Trinity Traveller
Jalan-Jalan Keluar Negri Gratis
Hobinya jalan-jalan keluar negri dan berbagai kota didalam Negri malah menghasilkan uang, dan belakangan hobi ‘travelling’ nya justru seringkali disponsori berbagai maskapai atau perusahaan tertentu, jadi ia hanya membawa badan dan tasnya untuk berkeliling menceritakan pengalamannya yang dituangkan dalam tulisan. Sampai sekarang hampir 50 Negara sudah dikunjungi, belum lagi kota-kota di dalam Negri. Kuncinya hanya mau mencoba dan jujur dalam menulis.
Nama bekennya Trinity, sampai sekarang sudah empat buku diterbitkan “The Naked Traveller”, dari cerita perjalanannya ke berbagai Negara, baik dalam dan luar negri. Sampai saat ini, buku tersebut menjadi buku travel paling laris di Indonesia, kenapa karena Trinity berhasil melukiskan setiap kejadian yang ia alami apa adanya, tanpa direkayasa, Trinity mampu menghadirkan cerita perjalanan yang sebenarnya, bahwa perjalanan wisata tak melulu kejadian indah, tempat-tempat indah, ada banyak cerita lucu, menyedihkan, bahkan memalukan dicurahkan olehnya.
Saat ditemui Tembi di kawasan Planet Hollywood, Jakarta, Trinity yang enggan menyebutkan nama aslinya mengaku saat ini ia masih sibuk menulis dan mempersiapkan launching buku Naked Travellernya yang ke-4. Meski enggan membocorkan kejadian apa yang paling seru dalam buku terbarunya, tapi ia menjamin kali ini tidak kalah seru dan menarik dari buku yang sebelumnya.
Bisa menjadi penulis traveller yang baik, dicapai Trinity bukan tanpa proses, sejak menyelesaikan sekolahnya di Rumbai, Riau, Trinity melanjutkan pendidikannya di Universitas Diponegoro, Semarang mengambil jurusan komunikasi, setelah itu ia sempat kerja di salah satu perusahaan telekomunikasi dengan gaji yang lumayan. Saat masih bekerja, ia tidak menyia-nyiakan kesempatannya untuk mengambil beasiswanya di Filipina. “Waktu itu aku sudah launching buku yang pertama, dan ternyata sukses, begitu balik ke Indonesia aku mulai nulis buat majalah dan sebagainya. Dan saat itu juga aku seketika galau malu terus berkarir jadi mba-mba kantoran atau nerusin hobi yang sudah bisa menghasilkan uang ini,” paparnya.
Tak perlu berpikir panjang, Trinity tak ragu meninggalkan pekerjaannya dan memulai hidup barunya dengan menjadi penulis. Meski tak pernah berpikir bisa seperti sekarang, hobi menulisnya memang sudah ada sejak usianya masih 6 tahun. “Ya nulis-nulis diary gitu, sampe akhirnya aku memutuskan untuk ambil jurusan komunikasi karena senang menulis. Dan ternyata kalau kita fokus sama satu hal yang menjadi passion kita, hasilnya pasti bagus kok”.
Trinity memulai petualangan pertamanya keluar negri, di usia 16 tahun, Singapura adalah Negara pertama yang ia kunjungi, saat itu bukan untuk menulis tapi karena ia harus check up dokter dan kedua orangtuanya tidak bisa menemani, jadilah ia jalan-jalan sendiri di Negara tersebut. Sampai sejauh ini, kalau ditanya tempat paling berkesan yang pernah dikunjunginya, jawabannya Afrika Selatan, bayangkan saja waktu disana, ia mencoba diving yang ketika mau menyelam diberikan kandang atau semacam kerangkeng, ternyata saat ditengah-tengah asik menikmati indahnya dalam lautan, banyak kumpulan ikan hiu yang sesekali menabrak kedalam kerangkeng. “Deg-degan nya itu yang nggak akan terlupakan sampai sekarang, ya tentunya masih banyak pengalaman luar biasa lainnnya”.
Satu tips yang diberikan Trinity, karena ia berharap ada generasi muda lain yang bisa menulis dan menceritakan perjalanan wisata sesukses dirinya. Pertama adalah siap mental, jadi apapun yang akan dihadapi baik itu di kota orang atau di Negara orang, hadapilah. “Kalau pas datang ke negara yang tidak bisa berbahasa Inggris, gunakan bahasa Indonesia, toh dia juga nggak ngerti apa yang kita bilang, hehe”. Yang kedua adalah menulis jujur, jangan pernah merasa orang akan menanggap tulisan kita jelek atau bagus. “Karena orang akan tahu kok, mana tulisan yang tulus dan tidak,” tutupnya.
Temen nan yuk ..!
Natalia S.
Foto: berbagai sumber
Artikel Lainnya :
- PEDAGANG BUKU BEKAS DI DEKAT KANTOR POS(01/01)
- Petruk(20/04)
- RAMUAN JAMU CEKOK KULON KERKOP YOGYAKARTA, SUDAH EKSIS SEJAK 1875(01/01)
- SPANDUK-SPANDUK DI YOGYAKARTA(01/01)
- Denmas Bekel(04/08)
- Rehabilitasi Kunci, Salah Satu Lembaga Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba di Jogja(25/01)
- 29 Oktober 2010, Pasinaon basa Jawa - AWAS MERAPI(29/10)
- RAWON AMBARKETAWANG RESTO(07/11)
- ANEKA BENTUK TUGU DI BERBAGAI PERSIMPANGAN DI JOGJA(13/10)
- Ciri dan Watak Manusia(28/01)