Tembi Rumah Budaya - Tembi Cultural Home


SaUnine String Orchestra

Simak Sa'Unine String Orchestra di tab Read More...

SaUnine String Orchestra

Komunitas Tembi di Facebook

Komunitas Tembi juga hadir di facebook. Silakan bergabung dan berinteraksi dengan Komunitas Tembi Read More...

Komunitas Tembi di Facebook

Kirimkan Artikel anda mengenai Keragaman Budaya Indonesia

Sebagai komunitas Budaya Indonesia , Tembi Rumah Budaya menerima kiriman artikel bergambar/berfoto yang akan ditampilkan di website kami pada kolom Artikel Read More...

Kirimkan Artikel anda mengenai Keragaman Budaya Indonesia

Ingin Menginap dengan suasana pedesaan yang alami

Ingin menginap dan berwisata di rumah bernuansa pedesaan dengan pemandangan alam yang hijau , sawah yang indah, kolam renang yang jernih?menginaplah di Tembi dapatkan wisata dengan ketenangan dan kesejukan alami.Hubungi kami untuk pemesanan waktu dan tempat. Read More...

Ingin Menginap dengan suasana pedesaan yang alami

update Tembi.net di twitter

Dapatkan update Tembi.net dan informasi-informasi lainnya paling awal di twitter @tembibudayanews Ayo.... follow sekarang juga. Read More...

update Tembi.net di twitter

Tulis Kesan dan Testimonial anda tentang Tembi Rumah Budaya

Kirimkan kesan atau testimonial anda yang positif tentang Tembi Rumah Budaya. Semoga kesan serta testimonial anda dapat terus membuat kami melayani anda lebih baik. Read More...

Tulis Kesan dan Testimonial anda tentang Tembi Rumah Budaya

Bergabunglah bersama Komunitas Tembi dapatkan fasilitas menarik

Komunitas Tembi adalah komunitas yang terbentuk untuk melestarikan budaya sekitar. Dengan melalui wadah Tembi Rumah Budaya diharapkan semua komunitas ini dapat berperan aktif dalam melestarikan Budaya. Baik dalam sumbangsih penulisan artikel, kegiatan , acara sosial, dll. Read More...

Bergabunglah bersama Komunitas Tembi dapatkan fasilitas menarik

Kedamaian dalam Kesederhanaan Alami

Kalau Anda ingin menikmati suasana desa alami yang sederhana. Ingin merasakan suasana kedamaian jauh dari bisingnya kota. Ingin menikmati makanan Jawa masalalu yang sederhana? Cobalah nikmati prasarana Bale Inap yang menampilkan rumah kayu lama gaya limasan, landscaping asri dan di kelilingi area persawahan organik. Read More...

Kedamaian dalam Kesederhanaan Alami

Tempatkan iklan Anda di sini

Anda ingin menempatkan iklan untuk produk dan jasa? Silahkan hubungi kami. Read More...

Tempatkan iklan Anda di sini Lost Password ?

Wisanggeni

Wisanggeni

Kisah kelahiran Wisanggeni tidak seperti kisah-kisah kelahiran pada umumnya. Jika pada umumnya kelahiran membawa sukacita, tidaklah demikian dengan kelahiran Wisanggeni. Bayi merah yang menangis lucu, tidak ditimang dipangkuan ibu untuk kemudian di beri asi, tetapi dimasukan di Kawah Candradimuka yang panas membara. Batara Brama kakek sang bayi menyesal telah mengijinkan putrinya Dewi Dresanala yang sedang mengandung diceraikan dengan Arjuna untuk diboyong Dewasrani di Nusarukmi. Oleh karenanya, ketika tiba waktunya Dewi Dresanala melahirkan, bayi itu sengaja dimusnahkan oleh Dewasrani. Anehnya bayi tersebut tidak hancur menjadi abu, malahan tumbuh menjadi besar dan sakti. Ia kemudian diberi nama Wisanggeni, yang artinya inti dari api itu sendiri

Wisanggeni yang adalah anak Arjuna merupakan seorang ksatria yang ‘ndugal kewarisan’, nakal tetapi ‘sembada’. Badannya kecil dan parasnya tampan. Ia tidak bisa bahasa krama, walaupun dengan dewa sekalipun, tetapi jujur dan selalu berpegang pada kebenaran. Sang Hyang Pada Wenang penguasa alam semesta, sangat menyayangi Wisanggeni, oleh karenanya ia diberi kesaktian yang tak terkalahkan. Ia ikut Batara Brama kakeknya tinggal di kahyangan Duksinageni. Wisanggeni mempunyai seorang istri bernama Mustikawati putri Prabu Mustikadarma raja Sonyapura.

Watak, ‘solahbawa’ atau tindak-tanduk dan kesaktian Wisanggeni sama persis dengan kakak sepupunya, yaitu Antasena anak Bima. Keduanya sangat akrab dan kompak, tidak mau berpisah, kemana-mana selalu berdua.

Kesaktian Wisanggeni yang tak terkalahkan ini menimbulkan kegelisahan para dewa. Dasar kegelisahan tersebut adalah, jika nanti tiba waktunya perang Baratayuda, Wisanggeni menjadi senapati di pihak Pandawa, maka semua senopati Kurawa tak ada yang dapat menandingi Wisanggeni. Itu artinya bahwa rencana yang telah ditulis dalam Kitab Jitabsara mengenai ketentuan-ketentuan senopati yang nantinya saling berhadapan dari kedua belah pihak dalam perang Baratayuda, tidak berlaku. Dengan alasan itu maka Para dewa memutuskan bahwa Wisanggeni tidak diperbolehkan ikut dalam perang Baratyuda

Dikarenakan Wisanggeni adalah titah kesayangan Sang Hyang Pada Wenang, maka Batara Guru sebagai rajanya para dewa mengutus Batara Brama untuk memasrahkan Wisanggeni cucunya kepada Sang Hyang Pada Wenang. Dihadapan Sag Hyang Pada Wenang Wisanggeni bersama Antasena Sepupunya menanyakan apakah perang Baratayuda akan dimenangkan Pandawa? Sang Hyang Pada Wenang menjawab, Pandawa akan menang jika Wisanggeni dan Antasena merelakan diri untuk tidak ikut berperang. Jika tidak ikut berperang lantas apa yang kami kerjakan? Tinggalah di sini, kalian akan melihat kemenangan Pandawa. Wisanggeni dan Antasana mentaati perintah Sang Hyang Pada Wenang. Untuk dapat tinggal selamanya bersama Sang Hyang Pada Wenang dan bersama-sama menyaksikan Pandawa yang jaya di perang Baratayuda, Wisanggeni dan Antasena ‘meracut raga’nya. Mereka memandang titik diantara dua mata. Semakin lama tubuh Wisanggeni dan Antasena mengecil dan semakin mengecil hingga akhirnya hilang kembali ke asal muasal, alam keabadian.

herjaka HS



Pariwara Penghargaan Sapta Pesona 2010

Museum Tembi Rumah Budaya menerima penghargaan Sapta Pesona 2010






Piagam penghargaan Tembi.org dari Menristek Hatta Rajasa pada tahun 2004

Piagam penghargaan Tembi.org dari Menristek Hatta Rajasa pada tahun 2004






Cipta Award 2011

TeMBI rumah budaya
sebagai
Finalis
Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Budaya Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional






Penginapan Tembi

Nikmati Keindahan dan nyamannya suasana pedesaan, menghilangkan stress






  

Sa' Unine
String Orchestra

Harga CD Rp 90.000,-
Belum termasuk ongkos kirim
Pemesanan hubungi Titin di
08561152733 atau 021-7253410 / 021-7203055

Klik Disini Untuk Mendengarkan






PITUTUR LUHUR LELUHUR

Baru Terbit !!!

PITUTUR LUHUR LELUHUR
Buku kumpulan pepatah Jawa yang diterbitkan Tembi Rumah Budaya untuk mengangkat kembali nilai-nilai lokal yang masih relevan dengan kondisi kekinian.

Dapatkan segera di:
Tembi Rumah Budaya
Jl. Parangtritis Km 8,4 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Telp. (0274) 368000 atau 368004

Tembi Rumah Budaya
Jl. Gandaria I / 47B Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: (021) 7203055, 7253410

Harga Rp 35.000,-






Kidung Malam

Novel KIDUNG MALAM terbitan terbaru dari Tembi Rumah Budaya, merupakan cerita bersambung karya Herjaka HS yang memaparkan sebagian jalan hidup yang ditempuh Durna hingga periode Kurawa dan Pandawa di Hastinapura.

Durna termasuk tokoh yang jarang dikisahkan secara tunggal, baik dalam novel maupun pertunjukan wayang. Karenanya penerbitan novel ini sekaligus melengkapi dunia novel wayang yang akhir-akhir ini semakin semarak.

Dapatkan segera di:
Tembi Rumah Budaya
Jl. Parangtritis Km 8,4 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Telp. (0274) 368000 atau 368004

Tembi Rumah Budaya
Jl. Gandaria I / 47B Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: (021) 7203055, 7253410

Harga Rp 35.000,-







Sa' Unine
String Orchestra
Buaian Sepanjang Masa

Harga CD Rp 90.000,-
Belum termasuk ongkos kirim
Pemesanan hubungi Titin di
085782989824 atau 021-7253410 / 021-7203055

Klik Disini Untuk Mendengarkan






PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

FESTIVAL MUSIK Tembi 2012

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

“MUSIK TRADISI BARU 2012”







© Tembi 2023