Beragam Wajah Samuel Indratma

Beragam Wajah Samuel Indratma

Perupa di Yogya, pastilah mengenal wajah Samuel Indratma yang assoy. Wajahnya eksotik, meski terkadang kelihatan serem saat bulu rambut di mukanya dibiarkan tumbuh. Namun yang pasti, wajah ‘selebriti’ Samuel, bagi perupa sudah akrab. Bahkan dari belakang, orang akan segera mengenali Samuel Indratma.

Rupanya, Samuel tidak hanya memiliki satu wajah, melainkan ada sejumlah wajah, yang masing-masing berbeda. Ada wajah perempuan dengan impresi seperti Budha, Ada juga wajah culun. Pendek kata beragam wajah dari Samuel, disebarkan di ruang pamer Sangkring di Niitiprayan, dan orang-orang diminta melihat ‘wajah-wajah Samuel’.

Beragam Wajah Samuel IndratmaTajuk pameran dari ‘wajah-wajah Samuel’ adalah ‘Andap Assoy’ Gabungan dua kata yang sesungguhnya berbeda, dan secara semantik, ketika digabung tidak memiliki arti, tetapi oleh Samuel Indratma, dengan pikiran mletho, gabungan dua kata ini ‘diartikannya’ sendiri, dan orang yang membaca diminta untuk menerima arti yang dikonstruksi Samuel.

‘Wajah-wajah Samuel, rasanya semua (sedang) mletho. Dalam beragam ekspresi, wajah-wajah itu ‘dipertunjukkan’ kepada khalayak, dan semua wajah bukan wajah yang sudah dikenali. Rasanya, Samuel sendiri tidak mengenali wajah-wajah yang ia gambar. Barangkali, ia sengaja mletho untuk menggambar beragam wajah, yang siapun pun tidak mengenali, termasuk dirinya.

Lalu wajah siapa yang digambar Samuel?

Bukan wajah siapa-siapa, juga bukan wajah dirinya. Agaknya Samuel sedang menggambar wajah-wajah yang ia bayangkan. Atau juga, dari banyak wajah yang dia gambar, mungkin Samuel hendak berkata, bahwa dia memiliki banyak teman. Dari sejumlah teman yang dia miliki, maka dia menggambar wajah-wajah dalam jumlah banyak dan rupa serta ekspresi berbeda.

Dalam kata lain, gambar wajah sekenanya yang dia gambar, dan sama sekali tidak menyerupai sebagai foto, untuk menunjukkan Samuel beredar dan bergaul dari beragam kalangan dan dia menikmatinya, Maka, sebut saja, ideologi mletho dari pergaulan yang sedang dijalani tidak perlu membuka ruang serius, tetapi memang sengaja memilih ‘jalan mletho untuk bisa mengatasi beban kehidupan yang berat dan, hanya, sekali lagi hanya, denganBeragam Wajah Samuel Indratmacara mletho dia, dan mungkin komunitasnya, bisa mengatasi beban kehidupan, dan yang menarik, komunitas mletho, dengan ‘wajah-wajah Samuel’ sering bertemu secara akrab dan menghangatkan.

‘Wajah’wajah mletho’ dari Samuel, yang bertebaran di dinding ruang pamer, seperti menggambarkan ‘suasana akrab’ pergaulan komunitas mletho. Wajah-wajah bergurau, tidak perlu terlalu serius, merepresentasikan ideologi mletho. Konstruks yang sudah biasa dilakukan dimlethokan agar lebih assoy.

“Andap Assoy’ plesetan dari kata Jawa andap asor (rendah hati), merupakan bentuk dari apa yang disebut mletho. Samuel seperti menikmati dengan perilaku mlethoisme, yang semuanya seolah ‘abu-abu’, atau ‘kabur’. Campuran antara guyonan dan serius, atau tak ada batasnya antara guyonan dan serius. Kedunya telah dijadikan satu dan komunitas mletho menikmatinya. Setelah sampai ditangan Samuel, semua hal akan bisa mletho, termasuk wajah-wajah yang dipamerkan.

Namun jangan salah kira, seolah menyamakan antara mletho dan liar. Dua hal yang berbeda. Untuk Samuel lebih pada mlethonya. Bukan liarnya. Keduanya memiliki efek yang berbeda. Pada mletho, efek gerr lebih menjol. Pada liar, upaya untuk menemukan sesuatu yang lain, atau ‘baru’ adalah yang dicari.

“Wajah-wajah Samuel’ pada pameran “Andap Assoy’ adalah representasi dari Mletho. Maka, tak ada salahnya orang mengomentarinya secara mletho juga. Assoy.

Beragam Wajah Samuel Indratma

Ons Untoro


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa