Asor Kilang Munggwing Gelas
Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti rendah/buruk kilang (rebusan air nira/air perasan tebu) pada (di dalam gelas) gelas.
Kilang seperti makna di atas adalah air yang berasa manis. Kilang adalah cikal bakal atau bahan utama untuk membuat gula. Gelas seperti yang telah diketahui umum adalah alat untuk meminum air. Gula atau kilang yang manis itu menjadi sangat cocok jika ditaruh di dalam gelas karena gelas umumnya memang digunakan untuk menampung air yang berasa manis (teh, kopi, dan lain-lain) yang kemudian disuguhkan untuk tamu. Jadi, pasangan kilang dan gelas adalah sesuatu yang tepat atau pas, lebih-lebih dalam hal ini kasus tersebut dikaitkan dengan dunia perhubungan antara tamu dan tuan rumah.
Pepatah asor kilang munggwing gelas sesungguhnya ingin menggambarkan tentang manisnya tutur kata seseorang (seperti manisnya kilang) yang kemudian sangat berkenan pada orang lain (seperti kilang dimasukkan gelas). Orang yang menerima tutur kata yang manis umumnya memang akan senang atau berkenan hatinya. Tutur kata yang manis tidak akan menyakiti hati orang lain. Menyebabkan orang lain senang, tersanjung, dan merasa dihormati. Sejauh hal itu dilakukan dengan kemurnian atau ketulusan hal tersebut menjadi tepat. Akan tetapi tutur kata yang manis yang kemudian dilakukan untuk menipu atau penuh kepura-puraan dan palsu, hal demikian tidak cocok dengan peribasa tersebut di atas.
Istilah atau kata ”asor” di atas sebenarnya berarti atau bermakna sebaliknya. Kata asor ini selain digunakan untuk memaknai hal yang sebaiknya juga digunakan untuk memberikan makna yang lebih mendalam. Jadi, arti sesungguhnya atau hal yang dimaksudkan adalah sangat baik (cocok) kilang munggwing gelas.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Balapan Theklek(31/01)
- Rambu Khusus untuk Pejalan Kaki di Malioboro(03/10)
- DUA DALANG CILIK MEWAKILI DIY MAJU KE FESTIVAL DALANG ANAK DI JAKARTA JULI 2011(01/06)
- Menuju Museum yang Berkualitas (30/05)
- MUDIK JOGJA LENGANG DAN PADAT(05/09)
- Eman-eman Ora Keduman(07/02)
- 8 Februari 2011, Djogdja Tempo Doeloe - MODEL KARNAVAL TAHUN 1937(08/02)
- Tarik Tambang(07/02)
- 5 April 2010, Klangenan - APA KATA DUNIA(05/04)
- Tiga Perempuan Mencuci di Kali Gedhe(07/02)