Kiat Sukses Museum Merapi Menggaet Pengunjung

29 Apr 2016 Meski tergolong sebagai museum pendatang baru di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tapi  Museum Gunungapi Merapi menunjukkan prestasi menonjol dalam jumlah pengunjung selama dua tahun terakhir ini. Angka pengunjung di museum yang berada di  kaki Gunung Merapi,  Jalan Kaliurang Km 22, Sleman, itu tembus 150.000 orang per tahun.

“Detailnya, tahun 2014 dikunjungi lebih dari 153.000 orang dan tahun 2015 lebih dari 250.000 orang,” ungkap Kepala Museum Gunungapi Merapi, Drs Suharno kepada Tembi. Kunci keberhasilan museum ini mengundang pengunjung, lanjut Suharno adalah pertama, museum yang mempunyai koleksi seluk-beluk gunung api masih jarang di Indonesia, ditambah lagi banyak koleksinya bersifat interaktif, yang membuat pengunjung penasaran.

“Kedua, dalam pelayanan. Kami berprinsip melayani pengunjung itu kuncinya adalah melayani secara prima dan ikhlas. Dengan begitu pengunjung akan merasa aman, nyaman, dan puas,” kata  Suharno yang menjabat sebagai kepala museum sejak 1 Oktober 2010.

Di museum ini pengunjung mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendapatkan hiburan, dan tempat rekreasi yang menarik. Kuncinya, pengunjung menjadi tambah pandai ketika mengunjungi museum. 

Supaya museum yang berada di kawasan wisata Kaliurang itu lebih dikenal masyarakat, kata Suharno, maka harus memperbanyak jejaring dengan berbagai elemen masyarakat, seperti perguruan tinggi, organisasi kemsyarakatan, kedinasan, dan lainnya. “Karena dari mereka itulah kita akan memperoleh masukan, saran, dan kritik yang berharga,” kata ayah berputra 2 orang yang pada Desember tahun ini akan memasuki pensiun.

Naskah dan foto:Suwandi 

Wawancara dengan Kepala Museum Gunungapi Merapi, Rabu 13 April 2016, sumber foto: Suwandi/Tembi Wawancara dengan Kepala Museum Gunungapi Merapi, Rabu 13 April 2016, sumber foto: Suwandi/Tembi Wawancara dengan Kepala Museum Gunungapi Merapi, Rabu 13 April 2016, sumber foto: Suwandi/Tembi EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 04-05-16

    Kumpulan Pemikiran M

    Judul            : Mohammad Hatta. Kumpulan Karangan Penulis      ... more »
  • 04-05-16

    Sepenngal Kisah Jogj

    Mengenali Yogya masa lalu bisa melalui foto, meskipun foto yang ditampilkan terkadang tidak menyertakan tahun, karena mungkin data detilnya tidak... more »
  • 04-05-16

    Museum Tembi Pamerka

    Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta ikut menyemarakkan Pameran Wayang Nusantara yang diselenggarakan oleh Museum Pendidikan Indonesia (MPI)... more »
  • 03-05-16

    Beragam Tema dalam S

    Pameran seni rupa yang diberi tajuk “The Creative Powers of Art” ini tidak menyajikan tema khusus bagi perupa, melainkan membuka ruang seluasnya... more »
  • 03-05-16

    Perbincangan Soal Mu

    Dalam sebuah karya musik terdapat dua penekanan, pertama adalah dalam hal teknis yang meliputi konsep bunyi serta konsep komposisi dimana hal... more »
  • 02-05-16

    Sumur Kuno yang Didu

    Sumur Tua Demi Bendo berada di Dusun Demi Bendo RT 05, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Sumur ini ditemukan... more »
  • 02-05-16

    Dokumentasi Cerita R

    Judul            : Lettterkunde van de Indische Archipel Penulis     ... more »
  • 30-04-16

    Kamis Kliwon Tidak B

    Pranatamangsa masuk mangsa Kasebelas atau disebut Desta. Mangsa Desta ini umurnya 23 hari, mulai 19 April s/d 11 Mei. Musim panen padi dan umbi-... more »
  • 30-04-16

    Legiun Mangkunegaran

    Berikut ini adalah foto dari anggota Legiun Mangkunegaran dari Surakarta, Jawa Tengah, yang dibuat pada tahun 1866. Sosok pria yang berdiri di tengah... more »
  • 30-04-16

    Bebek Goreng Kang Do

    Bantul punya sejumlah kuliner khas primadona dimana warungnya juga tergolong jawara, seperti sate klathak pak Pong dan mangut lele mbah Marto. Bahkan... more »