Mengenal Budaya Jawa Melalui Museum Tembi Rumah Budaya
10 Aug 2016 Tak kenal maka tak sayang. Begitulah ungkapan tentang pentingnya proses mengenal. Diawali dengan mengenal dan kemudian tergerak untuk mencari tahu, menyelidiki, mengamati, hingga akhirnya tumbuh rasa menyayangi. Rasa sayang tidak hanya ditujukan kepada seseorang saja, tapi juga terhadap suatu hal seperti misalnya, rasa sayang terhadap budaya.Sebagai masyarakat Jawa tentu menjadi suatu kepentingan tersendiri, bahkan kewajiban untuk mengenal dan menyayangi budaya yang telah lama mengakar dan diwariskan secara turun-temurun. Mengenal dan menyayangi budaya Jawa dapat direalisasikan melalui salah satu kegiatan ini, yaitu berkunjung ke Museum Tembi Rumah Budaya yang secara khusus menyimpan benda-benda historikal Jawa. Koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya meliputi aneka ragam pusaka seperti keris dan tombak, wayang golek, jenissajen upacara pengantin, koleksi permainan tradisional, topeng wayang, kain batik, serta perlengkapan membatik, dan masih banyak lagi.
Terdapat 27 jenissajenupacara pengantin yang diberi namaSajen Pasang Tarub. Ke-27 jenissajenini antara lai Bucalan yang dimaknai sebagai wujud sesaji untuk mengusir roh jahat supaya tidak mengganggu jalannya upacara pernikahan, Tumpeng Megana yang diwujudkan dengan nasi putih berbentuk kerucut disertai lilitan kacang panjang melingkar sampai puncak tumpeng dan aneka sayur serta lauk-pauk di sekelilingnya, dan Brokohan Segala jenis sesaji ini hadir dalam rangkaian upacara pernikahan tradisional masyarakat Jawa.
Koleksi lainnya berupa wayang golek yang dibagi menjadi 2 macam yaitu Wayang Golek Purwa Sunda dan Wayang Golek Menak. Wayang Golek Purwa Sunda bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dan dipergelarkan tanpa memakai layar, kelir, dan blencong. Daerah penyebaran wayang ini meliputi hampir seluruh Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian Barat. Adapun Wayang Golek Menak mengambil latar belakang cerita dari kerajaan-kerajaan di negeri Arab dan sekitarnya.
Alat permainan tradisional serta beragam koleksi celengan juga dapat ditemukan di Museum Tembi Rumah Budaya, mulai dari jaran (kuda) kepang lengkap dengan pecut (cambuk),benthik, dhakon, gangsingan, hingga egrang bambu. Koleksi celengan yang dipamerkan juga terdiri dari beragam bentuk seperti celengan model kuda, monyet, ikan, bambu, dan lain sebagainya. Beragam jenis topeng wayang seperti Nayagenggong, Raden Gunungsari, Cakil, Prajurit Alengka, Dasamuka, dan Kumbakarna juga hadir sebagai bagian dari koleksi museum.
Museum yang dikunjungi oleh rata-rata 504 orang setiap bulan ini juga pernah menyabet beberapa nomor juara seperti Juara III Lomba Penulisan MuseumGoes to Istanadalam rangka Festival Museum 2012, Juara III Turnamen Bulutangkis Antar Museum Se-DIY dalam rangka HUT Museum Jogja Kembali ke-24 tahun 2013, serta Juara I Karnaval Museum 2015. Pengunjung berasal dari bermacam-macam latar belakang seperti siswa TK hingga SMA, mahasiswa, kalangan umum, serta wisatawan asing.
Naskah dan foto:Adindachristya
EDUKASIBaca Juga
- 13-08-16
Buku untuk Orang Belanda Belajar Bahasa Jawa
Judul : Beknopte Handleiding om de Javaansche Taal te Leeren Spreken Penulis : J.W. van... more » - 12-08-16
Soekarno-Hatta dalam Museum-museum di Yogyakarta
Tokoh Nasional sekaligus Pahlawan Nasional Ir Soekarno dan Mohammad Hatta adalah 2 proklamator yang tidak bisa dipisahkan. Soekarno-Hatta kemudian... more » - 11-08-16
Menapak Tilas Jalan Raya Pos Karya Daendels
Judul : Ekspedisi Anjer - Panaroekan. Laporan Jurnalistik Kompas 200... more » - 11-08-16
Menapak Tilas Jalan Raya Pos Karya Daendels
more » - 09-08-16
Sunan Pakubuwana X Beri Gelar Pangeran kepada Patihnya
Sejarah membuktikan,bahwa di masa pemerintahan Sunan Pakubuwana X (yang bergelar Sampeyan Dalem Ingkang Wicaksana Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan/... more » - 08-08-16
Jarasanda Anak Buangan (2)
Setelah genap masa kandungannya, hanya selisih beberapa jam, kedua permaisuri Prabu Wrehatrata melahirkan. Anehnya masing-masih bayi yang... more » - 08-08-16
Mempelajari Perjalanan Hidup Kota
Judul : Pengantar Sejarah Kota Penulis ... more » - 08-08-16
Tembok Kuno Bekas Pesanggrahan di Imogiri
Pajimatan Imogiri yang menjadi kompleks makam raja-raja Mataram sudah demikian terkenal. Di seputaran kompleks tersebut juga ditemukan bangunan atau... more » - 06-08-16
Bale Inap Tembi, Koleksi Museum Sekaligus Rumah Inap
Tembi Rumah Budaya selain dikenal sebagai rumah budaya dengan berbagai kegiatan atau aktivitas budayanya juga dilengkapi dengan museum, galeri, bale... more » - 04-08-16
Denmas Bekel 4 Agustus 2016
Denmas Bekel 4 Agustus 2016 more »
Artikel Terbaru
- 13-08-16
Buku untuk Orang Bel
Judul : Beknopte Handleiding om de Javaansche Taal te Leeren Spreken Penulis : J.W. van... more » - 13-08-16
Ada Tiga Hari dalam
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka, artinya... more » - 13-08-16
‘Membelah Bulan’ Kar
‘Membelah Bulan’ merupakan judul antologi puisi karya Resmiyati, seorang penyair perempuan dari Klaten, akan dilaunching di Sastra Bulan Purnama,... more » - 12-08-16
Rupa Perupa Jawa Tim
Perupa Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok Koperjati, kependekan dari Komunitas Perupa Jawa Timur, menyelenggarakan pameran di Jogja... more » - 12-08-16
Soekarno-Hatta dalam
Tokoh Nasional sekaligus Pahlawan Nasional Ir Soekarno dan Mohammad Hatta adalah 2 proklamator yang tidak bisa dipisahkan. Soekarno-Hatta kemudian... more » - 12-08-16
Gatotkaca Membagi Ke
Adakah yang lebih luhur serta mulia, dari seseorang yang mendoakan musuhnya agar terlepas dari rantai derita, bahkan ia rela menjalani laku berat... more » - 11-08-16
Purwadmadi, Penyair,
Nama lengkapnya Purwadmadi Admadipurwa, atau sering dipanggil Pur. Dia seorang penyair sekaligus novelis dan jurnalis. Pernah menjadi wartawan... more » - 11-08-16
Menapak Tilas Jalan
Judul : Ekspedisi Anjer - Panaroekan. Laporan Jurnalistik Kompas 200... more » - 11-08-16
Menapak Tilas Jalan
more » - 10-08-16
‘Operasi’ Gagasan da
Tajuk pamerannya ‘Operasi’, menampilkan seni rupa karya Operasi Rachman Muchamad, dipamerkan sejak 30 Juli sampai 9 Agustus 2016 di Taman Budaya,... more »