Makam Kyai Cinde Amoh, Imogiri
Keletakan
Makam Kyai Cinde Amoh terletak di Kompleks Makam Raja-Raja Mataram Pajimatan Imogiri. Secara administratif makam ini terletak di Dusun Payaman, Kalurahan Girirejo, Kecamatam Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Makam Kyai Cinde Amoh ini tidak terletak di dalam tembok komplek makam raja-raja, namun berada di luar tembok kompleks makam tersebut tepatnya di bagian belakang-luar tembok makam.
Kondisi Fisik
Makam Kyai Cinde Amoh terbuat dari potongan-potongan batu andesit yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan bangunan berupa nisan yang utuh. Nisan Kyai Cinde Amoh tampak cukup terawat. Di samping makam atau nisan Kyai Cinde Amoh di sisi nisan Kyai Cinde Amoh juga terdapat dua nisan lain dengan keletakan sedikit di bawah nisan Kyai Cinde Amoh. Kedua nisan tersebut merupakan nisan dari Kyai Supanta dan Kyai Sepanjang.
Ukuran panjang nisan Kyai Cinde Amoh sekitar 170 Cm, lebar 80 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekitar 75 Cm. Ukuran panjang nisan dari Kyai Supanta 110 Cm, lebar sekitar 50 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekitar 50 Cm. Ukuran panjang nisan Kyai Sepanjang sekitar 190 Cm, lebar 60 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekitar 70 Cm. Bahan pembuat nisan untuk Kyai Supanta dan Kyai Sepanjang pun sama dengan bahan yang digunakan untuk membuat nisan untuk Kyai Cinde Amoh.
Ketiga nisan ini berada di belakang tembok makam raja-raja di Imogiri. Di sisi timur-selatan dari makam-makam tersebut terletak lembah yang cukup dalam. Hal demikian terjadi karena kompleks makam ini memang dibangun dalam rangkaian pegunungan di Imogiri-Pundong.
Latar Belakang
Menurut cerita tutur dan sumber setempat Kyai Cinde Amoh disebut-sebut sebagai pekathik atau tukang mencari rumput bagi kuda-kuda milik Sultan Agung. Tidak disebutkan tentang silsilah kekerabatannya. Hanya saja berdasarkan cerita tutur disebutkan bahwa Kyai Cinde Amoh sering ikut melakukan sembayang di Mekkah bersama Sultan Agung yang konon juga sering dikatakan sebagai sering melakukan sembayang Jumat di Mekkah.
Makam Kyai Cinde Amoh diletakkan di belakang tembok makam raja-raja Mataram di Imogiri karena ia memang bukan kerabat raja. Sekalipun demikian, ketika Kyai Cinde Amoh meninggal ia masih bisa merasa dekat dengan raja junjungannya, Sultan Agung karena makamnya diletakkan tidak jauh dari makam Sultan Agung. Tepatnya, makam Kyai Cinde Amoh berada di balik pagar tembok makam Sultan Agung. Jadi, sekalipun makamnya berada di luar kompleks makam raja-raja, namun keletakannya secara nyata memang berdekatan.
Banyak orang menduga bahwa Kyai Cinde Amoh bernama demikian karena kemungkinan ia memang tidak mau menunjukkan atau menonjolkan identitas aslinya. Sepeti diketahui cinde adalah jenis kain tertentu dengan motif tertentu. Sedangkan amoh sama artinya dengan sobek. Jadi secara harfiah nama itu bisa diartikan juga sebagai kain cine yang sobek. Apakah nama ini juga merupakan nama simbolik, tidak ada yang bisa menjelaskan secara lebih rinci. Makam Kyai Cinde Amoh hingga kini merupakan salah satu makam yang juga cukup banyak diziarahi orang selain makam raja-raja Mataram itu sendiri.
Sementara itu tidak ada informasi yang cukup lengkap mengenai makam Kyai Supanta dan Kyai Sepanjang. Informasi yang didapatkan di lapangan menyebutkan bahwa kemungkinan keduanya merupakan teman dekat Kyai Cinde Amoh. Namun ada juga yang menyatakan bahwa mereka semua kemungkinan hidup pada periode zaman yang berbeda.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- KOPI MERAPI, KOPI KHAS YOGYAKARTA(10/06)
- DOLANAN BENGKAT(08/11)
- 25 Januari 2010, Kabar Anyar - UANG 'DOLAN' DI PASAR DOLDOLANAN(25/01)
- PECEL KEMBANG TURI, SAJIAN KHAS TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN(04/08)
- DJAKA LODANG 1 (15/06)
- Semar dan Togog. Yin Yang dalam Budaya Jawa(06/10)
- Kursi Beton di Titik Nol: Tanpa Pelindung(23/05)
- 8 April 2010, Primbon - Selamatan Tingkep(08/04)
- Denmas Bekel(18/08)
- KUPAT TAHU KIDUL SGM(28/07)