Karyawan Gameloft Bermain di Dunia Nyata
28 Jul 2016 Sebanyak 30 orang karyawan PT Gameloft Yogyakarta tertarik untuk menginap dan mengambil paket wisata budaya di Tembi Rumah Budaya. Mereka berkegiatan di Tembi pada 22-23 Juli 2016. Mereka ini adalah orang-orang muda yang terhimpun dalam perusahaan yang bergerak di dunia bisnis game online. Dunia permainan adalah dunia mereka. Mereka creator dan aplikator permainan melalui dunia maya.Sekalipun demikian, mereka penasaran juga dengan wisata budaya yang ditawarkan Tembi yang notabene berisi aneka permainan juga, seperti mencari harta karun di malam hari, ontheling menyusur desa dan persawahan, belanja di pasar tradisional, menangkap ikan, kereta buta, estafet kelereng, dan memasak ikan.
Tentu saja ada banyak perbedaan antara permainan yang tampil di layar HP dan komputer dengan permainan yang dilakukan di alam terbuka dalam arti yang sebenarnya. Permainan melalui internet tentu saja lebih banyak variannya, tampil dalam kemasan yang selalu menarik dengan bentuk-bentuk tokoh yang juga menarik dan beraneka ragam. Permainan di dunia maya ini juga dapat dimainkan sewaktu-waktu, kapan pun. Permainan ini umumnya dimainkan secara individual. Jarang yang melibatkan lebih dari dua-tiga orang. Jadi letak keasyikan dan keseruannya mungkin lebih bersifat personal.
Tampaknya permainan yang dilakukan langsung seperti yang ditawarkan Tembi menarik minat karyawan Gameloft justru karena mereka sehari-hari berkutat dengan program game di dunia maya. Mereka menemukan kegembiraan dan keasyikan dalam permainan riil.
“Payah tenan, kesel banget aku Pak (Sungguh payah, capek betul saya Pak),” keluh salah satu peserta sambil tersenyum, “Tenan Pak, kesel, lara, tapi seru (Sungguh Pak, capek, sakit, tapi seru).”
Demikian pun ketika mereka memasak ikan. Ada kelompok yang hasil memasak ikannya hancur. Lalu mereka berimprovisasi menamakan hasil olahannya sebagai Ikan Kremes.
“Kok remuk gitu ikannya ?” tanya pemandu.
“Wah kompore mendlib-mendlib. Iwake ra isa mateng Pak (Wah kompornya nyalanya tidak stabil. Ikanya nggak bisa matang Pak !)”
“Kira-kira rasanya gimana ?”
“Beres Pak. Dijamin.”
“Dijamin apa ?”
“Dijamin remuk Pak.”
Permainan kereta buta juga membuat mereka bergembira ria. Lebih-lebih ketika salah satu teman mereka ada yang terperosok ke lubang, menabrak pohon, jatuh, dan sebagainya.
“Jindhul tenan. Aku mbok blusuk-blusukne ya” (Sialan bener. Aku kamu jerumuskan ya ?)
Menangkap ikan di sawah pun tidak kalah serunya. Lumpur dan air sawah menjadi media mereka bermain sekaligus menangkap ikan. Pengalaman-pengalaman demikian tentu tidak akan mereka dapatkan hanya dengan mengutak-utik program di komputer.
Naskah dan foto:a.sartono
EDUKASIBaca Juga
- 01-08-16
Eksotisme Amphiteater Tembi Rumah Budaya
Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more » - 30-07-16
Dalem Kanjengan yang Memprihatinkan Kondisinya
Ada beberapa bangunan penting selain kompleks makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) di Imogiri yang keberadaannya tidak terpisahkan dari... more » - 29-07-16
Denmas Bekel 29 Juli 2016
Denmas Bekel 29 Juli 2016 more » - 28-07-16
Buku Peringatan 10 Tahun Organisasi Wanito-Oetomo
Judul : “Boekoe Pengetan” (Gedenkboek) Wanito-Oetomo ing Mataram Penulis ... more » - 26-07-16
Kriteria Orang Baik dan Jahat Menurut Ajaran Serat Nitisastra
Orangtua zaman dulu selalu berharap kepada anaknya agar menjadi orang yang baik budi pekertinya, menghargai dan menghormati orangtua serta sesamanya... more » - 26-07-16
Mesin Waktu Itu Bernama Galeri Purworejo
Di dalam kompleks Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, terdapat Galeri Purworejo. Galeri ini dikhususkan untuk menyimpan benda-benda yang berkaitan... more » - 25-07-16
Tembi Kedatangan Lebih dari 1.200 Pelajar dalam Dua Hari
Selama hari Rabu dan Kamis 20-21 Juli 2016 Tembi Rumah Budaya Yogyakarta dibanjiri oleh pelajar SMK, SMP dan SD Yogyakarta. Ada lebih dari 1.250... more » - 23-07-16
Jejak Sejarah Pangan
Judul : Jejak Pangan. Sejarah, Silang Budaya, dan Masa Depan Penulis ... more » - 22-07-16
Mengenal Alat Transportasi Tradisional di Museum Anak Yogyakarta
Sebelum alat transportasi modern berkembang pesat di masa sekarang ini, seperti pesawat terbang, kereta api, mobil, kapal laut bermesin, dan lainnya... more » - 19-07-16
Siswa-siswi ACICIS Heboh Memasak Kue Lemet
Boleh dikatakan bahwa siswa-siswi ACICIS (Australian Consortium for ‘In Country’ Indonesia Studies) telah menjadi langganan bagi Tembi Rumah Budaya.... more »
Artikel Terbaru
- 01-08-16
Macapat ke-148, Peng
Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more » - 01-08-16
Eksotisme Amphiteate
Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more » - 01-08-16
Naura Sang Idola Cil
Terhitung sudah dua album yang diproduksi penyanyi cilik ini, yang bernama lengkap Adyla Rafa Naura Ayu. Di usianya yang ke-8 tahun putri pertama... more » - 30-07-16
Rabu Kliwon Pekan In
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka, artinya... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 B
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 30-07-16
Dalem Kanjengan yang
Ada beberapa bangunan penting selain kompleks makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) di Imogiri yang keberadaannya tidak terpisahkan dari... more » - 29-07-16
Bincang-bincang deng
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 29-07-16
Ki Suparman Menurunk
Sosok raja yang rendah hati, mencintai rakyatnya dan tidak mempunyai musuh seperti Prabu Puntadewa layak mendapat anugerah Kalimasada dari Batara... more » - 29-07-16
Denmas Bekel 29 Juli
Denmas Bekel 29 Juli 2016 more » - 28-07-16
Buku Peringatan 10 T
Judul : “Boekoe Pengetan” (Gedenkboek) Wanito-Oetomo ing Mataram Penulis ... more »