Peradaban Tinggi Masa Lalu di Jawa

30 May 2015

Buku ini menjelaskan eksistensi sejumlah kerajaan, dari Mataram Kuno sampai Majapahit akhir dengan raja-raja yang bertahta, serta berbagai peradaban yang dihasilkan, perkembangannya, ciri khas, perbedaan dan lain-lain. Banyak bukti menunjukkan bahwa pada masa tersebut telah dihasilkan suatu peradaban yang bernilai tinggi.

Judul : Peradaban Jawa. Dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir 
Penulis : Supratikno Rahardjo 
Penerbit : Komunitas Bambu, 2011, Jakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : xxix + 557

Gejala peradaban merupakan jalinan berbagai aspek kehidupan manusia yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Peradaban Jawa yang tumbuh antara abad ke-8 hingga abad ke-15 (lebih dari 7,5 abad atau 732-1486 Masehi) dapat dikatakan mencakup hampir seluruh periode Hindu-Buddha di wilayah budaya Jawa. Periode tersebut dikenal dengan sebutan masa”Hindu-Jawa”, masa “Hindu-Buddha”, masa “Klasik”, masa “Jawa Kuno”, atau masa “pra Islam”. Pada masa tersebut bahasa Jawa Kuno berfungsi sebagai sarana yang menyatukan pendukung peradaban.

Peradaban Jawa Kuno dibedakan ke dalam dua periode utama berdasarkan wilayahnya. Pertama, Jawa Tengah (termasukYogyakarta) yang berlangsung sekitar abad ke-8 sampai ke-10 Masehi. Kedua, periode Jawa Timur yang berlangsung sekitar abad ke-10 hingga abad ke-15 Masehi. Aspek-aspek peradaban yang dibahas dalam buku ini terutama meliputi politik (terutama birokrasi), kesenian (terutama seni arca, arsitektur dan sastra), agama (Hindu dan Buddha), ekonomi (terutama pertanian sawah dan perdagangan jarak jauh).

Tulisan dalam buku ini menjelaskan eksistensi sejumlah kerajaan, dari Mataram Kuno sampai Majapahit akhir dengan raja-raja yang bertahta, serta berbagai peradaban yang dihasilkan, perkembangannya, ciri khas, perbedaan dan lain-lain. Banyak bukti menunjukkan bahwa pada masa tersebut telah dihasilkan suatu peradaban yang bernilai tinggi.

M. Kusalamani

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 11-06-15

    Hujan Terakhir di Ke

    Puisi karya Slamet Riyadi Sabrawi berjudul “Hujan Terakhir di Kelopak Mei” digubah menjadi lagu dan digarap model orkestra oleh ‘Alfries and Friends... more »
  • 11-06-15

    Sebuah Buku Penting

    Buku koleksi Perpustakaan Tembi ini tergolong lama, terbitan tahun 1955. Buku berbahasa Belanda ini termasuk salah satu referensi penting dalam studi... more »
  • 10-06-15

    Mahasiswa Wisma Baha

    Mereka start dari gerbang Tembi masuk menyusuri sawah-sawah yang kala itu padi sedang tumbuh menghijau, kemudian masuk ke desa-desa yang pernah... more »
  • 10-06-15

    Denmas Bekel 10 Juni

    Denmas Bekel 10 Juni 2015 more »
  • 10-06-15

    Buku yang Komprehens

    Buku ini berisi berbagai hal tentang Sumatra dari abad ke-16 sampai saat ini. Di dalamnya mengungkap tentang kehidupan elit kerajaan, masyarakat... more »
  • 09-06-15

    FMT 2015: Pertunjuka

    Hanyaterra, kelompok kolektif musik keramik dari Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tampil memukau dalam Festival Musik Tembi (FMT) 2015,... more »
  • 09-06-15

    FMT 2015: Proses Men

    Berdasarkan penilaian pengamat musik dan audiens, diputuskan lima terpilih yang masuk dalam album kompilasi MTB 2015 adalah Kemlaka, Kelu, Ruas Bambu... more »
  • 09-06-15

    #SaveMusicIndonesia

    Gerakan ini sebagai salah satu apresiasi terhadap musik, musisi, dan industri musik Indonesia. Pembajakan, minimnya musik anak, perizinan pemutaran... more »
  • 08-06-15

    Mereka Juga Meramaik

    Para pembaca puisi ini kebanyakan sudah berulang kali datang menghadiri Sastra Bulan Purnama (SBP), sehingga memang sudah mengenal acara ini. Namun... more »
  • 08-06-15

    Sandy Thema Pamerkan

    Merek perhiasan lokal, Pistos dengan desainernya Sandy Thema mempersembahkan koleksi perhiasan terbarunya ‘Archipelago’. Terinspirasi dari kekayaan... more »