- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Jaringan-museum»SITUS SURUH
07 Jul 2011 08:59:00Keletakan
Situs Jetis Suruh secara administratif terletak di Dusun Suruh, Kalurahan Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Dusun ini relatif jauh dari akses jalan besar. Akses jalan untuk menuju lokasi ini merupakan akses jalan kampung.
Kondisi Fisik
Situs Jetis Suruh berada pada kompleks makam umum di Dusun Suruh. Pada situs ini ditemukan cukup banyak batuan yang letaknya sudah tidak insitu lagi. Kini batuan candi yang ditemukan di tempat itu diletakkan di sekeliling tembok pagar makam bagian dalam. Sebagian lagi bahkan dijadikan trap atau tangga di dalam kompleks makam tersebut. Jenis batuan yang dapat dilihat di tempat itu di antaranya jenis-jenis batuan canci berbentuk persegi panjang dengan berbagai ukuran.
Selain batuan candi berbentuk persegi di tempat itu juga ditemukan fragmen arca. Tidak diketahui dengan jelas, tokoh siapakah diarcakan tersebut. Kondisi fragmen arca itu sendiri telah banyak ditumbuhi lumut. Fragmen arca ini terletak di sudut timur-selatan kompleks makam lama (tua). Kecuali itu juga terdapat satu lempengan batu berbentuk persegi yang di beberapa sisi permukaannya terdapat relief berbentuk sulur-suluran.
Fragmen arca ini memiliki ukuran tinggi sekitar 50 Cm,lebar 40 Cm, dan tebal sekitar 25 Cm. Sedangkan lempeng batu berornamen memiliki ukuran panjang sekitar 60 Cm, lebar 45 Cm, dan tebal sekitar 15 Cm.
Latar Belakang
Bisa dikatakan bahwa latar belakang sosial historis dari situs Suruh ini masih gelap. Tidak banyak informasi yang dapat digali atau dibaca dari situs ini. Akan tetapi melihat cukup banyaknya sebaran batuan yang ada di tempat ini, maka kemungkinan besar situs Suruh dulunya merupakan sebuah bangunan percandian. Keletakan situs yang tidak jauh dari sumber air di tempat itu sering juga menimbulkan dugaan bahwa situs Suruh dulunya mungkin berkaitan dengan petirtaan. Namun di balik itu seperti pada umumnya diketahui, bangunan candi umumnya memang tidak jauh dari sumber air.
Nama Dusun Suruh sendiri kemungkinan besar mengacu pada nama tokoh besar di masa lalu. Nama Suruh sering dikait-kaitkan dengan nama Jaka Sesuruh (Susuru), yakni tokoh yang dipercaya sebagai pendiri Kerajaan Majapahit yang dalam pengertian lain disebut juga sebagai Raden Wijaya.
Hingga kini belum dapat dipastikan tentang sifat dari candi ini. Apakah masuk dalam aliran Candi Hindu atau Budha. Selain itu, menurut warga setempat di lokasi situs ini pernah juga ditemukan arca Kala dalam ukuran yang cukup besar.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Perayaan Grebeg tahun 1895(17/10)
- 5 Januari 2011, Kabar Anyar - CHAIRIL ANWAR MENGHISAP PENSIL(05/01)
- Denmas Bekel(15/10)
- Denmas Bekel(21/07)
- KUBUK-1 (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-38)(13/07)
- Pameran Fachriza Jayadimansyah Antara Realita dan Pergulatan Mencari Jati Diri(18/10)
- Kazavi, Menguak Sejarah Dengan Gitar 17 Nada(04/06)
- 10 Februari 2011, Primbon - WUKU MAKTAL(10/02)
- Memilih Hari Untuk Minggu Depan(04/10)
- Selalu Dipenuhi Dilema, Pilih Londo atau Jowo(21/04)