Penggalian Situs Jagang Museum Benteng Vredeburg

Penggalian Situs Jagang Museum Benteng Vredeburg

Akhir-akhir ini apabila Anda berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, maka sebelum memasuki pintu gerbang utama museum, di kanan kiri akan terlihat pagar seng. Ternyata di dalam pagar seng itu sedang dilakukan ekskavasi dan penggalian situs jagang atau parit. Parit Benteng Vredeburg akan dimunculkan kembali agar terlihat bekas tanda-tanda jagang tersebut di masa kolonial, sehingga pengunjung museum akan lebih tertarik lagi dengan Museum Benteng Vredeburg karena ada sesuatu peninggalan yang dimunculkan kembali untuk bisa dilihat dan dikaji.

Penggalian Situs Jagang Museum Benteng Vredeburg

Ada beberapa artefak yang ditemukan saat penggalian jagang yang sudah dilakukan mulai tahun lalu. Artefak yang ditemukan antara lain prasasti tetenger makam pejuang tak dikenal yang bertuliskan “Batu Pertama oleh Presiden Republik Indonesia, 5-10-1949, Makam Prajurit yang Tidak Dikenal”, meriam, pecahan botol minuman, kerangka manusia, dan lain sebagainya. Sementara bekas jagang yang fungsinya sebagai pengamanan dari serangan musuh sudah kelihatan lagi seperti waktu lalu, termasuk tembok setapak dengan lubang-lubang saluran air yang melintasi jagang juga sangat kentara. Semua artefak itu bisa dilihat pada foto-foto yang digelar Museum Benteng Vredeburg saat membuka stand pameran di acara “Pekan Apresiasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta” pada Selasa (4/9) lalu di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Munculnya kegiatan ini dilatarbelakangi oleh sebuah pemikiran bahwa keberadaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai sebuah bangunan cagar budaya harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Demikian sambutan Agus Sulistya, Ketua Panitia saat pembukaan acara pekan apresiasi. Sementara menurut Sri Ediningsih, Kepala Museum Benteng Vredeburg menambahkan bahwa kegiatan ini termasuk kegiatan yang baru pertama kali dilakukan. Untuk itu diharapkan melalui kegiatan pekan apresiasi ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat untuk terus berkreasi dan berkarya dengan “bahan dasar museum dan cagar budaya”.

Penggalian Situs Jagang Museum Benteng Vredeburg

Acara ini diresmikan oleh Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Surya Helmi. Dalam sambutannya, ia berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh kontribusi dari kegiatan pelestarian cagar budaya tersebut.

Dalam acara pekan apresiasi yang bekerjasama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko ini, diramaikan dengan keberadaan stan-stan yang siap memberikan layanan informasi kepada pengunjung, seperti stan Pameran Buku Gramedia Malioboro Mall, stan Pameran Barak Seni Stefan, stan Kerajinan Kulit Suprihono, dan lain sebagainya.

Sementara dalam pekan apresiasi yang berlangsung tanggal 4—8 Septermber lalu itu, dengan judul “Vredeburg Milik Kita Bersama” dan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti: workshop (musik, kerajinan kulit, kerajinan tanah liat, sket kaos, kain batik, kain jumputan); pemutaran film berlatar sejarah perjuangan (Merah Putih, Naga Bonar, dan Soegija); pertunjukan musik tradisional dan kontemporer, serta pembacaan puisi.

Penggalian Situs Jagang Museum Benteng Vredeburg

Suwandi



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa YogyakartaEntertainment News
http://kasakusuk.com/Sa Unine
http://www.sauninestringorchestra.com/ncomm
http://www.ncommeventorganiser.com