Alun dan Pusaran : AT Sitompul Menghela Seni Grafis
Setelah memberi ruang bagi para seniman grafis pada kompetisi dan pameran berkala Trienale Seni Grafis Indonesia tahun lalu, Bentara Budaya Jakarta kembali menyuguhkan pameran seni grafis yang dimulai sejak 8-17 April mendatang. Pameran AT.Sitompul yang juga pemenang ke-3 ajang Trienale tahun 2009 ini berlangsung agar para seniman ini memegang teguh komitmennya terhadap perkembangan dunia seni cetak grafis. Seperti pameran AT.Sitompul kali ini, kesan pertama yang paling mudah muncul dalam pamerannya ini adalah seni cetak grafis optical art, dimana karya-karyanya memunculkan komposisi yang menghadirkan ruang 4 dimensi, dimana unsur gerak hadir sebagai tipuan mata, ketika dilihat ada kesan gambar bergerak atau bergetar. Kesan permainan optis sering dirangkai lewat konfigurasi bidang-bidang rata dan pewarnaan datar. Bisa dibayangkan tingkat kecermatan yang dibutuhkan untuk menyiapkan karya seni cetak ini.
Anggara Tua Sitompul nyaris tak pernah absen tampil dalam berbagai agenda pameran untuk mempopulerkan hasil karyanya, sejak tahun 2002 hingga 2010. Kali ini tak kurang dari 17 karyanya terpampang dalam ruang pamer Bentara Budaya Jakarta, menurut Hendro Wiyanto, kurator pamerannya, AT. Sitompul tergolong jenis barang langka, orang akan tercengang dengan niat dan ketekunannya, medan sosial seni rupa yang membanggakan seni lukis ketimbang seni grafis pun tidak mampu menyurutkan niat Sitompul untuk tetap menggrafis.
Bagian terbesar karya yang dipilih Sitompul untuk pameran tunggalnya kali ini menunjukkan ketertarikannya pada komposisi tunggal berbentuk lingkaran dan elips. Katanya, bentuk bundar merupakan representasi simbolis dari sang waktu. Layaknya lingkaran, bagi Sitompul waktu adalah siklus yang mempertemukan awal dan akhir dalam kesinambungan deja-vu tak putus. Pada beberapa grafisnya ia bergelut dengan bentuk-bentuk simetrik, dan susunan garis dan bidang geometrik, yang sesungguhnya juga teramat jarang dikerjakan orang di dunia seni cetak grafis. Tak ada coretan atau goresan pada karya-karya Sitompul, seperti yang ditemukan dalam karya lukis, karyanya merupakan kecermatan dan penguasaan penggunaan pisau cukil semata yang bekerja diatas permukaan bidang hardboard.
Karya-karyanya juga mengandung makna tersirat, seperti misalnya pada grafisnya yang berjudul Kesempatan Yang Membedakan, lingkaran dengan tanda sama dengan ditengah diartikan baik anak keluarga kaya raya ataupun penjual gethuk, keduanya bisa sama-sama gagal dalam hidup. Faktor kesempatan lah yang kerap kali menentukan. Sedangkan tanda sama dengan dimaksudkan sebagai kesempatan yang sama bagi semua orang. Lain lagi dengan karyanya yang berjudul Semua Ada Waktunya, grafis empat buah lingkaran yang ditengahnya ada bulatan besar sampai mengecil yang saling berhubungan, artinya hidup adalah siklus yang pasti, posisi kita pun berubah-ubah dalam kepastian siklus hidup. Apa yang kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh akan terjadi pada waktunya. Segala sesuatu ada waktunya. Itulah sebagian kecil makna dari seluruh karya-karyanya, pameran ini juga akan digelar di empat venue Bentara Budaya.
Titin