Tembi

Yogyakarta-yogyamu»YOGYAKARTA DAN HURUF JAWA

01 Jan 2008 07:49:00

Yogyamu

YOGYAKARTA DAN HURUF JAWA

Jika orang berjalan-jalan di Yogyakarta orang akan menemukan banyak nama jalan yang dituliskan dengan dua macam sistem huruf, yakni huruf Latin dan huruf Jawa. Bagi orang yang berasal dari etnik lain dan belum pernah menginjakkan kakai di kota Yogyakarta hal seperti itu mungkin akan sedikit menimbulkan rasa heran. Akibat dari hal tersebut sangat mungkin menimbulkan semacam dugaan atau tuduhan bahwa Yogyakarta bersifat Jawa sentris. Dugaan atau tuduhan semacam itu tidak dapat disalahkan. Belum lagi kalau orang melihat salah satu jenis bis kota di Yogyakarta, salah satu bis kota di Yogyakarta juga diberi nama dengan tulisan berhuruf Latin dan Jawa.

Tidak dapat dipungkiri kota Yogyakarta, seperti kota-kota lainnya tentu ingin juga menonjolkan identitas dirinya. Salah satu ciri yang kental di Yogyakarta di samping kota Surakarta barangkali adalah pada sisi kejawaannya itu. Setidak-tidaknya pada penggunaan bahasanya. Nampaknya sosok bahasa yang diwakili oleh visualisasi yang berupa sistem huruf inilah yang dicoba ditampilkan melalui media yang salah satunya berupa papan nama jalan dan juga body bis kota. Upaya ini barangkali memang tidak sia-sia. Artinya, dengan demikian orang Yogyakarta sendiri akan disadarkan/diingatkan pada keberadaan sistem huruf yang selama ini telah merekam dan mewadahi bahasa ibu mereka, yakni bahasa Jawa. Ingatan seperti itu dimaksudkan pula untuk menggugah mereka agar kemudian mempunyai perhatian yang memadai terhadap sistem huruf mereka sendiri yang dalam arti luas telah banyak merekam bahkan hampir semua aspek kehidupan nenek moyang mereka.

Hanya saja, sistem huruf seperti termaksud di atas sampai sekarang relatif kurang dikenal oleh masyarakat Yogyakarta sendiri khususnya pada generasi mudanya. Hal demikian terjadi mungkin karena semakin gencarnya penggunaan bahasa di luar bahasa Jawa (bahasa ibu) oleh masyarakat Yogyakarta sendiri dalam kehidupan sehari-harinya. Barangkali juga karena intensitas mereka yang mengharuskan mereka untuk selalu berkomunikasi dengan orang yang tidak berbahasa ibu bahasa Jawa menyebabkan mereka harus menggunakan bahasa yang lebih luas penggunaannya seperti bahasa Indonesia, Inggris, maupun bahasa lainnya. Intensitas semacam ini sering tidak disadari menghapus ingatan mereka pada bahasa ibu dan juga sistem hurufnya yang beberapa dekade lampau merupakan alat komunikasi yang cukup vital bagi masyarakatnya. Pencantuman tulisan berhuruf Jawa di sekian papan nama jalan, body bis kota, dan tempat-tempat lain mungkin merupakan salah satu wujud keprihatinan masyarakat Jawa akan keterasingan bahasa dan huruf Jawa di kampung halamannya sendiri.

Berikut ini Tembi menyajikan beberapa contoh nama jalan, body bis kota yang dituliskan dengan dua sistem huruf yakni Jawa dan Latin. Silakan menikmati Yogyaku-Yogyamu.

Teks: Sartono Kusumaningrat
Foto: Didit Priya Daladi





Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta