SMA Internasional Springfield Jakarta Menikmati Suasana Pedesaan
05 Feb 2015 Latihan menari tradisional ini baru pertama kali aku alami, sangat mengesankan. Juga menambah wawasan tentang teknik menari. Ternyata ada teknik-teknik khusus yang sangat berbeda dengan tarian balet yang biasa aku ikuti sebelumnya.
Mereka belajar Tari Garuda
Menikmati suasana penginapan ala pedesaan dan merasakan langsung kegiatan budaya Jawa baru saja dialami oleh 18 siswa-siswi SMA Internasional Springfield Jakarta di Tembi Rumah Budaya pada 27—31 Januari 2015. Tidak hanya itu, selama mereka di Yogyakarta juga berkunjung ke beberapa destinasi yang bernuansa budaya lokal, seperti Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pasar Tradisional Beringharjo, dan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Selama lima hari mereka tak hanya menginap di rumah pedesaan Tembi, tapi juga mengikuti aneka kegiatan budaya di rumah Tembi. Mereka belajar membatik, menari, menabuh gamelan, dan melakukan jelajah desa. Mereka yang sudah terbiasa hidup dalam suasana modern, merasa mendapat sensasi baru.
Siswa-siswi SMA Internasional Springfield Jakarta belajar menabuh gamelan
“Latihan menari tradisional ini baru pertama kali aku alami, sangat mengesankan. Juga menambah wawasan tentang teknik menari. Ternyata ada teknik-teknik khusus yang sangat berbeda dengan tarian balet yang biasa aku ikuti sebelumnya. Saya pikir terlalu mudah dipelajari, seperti halnya balet, ternyata sulit juga,” tutur Shannon, pelajar putri kelas XII.
Melintas kebun dalam acara jelajah desa
Shannon bertutur lagi, “Tarian Garuda yang saya pelajari ini cukup unik. Saya sangat senang. Demikian pula saat belajar membatik dan menabuh gamelan. Baru kali ini aku memegang canting. Begitu pula menabuh gong. Jadi tadi saat latihan menabuh gong aku sering salah pukul.”
Mereka juga merasakan sensasi berjalan di pematang sawah
Hal senada juga diungkapkan oleh pelajar putra Seanandrew, “Senang rasanya bisa langsung merasakan menari walaupun hanya sebentar. Selama ini hanya membayangkan orang lain menari. Aku baru pertama kali menari, di di Tembi ini. Seru ya! Saya pikir latihan tari itu secara pelan-pelan dan lambat, ternyata latihan tari Garuda kali ini dituntut begitu cepat gerakannya. Sempat kaget tetapi senang juga.”
Suwandi
Foto: Sartono
Baca Juga
- 23-01-16
Penuntun Manusia Menuju Kesempurnaan Sejati
Judul : Weddha Brata (Panuntun. Jilid II) Penulis : Mas Sajimin Prawiraatmaja Penerbit : TB... more » - 22-01-16
Gunungan Sebagai Penggambaran Alam Semesta
Dinamakan gunungan karena bentuknya menggambarkan gunung. Gunungan disebut juga kayon, artinya pohon. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar... more » - 22-01-16
Awalnya besi yang ditempa Lantas Jadilah Keris
Supriyadi yang rambutnya memutih, terus mengayunkan palu, memukul besi membara yang dicapit kuat. Percikan api melesat kesana kemari. Adu palu (... more » - 21-01-16
SMAN 1 Sleman Singgah di Tembi
Setelah rombongan SMA 1 Mejobo Kudus meninggalkan Tembi, Selasa, 12 Januari 2016, rombongan SMAN 1 Sleman yang berjumlah sekitar 190 siswa dan... more » - 19-01-16
Sistem Religi Bonokeling yang Ditularkan Secara Lisan
Judul : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis : Bambang... more » - 19-01-16
Rekaman Gambar Pembuatan Kopra di Jawa tahun 1930-an
Buah kelapa boleh dikatakan identik dengan identitas Indonesia atau juga negara dan pulau-pulau di Asia-Pasifik. Buah ini menjadi sesuatu yang... more » - 18-01-16
Bahasa Bagongan, Hanya Digunakan di Keraton
Judul : Bahasa Bagongan Penulis : Soepomo Poedjosoedarmo, Laginem Penerbit : Balai Bahasa, 2014... more » - 18-01-16
Wisuda Kursus MC Bahasa Jawa Angkatan ke-33
Satu per satu nama-nama para wisudawan kursus master of ceremony (MC) Bahasa Jawa angkatan ke-33 Tembi Rumah Budaya dibacakan untuk kemudian naik... more » - 18-01-16
Endhek Wiwitane Dhuwur Wekasane
Peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti rendah permulaannya tinggi (pada) akhirnya. Hal ini bisa dicontohkan misalnya dengan pertumbuhan... more » - 14-01-16
Buku Nyai Dasima yang Langka
Judul : “Njaie Dasima”. Sair Tjerita Penulis : O.S. Tjiang Penerbit : Tjap Goan He, 1897, Batawi... more »
Artikel Terbaru
- 23-01-16
Penuntun Manusia Men
Judul : Weddha Brata (Panuntun. Jilid II) Penulis : Mas Sajimin Prawiraatmaja Penerbit : TB... more » - 23-01-16
Selasa Kliwon Hari B
Perhitungan ini berdasarkan perhitungan primbon Panca Suda. Panca = lima, suda = dikurangi. Lima dikurangi satu sama dengan empat. Ada empat... more » - 23-01-16
Jose Rizal Manua, Pe
Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater... more » - 22-01-16
Gunungan Sebagai Pe
Dinamakan gunungan karena bentuknya menggambarkan gunung. Gunungan disebut juga kayon, artinya pohon. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar... more » - 22-01-16
Awalnya besi yang di
Supriyadi yang rambutnya memutih, terus mengayunkan palu, memukul besi membara yang dicapit kuat. Percikan api melesat kesana kemari. Adu palu (... more » - 21-01-16
SMAN 1 Sleman Singga
Setelah rombongan SMA 1 Mejobo Kudus meninggalkan Tembi, Selasa, 12 Januari 2016, rombongan SMAN 1 Sleman yang berjumlah sekitar 190 siswa dan... more » - 21-01-16
Berbagi Ilmu Tata Pa
Masih ingat kesuksesan pementasan kolosal yang mengangkat kebudayaan Indonesia, “Matah Ati” yang kemudian dipentaskan di Singapura dan Kuala... more » - 20-01-16
Potret Keindahan Ind
Mencintai Tanah Air yang diperlukan bukan slogan dan celotehan tapi bagaimana mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat, begitu kira-kira hal... more » - 19-01-16
Konser Perkusi, Aksi
Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat ... more » - 19-01-16
Sistem Religi Bonoke
Judul : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis : Bambang... more »