BOB SICK (Solo Exhibition)
Lahir Kembali

Siapa tak kenal seniman yang dikenal nyentrik ini, Bob Sick Yuditha Agung, atau yang akrab disapa Bob Sick. Seniman asal Jogjakarta yang sekujur tubuhnya penuh tattoo ini kembali berpameran tunggal setelah tahun 2008 lalu berpameran tunggal di Sin Sin Fine Art, Hongkong. Tema pameran Bob kali ini adalah Bobvarium semuah istilah yang diambil dari nama Bob dan Ovarium, yaitu salah satu organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan ovum dan sebagai tempat mematangkan sel telur. Dengan begitu, Bobvarium yang terkesan maskulin dan feminin ini memiliki arti proses kreatif Bob dan ruang motivasi, kreasi dan inkubasi Bob Sick di dalam menciptakan karya-karya baru dan citra diri yang baru, semacam kelahiran kembali, yang sesuai dengan momen ulang tahun Bob pada tanggal 26 Mei kemarin.

Ada sekitar lima belas karya dengan tema Bobvarium dipamerkan di Srisasanti Arthouse, Kemang, Jakarta Selatan. Bob datang dengan karya dan citra diri yang baru, tak lagi melulu sangar, lebih fashionable namun tetap spontan dalam membuat karya dengan ide darimana saja sesuai keinginan hatinya. Antara lain karya-karyanya yang berjudul, Tiga Biksu, Man Of The World, Jangan Gusur Tanah Kami, Contes Metro Sexual, lukisan beberapa kolektor lukisan dan lainnya. Bob dikenal sebagai pelukis yang cuek dan tanpa beban, hal ini terlihat dari seluruh karyanya pada pameran kali ini, seperti pada lukisan tiga biksu di sebuah kelenteng, tiga sosok itu dibuat dengan anatomi yang tidak sempurna dengan penampilan berlainan. Bob bercerita tentang tiga biksu yang sedang ngobrol santai tanpa ada hambatan meski ada perbedaan satu sama lain. Dengan arti lain meski berbedas uku dan keyakinan kita harus tetap harus berdamai dengan siapapun.

Hampir semua lukisan milik seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta ini terlihat ramai dan tak menyisakan ruang kosong, ornamen apapun dimasukkan Bob, beragam obyek yang diangkat dalam lukisannya, seperti suasana kota, para sahabat, petani dan beberapa sosok kolektor lukisan. Warna-warni yang ia pakai sebagian terlihat cerah dan manis. Tak lupa sebagai ciri khasnya ia memberikan teks atau statement didalam beberapa lukisannya, kata-kata yang lepas, jujur dan apa adanya. Seiring dengan kehidupannya yang kian mapan, gaya visual Bob terasa berubah, betapa tidak di tahun 2007, Bob akhirnya memperoleh keberhasilan setelah karya-karyanya booming dan menjadi salah satu seniman yang karyanya paling diburu pembeli.

Dan pada pameran tunggalnya kali ini yang sekaligus merayakan ulang tahun Bob pada tanggal 26 Mei. Beberapa hal ingin dicapai dalam even pameran kali ini, salah satunya adalah memunculkan pencitraan Bob Sick yang sesungguhnya, sekaligus menandai kemunculan pertamanya bersama dengan lembaga Srisasanti Syndicate. Untuk itu, khusus dalam momen pembukaan pamerannya ini, Bob disandingkan dengan seorang Female DJ, yaitu DJ Milinka Radisic. Milinka adalah seorang DJ (Disc Jockey) yang berprestasi dan telah memiliki reputasi internasional. Presentasi seni Milinka dalam pameran tunggal Bob Sick, memberikan aksentuasi yang kuat tentang sosok Bob Sick sebagai seniman profesional yang elegan, gaul, dan berkelas.

Natalia