesdjono), Tony (Koestono), Nomo (Koesnomo), Yon (Koesyono) dan Yok (Koesroyo) Koeswoyo. Perjalanan musik mereka pun tak selalu mulus, ditengah kebesaran nama dan kesuksesannnya, selain pernah dipenjara karna isu musik mereka yang dianggap merusak mental pemuda Indonesia, isu konflik internal sempat mewarnai perjalanan band yang pernah populer dengan nama Koes Bersaudara ini, yang kemudian mengganti namanya menjadi Koes Plus pada tahun 1969 sampai sekarang.

Sejarah panjang dan pengalaman band ini rasanya hampir serupa dengan perjalanan panjang harian Kompas hingga saat ini, 45 tahun bukan waktu yang sebentar, dalam rentangan waktu itu, Kompas juga mengalami masa-masa pahit sampai akhirnya berjaya seperti sekarang. Di usianya yang ke-45 kemarin, Kompas merayakan dengan menggelar drama musikal bertema Merajut Nusantara yang digarap oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya, Garin Nugroho sebagai sutradara, Yockie Suryaprayogo sebagai sutradara musik dan koreografer tari Eko Supriyanto. Drama tersebut menceritakan tentang sebuah band yang sedang menikmati kepopulerannya, band tersebut berpersonelkan Yoko (Ariyo Wahab), Jojo (Rueben Elishama), Yance (Rezanov) dan Ebon (Dana Galista).

Perjalanan band tersebut akhirnya merembet pada cerita cinta-cintaan, namun cerita romantis ini tak hanya sekedar cerita cinta biasa, Yoko jatuh cinta pada gadis bernama Mariska (Sheila Marcia), lalu Yoko berkhianat jatuh cinta pada Diana (Nindy), gadis yang ditemuinya di tempat konser mereka Tilore yang merupakan daerah konflik. Kisah pengkhianatan tersebut akhirnya membuahkan perpecahan dalam band. Hampir menjelang akhir pertunjukkan, muncul tokoh jahat bernama Dasilva yang diperankan oleh Andy Rif, yang menentang percintaan Yoko dan Diana. Namun konflik dan perpecahan tersebut akhirnya berakhir dengan damai dan pesan sosial yang dikemas dengan rapih.

Setiap momen dalam cerita yang dibuat Bre Redana, kurang lebih merupakan sebuah apresiasi dan penghormatan terhadap ikon besar dalam sejarah musik pop di Indonesia, semua semakin sempurna dengan hadirnya beberapa musisi, antara lain, Elfonda Mekel (Once), Eet Syahranie, dan Tohpati juga kelompok string SaUnine yang membawakan karya-karya Koes Plus yang fenomenal dengan sangat baik. Kehadiran mereka membuat drama musikal malam itu semakin sempurna dan acara pun di tutup dengan Yon Koeswoyo yang ikut menyanyikan lagu Nusantara, Selamat Ulang Tahun Kompas.

Natalia