Menumbuhkan Minat Baca
Membaca merupakan kegiatan yang baik. Selain menambah pengetahuan, membaca adalah jenis aktivitas edukatif. Membaca tidak bisa terbentuk secara instan. Ia membutuhkan proses panjang. Karena itu, memberi ruang anak-anak untuk membaca, atau mengenalkan anak-anak pada bermacam bacaan, kiranya merupakan bentuk pendidikan yang baik untuk anak-anak, yang kelak jika dewasa telah memiliki tradisi membaca.
Di Yogya, selain ada sejumlah perpustakaan, terdapat pula sejumlah toko buku. Kalau tidak bisa menikmati di ruang perpustakaan, orang bisa datang di toko buku, yang memberikan keleluasaan untuk membaca, tanpa ‘memaksa’ untuk membeli.
Sering kita melihat, anak-anak atau pelajar, mendatangi toko buku yang mengambil tempat di mall misalnya. Atau malah toko bukunya menyerupai mall yang menyediakan pendingin AC sehingga enak untuk melihat dan membaca sepintas buku-buku yang tersedia. Orang tua mengajak anak-anaknya untuk bermain-main di toko buku agar anaknya melihat dan membaca buku2 yang disenangi. Orang tua ini sedang mengajak anaknya untuk senang membaca buku.
Kita bisa melihat pula pelajar masih mengenakan seragam sekolah memasuki toko buku untuk membaca buku-buku yang mungkin ketika dicari di perpustakaan sekolah tidak atau belum tersedia, dan akhirnya melihat sekaligus membaca (sepintas) buku-buku yang kebetulan dipilihnya tetapi tidak dibelinya. Mudah2an pelajar yang bertandang di toko buku sedang tidak membolos, melainkan sudah pulang sekolah dan merasa perlu melihat bacaan di toko buku.
Di Yogya ada beberapa toko buku yang enak untuk membaca dan mengajak anak-anak untuk menikmati buku cerita anak-anak dan tema-tema lainnya. Kalau toko buku berupa kios, susah untuk menikmati buku2nya, kecuali langsung dibeli. Toko buku kios sifatnya kaki lima, maka tidak ‘dilirik’ oleh para penggemar dan pecinta buku.
Perpustakan2 milik pemerintah, atau perpustakaan perguruan tinggi, belum lagi perpustakaan lainnya yang sifatnya milik lembaga tertentu, dan menyediakan buku koleksinya untuk bisa dibaca oleh orang yang membutuhkan, kiranya memberi andil terhadap terbentuknya minat baca masyarakat.
Di Yogya, selain ada sejumlah toko buku, terdapat pula sejumlah penerbit. Setiap ada pameran buku, tidak pernah sama sekali sepi. Selalu saja ada pengunjung yang datang dan pasti ada yang membelinya. Meskipun kita juga tahu, penerbit2 tertentu yang menangguk keuntungan pada saat pameran buku.
Kita juga sudah tahu, bahwa penerbit sekarang sudah mulai mengeluh, bahwa menjual buku tidaklah mudah dan kalah dengan penjual pulsa. Kita juga dengar, ada beberapa penerbit yang sudah mulai tidak bisa bertahan, atau meneruskan penerbitannya dengan mengurangi jumlah karyawannya.
Kita tidak boleh lelah dan mengeluh dengan usaha menumbuhkan minat baca pada anak-anak khususnya, dan masyarakat dewasa umumnya. Berbagai kegiatan diperlukan untuk merangsang orang supaya tidak segan-segan membaca buku dan lebih hebat lagi membeli buku.
Perpustakaan yang dimiliki pemerintah, tingkat kota, kabupaten maupun propinsi, perlu mendorong dan kalau perlu memiliki kegiatan yang tujuannya menumbuhkan minat baca bagi masyarakat dan anak-anak khususnya. Pemerintah, rasanya pantas merasa bersalah jika warganya tidak menyukai buku. Tidak gemar membaca. Dan malah rajin dengan kegiatan hura-hura, lebih repot lagi kegiatan yang membahayakan bagi orang lain.
Membaca merupakan kegiatan yang menyehatkan dan mencerdaskan, karena itu perlu terus ditumbuhkan.
Ons Untoro