VINYL ATTACK
Pameran Piringan Hitam

Media apapun bisa menjadi seni yang memiliki nilai estetis sebuah karya seni, itu juga yang menjadi dasar berlangsungnya pameran bertajuk Vinyl Attack di Gardu House, Jl. Madrasah, Gandaria Selatan, Sabtu (17 April) kemarin. Pameran perdana di Gardu House ini sekaligus membuka galeri rumah Gardu House yang didirikan secara kolektif oleh seniman street art. Galeri ini hadir sebagai ruang alternatif memamerkan karya selain ditembok-tembok jalanan, selain itu Gardu House diharapkan bisa menjadi sarana memasarkan karya kepada publik dan banyak berkolaborasi dalam satu proyek pameran bersama seniman dari berbagai komunitas.

Mengenai pameran yang bertajuk Vinyl Attack, seperti yang kita tahu, Vinyl atau nama lainnya player piringan hitam adalah benda yang fungsinya sama dengan CD (compact disc) yang berfungsi sebagai penyimpan data musik. Namun seiring berkembangnya teknologi, piringan hitam semakin hilang dan tergantikan dengan CD. Dan untuk merayakan musik era vinyl, Gardu House mengundang teman-teman seniman dari beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan lain-lain untuk merespon vinyl yang dibagikan sebagai media untuk menuangkan ide karya dalam bentuk kreasi masing-masing.

Hasilnya tentu beragam dan unik, tak sedikit dari mereka antara lain, yang hadir dari komunitas seni, Artcoholic, Toter, The Popo, Karma, RHARHARHA, Kampung Segart, Media Lega, PinkGirlGoWild, dan masih banyak lagi yang lain membuat vinyl tersebut berubah bentuknya dari piringan hitam biasa. Dalam siaran pers Gardu House disebutkan, piringan hitam dijadikan media karena street art memiliki hubungan kuat dengan dunia musik. Selain itu para seniman percaya, karya seni dapat dituangkan dalam media alternatif seperti vinyl tanpa mengurangi nilai estetis sebuah karya.

Pameran ini akan berlansung sampai 24 April mendatang, lewat pameran perdana ini, semoga Gardu House sebagai ruang seni yang terbuka untuk siapa saja yang memiliki minat terhadap dunia street art sedikit banyaknya dapat memberikan kontribusi dalam mendorong pergerakan street art kearah yang lebih baik lagi. Memberikan ruang gerak yang lebih kepada street artist serta menjadi gardu penyalur karya teman-teman street artist ke khalayak agar dapat diapresiasi dengan lebih luas lagi selayaknya fungsi Gardu secara literal.

Titin