Ketzia Laurentyna, Nyanyi Jalan Terus, Bisnis pun Siap Diretas
Nyanyi sudah menyatu di tubuhnya sedari kecil. Namun, ia masih mengincar bidang bisnis. “Dunia hiburan juga perlu knowledge bisnis, itu makanya aku ambil sekolah bisnis”.
Ketzia Laurentyna saat membawakan musikalisasi puisi bersama Fombi
di Tembi Rumah Budaya
Dibalik cita-citanya untuk jadi penyanyi, Ketzia Laurentyna masih menyimpan cita-cita lain untuk bisa melakukan perubahan besar di perusahaan keluarga yang kini masih dipegang papanya.
“Aku ingin terus bisa nyanyi, aku nggak bisa ninggalin nyanyi”, begitulah lontaran jawaban Ketzia kepada siapa pun yang bertanya kepada tentang pilihan nyanyi atau bisnis, termasuk kepada Tembi. Memang, nyanyi sudah mendarah daging baginya.
Sejak usia dini ia sudah berkecimpung di dunia tarik suara. Ketika itu Ketzia sering ikut-ikutan setiap kali papanya memainkan piano di rumahnya di Yogya. Mamanya yang juga pernah jadi penyanyi mulai sering mengajak pentas Ketzia untuk berduet dengannya di acara gereja atau acara di tempat mamanya bekerja sebagai dokter sejak Ketzia masih berusia 3 tahun. Melihat bakat anaknya yang menonjol pada tarik suara, Ketzia dikursuskan oleh orangtuanya untuk belajar nyanyi pada Linda Sitindjak.
Kelas IV SD (2004) Ketzia ikut bergabung dengan Cisya Orkestra sebagai vokalis. Usia 10 tahun Ketzia mulai merambah ke layar kaca. Ketzia terpilih sebagai pengisi rutin program “Sahabat Ketzia” di TVRI Yogyakarta. Di acara ini Ketzia mewawancarai nara sumber artis penyanyi untuk berbagi kisah perjalanan karier mereka yang bisa menjadi inspirasi bagi penonton. Di satu segmen dalam program itu, Ketzia menyanyikan satu lagu yang dipopulerkan oleh nara sumber. Program ini berjalan sampai 10 episode.
Selesai program “Sahabat Ketzia”, ia diminta lagi oleh TVRI Yogyakarta untuk menjadi host di program “Klip Anak Berbakat”. Sebuah program yang memberi kesempatan kepada grup band atau penyanyi untuk mengirimkan lagu mereka dan dibuatkan klip musik yang ditayangkan di stasiun lokal milik pemerintah itu. Program ini berjalan terus sampai Ketzia menyelesaikan sekolahnya di SD Bopkri, Gondolayu, Yogyakarta. Selesai SD Ketzia melanjutkan ke SMP Stella Duce, Dagen, di kota yang sama.
Ketzia, menyanyi adalah bagian penting dalam hidupnya
Ketzia yang lahir pada 7 Februari tinggal di kota kelahirannya Yogyakarta sampai kelas I SMP. Karena aktivitas nyanyinya di Jakarta mulai banyak, kelas II SMP Ketzia memutuskan tinggal sendiri di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten. Tujuannya agar lebih dekat ke Jakarta. Di sini Ketzia sekolah di SMP Pelita Harapan.
Kepindahannya ini juga untuk memudahkan persiapan proses rekaman album kompilasi “Persembahan Cinta” yang diproduseri Andy”Bayou”. Di Album ini Ketzia mengisi bersama “Simply Fresh”, sebuah band pengisi program “Ceriwis” di TransTV dan Uya Kuya. Di Album ini Ketzia membawakan 2 tembang karya Melly Goeslaw, “Tak Takut Bercinta” dan “Bayangan Gundah”.
Setelah roadshow album kompilasinya, Ketzia fokus kembali ke sekolah. “Bagiku diperbolehkannya aku tinggal sendiri di Jakarta, pisah dengan orang tua adalah bentuk kepercayaan mereka kepadaku. Jadi aku ke Jakarta bukan semata-mata untuk kejar cita-citaku untuk jadi penyanyi aja”. Itulah sebabnya saat SMA urusan nyanyi Ketzia hanya seputar kegiatan nge-band bersama teman-teman sekolah dan gereja.
Ketzia sadar, dirinya terlahir sebagai cucu pertama dari keluarga pengusaha. Saat ini papanya yang melanjutkan usaha sang kakek di bisnis transportasi. Meski saat ini sang papa belum memberi batas untuk memilih kepada Ketzia namun Ketzia sendiri sudah memberi perhatian pada perusahaan papanya meski belum secara langsung. “Suatu hari aku akan melakukan perubahan besar di perusahaan papa untuk arah yang lebih baik lagi,” katanya.
Naik kelas II SMA, Ketzia tidak lanjut di kelas III. Ketzia langsung ke sekolah bisnis di Monash University, Melbourne, Australia, selama satu tahun. Hobi nyanyinya ia salurkan di kegiatan gereja, dan sempat mengikuti audisi vokal di acara “Majestic” program tahunan Indo-Melbourne.
Kembali dari Australia, Ketzia melanjutkan sekolah di Unisadhuguna International College (UIC). Hobi nanyi ia salurkan dengan jadi penyanyi kafe dan wedding singer. Honornya Rp150.000 untuk durasi 2x45 menit. Meski tidak besar, tapi dara kelahiran 1992 ini mengaku puas bisa merasakan dapat uang dari usaha sendiri.
Sudah siap meluncurkan single baru,
plus menyiapkan pula jurus bisnis
“Jadi, kamu pilih mau jadi apa nanti, penyanyi atau pengusaha?”, tanya Tembi lagi, “Pokoknya aku nggak bisa ninggalin nyanyi, aku masih muda dan aku masih bisa melakukan banyak hal. Aku nggak mau menyesal di kemudian hari.” Jawabnya tegas.
Apapun yang Ketzia lakukan, Ketzia tahu semua pasti ada gunanya. “Dunia hiburan juga perlu knowledge bisnis, itu makanya aku ambil sekolah bisnis,” papar gadis yang sedang mempersiapkan diri untuk single barunya.
Temen nan yuk ..!
ypkris
Artikel Lainnya :
- PUSAT PENJUALAN MAKANAN KHAS YOGYAKARTA(01/01)
- Emergency Code Dari Tiga Perupa(20/09)
- Stasiun-stasiun Kecil di Jogja(15/08)
- 19 Juni 2010, Denmas Bekel(19/06)
- PRAMUKA DAN KESEHATAN(01/02)
- Demonstrasi Menolak Kenaikan Harga BBM(19/03)
- Dolanan Balapan Neker Nganggo Sendok(17/04)
- 30 Maret 2010, Kabar Anyar - NAFAS DAN FRAME, EKSPLORASI GERAK TARI DARI Tembi DANCE COMPANY(29/03)
- 10 Desember 2010, Kabar Anyar - TOPENG BARONG DI PENGUNGSIAN(10/12)
- Drupada(16/12)