Tembi Rumah Budaya - Tembi Cultural Home


SaUnine String Orchestra

Simak Sa'Unine String Orchestra di tab Read More...

SaUnine String Orchestra

Komunitas Tembi di Facebook

Komunitas Tembi juga hadir di facebook. Silakan bergabung dan berinteraksi dengan Komunitas Tembi Read More...

Komunitas Tembi di Facebook

Kirimkan Artikel anda mengenai Keragaman Budaya Indonesia

Sebagai komunitas Budaya Indonesia , Tembi Rumah Budaya menerima kiriman artikel bergambar/berfoto yang akan ditampilkan di website kami pada kolom Artikel Read More...

Kirimkan Artikel anda mengenai Keragaman Budaya Indonesia

Ingin Menginap dengan suasana pedesaan yang alami

Ingin menginap dan berwisata di rumah bernuansa pedesaan dengan pemandangan alam yang hijau , sawah yang indah, kolam renang yang jernih?menginaplah di Tembi dapatkan wisata dengan ketenangan dan kesejukan alami.Hubungi kami untuk pemesanan waktu dan tempat. Read More...

Ingin Menginap dengan suasana pedesaan yang alami

update Tembi.net di twitter

Dapatkan update Tembi.net dan informasi-informasi lainnya paling awal di twitter @tembibudayanews Ayo.... follow sekarang juga. Read More...

update Tembi.net di twitter

Tulis Kesan dan Testimonial anda tentang Tembi Rumah Budaya

Kirimkan kesan atau testimonial anda yang positif tentang Tembi Rumah Budaya. Semoga kesan serta testimonial anda dapat terus membuat kami melayani anda lebih baik. Read More...

Tulis Kesan dan Testimonial anda tentang Tembi Rumah Budaya

Bergabunglah bersama Komunitas Tembi dapatkan fasilitas menarik

Komunitas Tembi adalah komunitas yang terbentuk untuk melestarikan budaya sekitar. Dengan melalui wadah Tembi Rumah Budaya diharapkan semua komunitas ini dapat berperan aktif dalam melestarikan Budaya. Baik dalam sumbangsih penulisan artikel, kegiatan , acara sosial, dll. Read More...

Bergabunglah bersama Komunitas Tembi dapatkan fasilitas menarik

Kedamaian dalam Kesederhanaan Alami

Kalau Anda ingin menikmati suasana desa alami yang sederhana. Ingin merasakan suasana kedamaian jauh dari bisingnya kota. Ingin menikmati makanan Jawa masalalu yang sederhana? Cobalah nikmati prasarana Bale Inap yang menampilkan rumah kayu lama gaya limasan, landscaping asri dan di kelilingi area persawahan organik. Read More...

Kedamaian dalam Kesederhanaan Alami

Tempatkan iklan Anda di sini

Anda ingin menempatkan iklan untuk produk dan jasa? Silahkan hubungi kami. Read More...

Tempatkan iklan Anda di sini Lost Password ?

Saudara Tua

Kidung malam 91

Saudara Tua

Tidak pernah dibayangkan oleh Patih Sengkuni bahwasanya Kunti dan kelima anaknya masih hidup. Lalu siapakah enam mayat yang hangus terbakar pada peristiwa Bale Sigala-gala beberapa tahun lalu?

Masih jelas dalam ingatannya waktu itu ada enam mayat hangus menjadi abu. Berdasarkan temuan itu, Patih Sengkuni mengambil kesimpulan bahwa Kunti dan kelima anak laki-lakinya yang disebut Pandawa Lima mati terbakar. Jikapun ada yang menduga bahwa mayat yang terbakar tersebut bukan mayat dari Pandawa dan kunti melainkan mayat enam orang petapa yang singgah di Bale, mereka tidak berani membuka mulut. Dengan demikian hanya ada satu berita resmi dari istana bahwa Pandawa, pewaris tahta Hastinapura telah mati. Oleh karena kematian Pandawa, maka kemudian Sengkuni berhasil membujuk Destarastra mengangkat Duryudana menjadi putera mahkota.

Namun, dengan tidak terduga-duga, Pandawa muncul di Pancalaradya sebagai pemenang sayembara. Maka terkuaklah sebuah kebenaran dan terbukalah mata rakyat Hastinapura, bahwa Pandawa masih hidup, Bahkan Bima menjadi semakin perkasa, telah berhasil melumpuhkan Gandamana sapukawat negara Pancalaradya.

Sengkuni harus segera merubah strategi dan menyusun rencana baru, untuk menyingkirkan Pandawa agar tidak mengharubiru atas pengangkatan Duryudana sebagai putera mahkota Hastinapura.

Berdasarkan catatan peristiwa yang sudah berlalu, tidaklah mungkin Sengkuni mengandalkan para Kurawa untuk menyingkirkan para Pandawa dengan menggunakan cara-cara yang seharusnya dimiliki oleh seorang ksatria. Karena dengan cara itu para Kurawa yang jumlahnya jauh lebih banyak tidak pernah menang berperang tanding melawan Pandawa. Pada hal diantara Kurawa dan Pandawa telah diajarkan ilmu-ilmu yang sama oleh Pandita Durna di padepokan Sokalima. Namun pada kenyataannya, kemampuan menyerap dan menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan berbeda jauh antara Pandawa dan Kurawa.

Jika pun nanti, untuk menyingkirkan Pandawa terpaksa menempuh jalan perang tanding, tentunya bukanlah Kurawa yang melakukan, tetapi Kurawa akan menggunakan orang lain yang dapat mengimbangi kesaktian para Pandawa.

Sengkuni telah menemukan orang yang diharapkan dapat menandingi Pandawa, yaitu pemuda rupawan yang bertemu sewaktu mengikuti sayembara di Pancalaradya. Pemuda rupawan yang kemudian diketahui bernama Basukarno tersebut telah menunjukkan kesaktiannya. Ia sesungguhnya adalah pemenang sayembara karena mampu menarik busur pusaka. Namun dikarenakan ia mengenakan pakaian golongan sudra, sang putri Dewi Durpadi yang disayembarakan menolaknya.

Tidak hanya kesaktian menarik busur pusaka, Basukarno juga menunjukkan kemahiran berolah senjata panah, ketika ia ditantang oleh brahmana muda berparas tampan. Dengan disaksikan oleh Sengkuni dan para Kurawa Basukarno memamerkan kemampuannya memanah burung sriti yang terbang diudara. Dalam sekali bidik puluhan Sriti jatuh ke tanah. Melihat hal itu hati Brahmana muda tersebut tidak mau kalah, ia kemudian menggunduli pohon angsana dengan panahnya.

Saat itu Sengkuni telah curiga bahwa brahmana muda berparas tampan tersebut adalah Arjuna yang sengaja menyamar. Oleh karenanya ia mengajak Basukarno untuk bergabung dengan para Kurawa. Karena ialah orangnya dapat menandingi Arjuna dalam berolah senjata panah.

Setelah bergabung dengan para Kurawa, bibit permusuhan dengan Arjuna yang ada di lubuk hati Basukarno dijadikan tunas yang senantiasa disiram oleh Sengkuni dan Duryudana agar tumbuh mengakar dengat kuat. Dengan demikian pada saatnya kelak Basukarno mampu membuat Arjuna dan Pandawa celaka.

Basukarno yang adalah anak angkat dari seorang sais kereta kerajaan yang bernama Adirata merasa berharga diantara para Kurawa. Oleh Duryudana Basukarno diangkat menjadi saudara tua dan diberi kedudukan Adipati. Hubungan antara Duryudana dan Basukarno dari hari ke hari semakin akrab.

herjaka HS

Ralat kidung malam 90
Ada teks yang agak mengganggu pada bagian dialog Destarastra dan Gendari yang tertulis sebagai berikut:

“Jika benar-benar Kunti dan Pandawa masih selamat apa yang akan kalian lakukan? bagaimana jika mereka menuntut hak tahta Hastinapura?” desak Destarastra.

Srikandi mengusap dada Prabu Destarastra dengan jari-jarinya yang lembut. Kemudian kepala Gendari dibenamkan ke dada Destarastra yang bidang.

Nama Srikandi yang tertulis tersebut salah, yang benar adalah Gendari.

Dengan demikian kesalahan telah dibetulkan.



Pariwara Penghargaan Sapta Pesona 2010

Museum Tembi Rumah Budaya menerima penghargaan Sapta Pesona 2010






Piagam penghargaan Tembi.org dari Menristek Hatta Rajasa pada tahun 2004

Piagam penghargaan Tembi.org dari Menristek Hatta Rajasa pada tahun 2004






Cipta Award 2011

TeMBI rumah budaya
sebagai
Finalis
Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Budaya Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional






Penginapan Tembi

Nikmati Keindahan dan nyamannya suasana pedesaan, menghilangkan stress






  

Sa' Unine
String Orchestra

Harga CD Rp 90.000,-
Belum termasuk ongkos kirim
Pemesanan hubungi Titin di
08561152733 atau 021-7253410 / 021-7203055

Klik Disini Untuk Mendengarkan






PITUTUR LUHUR LELUHUR

Baru Terbit !!!

PITUTUR LUHUR LELUHUR
Buku kumpulan pepatah Jawa yang diterbitkan Tembi Rumah Budaya untuk mengangkat kembali nilai-nilai lokal yang masih relevan dengan kondisi kekinian.

Dapatkan segera di:
Tembi Rumah Budaya
Jl. Parangtritis Km 8,4 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Telp. (0274) 368000 atau 368004

Tembi Rumah Budaya
Jl. Gandaria I / 47B Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: (021) 7203055, 7253410

Harga Rp 35.000,-






Kidung Malam

Novel KIDUNG MALAM terbitan terbaru dari Tembi Rumah Budaya, merupakan cerita bersambung karya Herjaka HS yang memaparkan sebagian jalan hidup yang ditempuh Durna hingga periode Kurawa dan Pandawa di Hastinapura.

Durna termasuk tokoh yang jarang dikisahkan secara tunggal, baik dalam novel maupun pertunjukan wayang. Karenanya penerbitan novel ini sekaligus melengkapi dunia novel wayang yang akhir-akhir ini semakin semarak.

Dapatkan segera di:
Tembi Rumah Budaya
Jl. Parangtritis Km 8,4 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta
Telp. (0274) 368000 atau 368004

Tembi Rumah Budaya
Jl. Gandaria I / 47B Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp: (021) 7203055, 7253410

Harga Rp 35.000,-







Sa' Unine
String Orchestra
Buaian Sepanjang Masa

Harga CD Rp 90.000,-
Belum termasuk ongkos kirim
Pemesanan hubungi Titin di
085782989824 atau 021-7253410 / 021-7203055

Klik Disini Untuk Mendengarkan






PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

FESTIVAL MUSIK Tembi 2012

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

“MUSIK TRADISI BARU 2012”







© Tembi 2023