Stempel, Kartu Ucapan, Kartu Nama di Jogja Tahun 1930-an

Stempel, Kartu Ucapan, Kartu Nama di Jogja Tahun 1930-an

Dunia stempel, kartu nama, serta urusan cap-mengecap sejak tahun 1930-an ternyata sudah cukup maju. Bahkan jika kita melihat contoh-contoh penawaran yang diajukan para tukang stempel waktu itu, ternyata karya mereka juga sudah bagus. Stempel waktu itu, seperti stempel sekarang, juga dibuat dari karet. Untuk gagang atau tangkainya ada yang dibuat dari bahan kayu maupun logam. Sementara stempel sekarang sudah banyak yang dikemas semi mekanis-berpegas dengan tinta atau pewarna yang mampu keluar (merembes sendiri) dengan merata.

Jika dicermati, hasil pengecapan atau stempel di masa lalu dapat mengingatkan orang akan sebuah nama, alamat, selera, dan maksud dari stempel atau cap-cap itu. Ada yang stempel yang dibuat khusus untuk mengucapkan selamat hari raya. Ada pula stempel/kartu nama yang berisikan teks pendek yang berisi ucapan dan harapan pada seseorang. Teks-teks itu pun ada yang dituliskan dalam huruf Latin maupun huruf Jawa. Gaya ilustrasi atau ornamental yang tertera dalam teks juga menunjukkan gaya dan trend zaman itu. Ilustrasi wayang yang disertakan kebanyakan merepresentasikan jati diri atau kehendak beridentitas orangnya pada kesamaan sifat tokoh wayang menjadi cukup nyata.

Stempel, Kartu Ucapan, Kartu Nama di Jogja Tahun 1930-an

Gambar Punakawan seperti merepresentasikan bahwa orang yang mengirimkan cap, stempel atau teks dalam format stempel itu adalah sebagai wong cilik; sebuah tata krama khas Jawa yang mencoba selalu merendah di hadapan orang lain. Kartu nama/ stempel dengan gambar Raden Janaka (Arjuna) dan Dewi Wara Sembadra seolah juga menegaskan harapan orang yang berkirim teks atau stempel tersebut agar orang yang dikirimi stempel hidup rukun, serasi, dan damai seperti pasangan Arjuna-Sembadra.

Mencermati stempel dan kartu ucapan, kartu nama masa lalu juga mengingatkan orang bahwa jati diri seseorang merupakan sesuatu yang penting, yang sadar maupun tidak, tersembunyi maupun terang-terangan sesungguhnya ingin dikenali dan dihargai serta diakui oleh orang lain. Stempel, kartu nama, dan kartu ucapan sebenarnya menunjukkan akan itu semua sehingga orang pun bisa dipastikan tidak akan suka membuat model stempel, kartu nama, dan kartu ucapan yang persis sama dengan milik orang lain. Hal ini menegaskan bahwa orang ingin diterima sesuai dengan kekhasan dirinya, lengkap dengan selera dan ide-idenya.

Stempel, Kartu Ucapan, Kartu Nama di Jogja Tahun 1930-an

Berikut ini disajikan contoh-contoh kartu nama atau kartu ucapan dan stempel atau cap yang termuat dalam Javaansche Almanak terbitan Drukkerij en Uitgegevensfirma v/h H. Buning, Djokja, 1934. Silakan menikmati.

Sumber: 1934, Javaansche Almanak 1934, Djokja: Drukkerij en Uitgegevensfirma v/h H. Buning.


Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta