Wilayah Praja Mangkunegaran Surakarta di Masa Penjajahan Belanda
30 Aug 2016 Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2 yang dikenal dengan nama Astana Giribangun. Jauh sebelumnya, Matesih sudah terkenal, karena di tempat ini juga ada pemakaman Keluarga Mangkunegaran, Surakarta, yang sering disebut Astana Mangadeg. Astana Giribangun berada di bawah Astana Mangadeg yang berada sekitar 750 meter dpl. Keduanya terletak di kaki gunung Lawu, sebelah barat daya puncak Gunung Lawu.Daerah Matesih merupakan salah satu wilayah kekuasaan Mangkunegaran di masa penjajahan Hindia Belanda. Wilayah kekuasaan Mangkunegaran antara lain Sukawati Kidul (Kabupaten Sragen sebelah selatan), Anggabayan, Keduwang, Nglaroh, Wiroko, Sembuyan, dan Ngawen (Guungkidul). Semua daerah itu sekarang ini masuk dalam 3 kabupaten, yaitu Sragen (sebagian sebelah selatan), Karanganyar, dan Wonogiri. Namun di kala penjajahan Hindia Belanda, semua daerah itu dibagi menjadi 2 kabupaten, yaitu Kutha Mangkunegaran dan Kabupaten Wonogiri. Sejarah itu bisa dibaca dari sebuah Buku “Bocah Mangkunegaran”.
Buku “Bocah Mangkunegaran” ditulis tahun 1937 dalam bahasa dan aksara Jawa. Buku yang menjadi koleksi di Perpustkaan Tembi Rumah Budaya itu dalam kondisi masih bagus. Buku setebal 126 halaman itu mengisahkan cerita-cerita seputar Kerajaan Mangkunegaran, seperti: masa Pemerintahan Mangkunegara II hingga Mangkunegara VII, wilayah kekuasaan Mangkunegaran, Perpustakaan Sanapustaka Mangkunegaran, poliklinik di Mangkunegaran, hingga cerita-cerita tentang sepakbola, wayang kulit, tugu peringatan hingga tempat pemandian air hangat di wilayah Mangkunegaran. Sepertinya buku berumur 79 tahun ini ditulis semasa Mangkunegara VII, sebab di halaman sampul depan, terdapat foto Mangkunegara VII dan istrinya Kangjeng Ratu.
Sementara di halaman belakang, terdapat pula foto-foto penguasa Mangkunegara (MN), mulai MN II hingga MN VII. Buku ini terdiri dari 30 subjudul yang ditulis oleh Raden Ngabei Yasawidagda, dibantu oleh Raden Mas Panji Prawira Padmaya, Raden Sastradiharja, dan Mas Teja Susastra. Gambar dan ilustrasi dikerjakan oleh Abdul Manan. Dicetak di Batawi Sentrum (sekarang, DKI Jakarta). Ada beberapa foto atau gambar menarik lainnya yang dimuat, seperti: wayang, peta (dulu dinamakan: Kar), gedung, monumen, prajurit, dan lain-lain. Buku ini masih layak dibaca oleh pembaca yang ingin mengetahui sejarah Mangkunegaran Surakarta.
Naskah dan foto:Suwandi
EDUKASIBaca Juga
- 31-08-16
Rujukan untuk Mengenal Semua Suku Bangsa Indonesia
Judul : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis ... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejarah “Indonesia” versi Belanda
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Krapyak: Bagian dari Sumbu Filosofis Keraton Yogyakarta
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Topeng, Tradisi yang Terus Hidup Hingga Kini
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more » - 25-08-16
Denmas Bekel 25 Agustus 2016
Denmas Bekel 25 Agustus 2016 more » - 23-08-16
Membaca Denah Rumah Tradisional Jawa di Tembi Rumah Budaya
Kompleks Tembi Rumah Budaya terdiri dari beberapa wujud bangunan. Selain 9 rumah tradisional yang menjadi living museum yang disewakan, Tembi... more » - 23-08-16
Panduan Komplit Tata Cara Perkawinan Gaya Yogyakarta
Judul : Tata Cara Paes lan Pranatacara Gagrag Ngayogyakarta Penulis... more » - 20-08-16
Kisah Kemuliaan Hati Sita
Judul : Sita. Sedjarah dan Pengorbanan serta Nilainja dalam Ramayana Penulis : Imam Supardi... more » - 19-08-16
Wisuda MC Jawa Lanjut IX, Menuntut Ilmu Sepanjang Waktu
Para wisudawan kursus Panatacara Pamedharsabda MC Basa Jawa di Tembi Rumah Budaya angkatan IX rupanya mempunyai pandangan yang hampir sama. Kesamaan... more » - 18-08-16
Peserta Badan Diklat DIY Sangat Antusias di Tembi
Sebanyak 80 orang SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) baik provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia yang berkunjung ke Tembi Rumah... more »
Artikel Terbaru
- 31-08-16
Rujukan untuk Mengen
Judul : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis ... more » - 30-08-16
“Paket Kemerdekaan”
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more » - 30-08-16
Wilayah Praja Mangku
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more » - 29-08-16
Monolog dan Gerak Pu
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejar
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Kra
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more » - 27-08-16
Topeng, Tradisi yang
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more » - 27-08-16
Pameran Kriya Besar
Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta menyelenggarakan pameran besar kriya... more » - 26-08-16
Teater Gandrik Penta
Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more »