Pesona Tebing Breksi di Yogyakarta
04 Aug 2016 Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang booming di Yogyakarta yaitu Tebing Breksi. Obyek wisata alam yang mulai dibuka untuk umum sejak Mei 2015 itu, saat ini masih dalam tahap pengembangan serta promosi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Berlokasi di Dusun Nglengkong, Sambirejo, Prambanan, Sleman Yogyakarta. Pada mulanya kawasan ini merupakan area pertambangan batu kapur dan sekaligus menjadi mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Namun sejak tahun 2015 pemerintah telah membuat peraturan untuk menghentikan penambangan. Setelah dilakukan penelitian, bukit kapur tersebut merupakan endapan abu vulkanik dari gunung api purba Nglanggeran. Sejak itulah Tebing Breksi ini ditetapkan menjadi kawasan cagar budaya dan sekaligusGeoheritage oleh Gubernur DIY.
Tebing dengan tinggi sekitar 30 meter ini menawarkan panorama yang sangat menarik. Tak butuh waktu lama untuk mencapai puncaknya. Tebing Breksi terletak di bukit dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas permukaan laut sehingga memungkinkan untuk melihat panorama kota Yogyakarta dari puncak tersebut. Bahkan dari atas tebing kita dapat melihat kompleks Candi Ratu Boko.
Lokasi Tebing Breksi yang strategis memungkinkan para pengunjung untuk mengunjungi dua lokasi yang lain, seperti komplek Candi Ijo yang terletak di atas lokasi Taman Breksi, dan Candi Barong yang terletak di bawah lokasi tebing. Selain itu dari puncak tebing kita dapat melihat landasan pacu bandara Internasional Adisutjipto diantara hamparan hijau di sekitarnya.
Saat hari libur lokasi ini banyak diminati wisatawan. Namun, sejumlah fasilitas penunjang masih minim, yang diakui oleh pihak pengelola. “Selain akan memenuhi beberapa fasilitas (kamar mandi dan tempat ibadah), dalam waktu dekat kami akan mengembangkan potensi kuliner daerah ini dan menambah bangunan untuk diisi stan kuliner,” kata Kholiq Widiyanto (35), ketua pengelola wisata Tebing Breksi. Menurut Kholiq, jika hari libur tiba tak jarang area parkir Taman Breksi ini penuh, dan biasanya mulai ramai pengunjung antara pukul 15.00 WIB hingga matahari tenggelam.
Lokasi Tebing Breksi memang bisa dibilang jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju tempat tersebut, bisa ditempuh melalui jalan raya Yogyakarta-Wonosari, sampai di pertigaan lampu merah Piyungan, belok ke kiri, lurus terus hingga memasuki ruas jalan Prambanan-Piyungan, dan ikuti papan penunjuk arah ke Candi Ijo. Di sebelah kiri jalan, akan ada spanduk bertuliskan wisata Tebing Breksi. Untuk masuk ke area Tebing Breksi, pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2.000 (sepeda motor) dan Rp 5.000 (mobil), sedangkan harga tiket masuk pengunjung dipersilakan memberi seikhlasnya.
Di lokasi ini terdapat pula Prasati Tlatar Seneng. Tlatar Seneng adalah tempat pertunjukan budaya yang berdiri di tanah kosong yang berada di area Tebing Breksi (sering disebut Taman). Tlatar Seneng mengusung konsep panggung terbuka, sehingga memungkinkan untuk melihat pertunjukan dalam formasi setengah lingkaran, dengan latar belakang panorama Kota Yogyakarta dari atas bukit. Jika pertunjukan berlangsung pada malam hari, keindahan malam pun akan terlukis jelas, dengan taburan bintang yang menghiasi langit. Tlatar Seneng telah digunakan untuk sejumlah acara, salah satunya Festival Jathilan tingkat Provinsi 2016.
Naskah dan Foto:Indra Waskito
Berita BUDAYABaca Juga
- 02-08-16
Pria Sawo Matang di Antara Puisi-Puisi Dunia di Tepian Danau Zug
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 Berlangsung di Candi Prambanan
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 29-07-16
Bincang-bincang dengan Yok Koeswoyo dan Djaduk Ferianto
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 25-07-16
Prahara Identitas Bali dalam Sabung Ayam
Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more » - 21-07-16
Bakda Kupat Pandeyan: Wujud Syukur dan Mengenang Jasa Para Wali
Hal demikian menjadi simbol bahwa orang yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, lepat (salah/berdosa/lemah/berkekurangan, dan... more » - 20-07-16
Konser Gus Teja, Alunan Seruling dari Surga untuk Bumi
Gus Teja, maestro seruling dari Bali, menyebut kelompok musik yang hari itu bermain bersamanya sebagai “band.” Namun tidak seperti band pada umumnya... more » - 19-07-16
Menikmati Suasana Angkringan Tembi
Apa yang terbersit dalam pikiran ketika mendengar kata ‘angkringan’? Gerobak coklat dengan rentengan minuman sachet berbagai varian, ceret yang... more » - 15-07-16
Sastra Bulan Purnama #58
Rabu, 20 Juli 2016, pukul 19.30: Sastra Bulan Purnama #58 ‘Puisi Wayang dalam Syawalan Sastra(wan)’ Launching buku antologi puisi ‘Tancep Kayon... more » - 23-06-16
In Memoriam Jon Batik Si Pemetik Gitar
Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak... more » - 18-06-16
Dewi Nugroho, Penggagas Museum Batik dan Sulaman Yogyakarta, Telah Berpulang
Keluarga besar Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, organisasi museum di Yogyakarta, kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Dewi Nugroho (85... more »
Artikel Terbaru
- 13-08-16
Buku untuk Orang Bel
Judul : Beknopte Handleiding om de Javaansche Taal te Leeren Spreken Penulis : J.W. van... more » - 13-08-16
Ada Tiga Hari dalam
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka, artinya... more » - 13-08-16
‘Membelah Bulan’ Kar
‘Membelah Bulan’ merupakan judul antologi puisi karya Resmiyati, seorang penyair perempuan dari Klaten, akan dilaunching di Sastra Bulan Purnama,... more » - 12-08-16
Rupa Perupa Jawa Tim
Perupa Jawa Timur, yang tergabung dalam kelompok Koperjati, kependekan dari Komunitas Perupa Jawa Timur, menyelenggarakan pameran di Jogja... more » - 12-08-16
Soekarno-Hatta dalam
Tokoh Nasional sekaligus Pahlawan Nasional Ir Soekarno dan Mohammad Hatta adalah 2 proklamator yang tidak bisa dipisahkan. Soekarno-Hatta kemudian... more » - 12-08-16
Gatotkaca Membagi Ke
Adakah yang lebih luhur serta mulia, dari seseorang yang mendoakan musuhnya agar terlepas dari rantai derita, bahkan ia rela menjalani laku berat... more » - 11-08-16
Purwadmadi, Penyair,
Nama lengkapnya Purwadmadi Admadipurwa, atau sering dipanggil Pur. Dia seorang penyair sekaligus novelis dan jurnalis. Pernah menjadi wartawan... more » - 11-08-16
Menapak Tilas Jalan
Judul : Ekspedisi Anjer - Panaroekan. Laporan Jurnalistik Kompas 200... more » - 11-08-16
Menapak Tilas Jalan
more » - 10-08-16
‘Operasi’ Gagasan da
Tajuk pamerannya ‘Operasi’, menampilkan seni rupa karya Operasi Rachman Muchamad, dipamerkan sejak 30 Juli sampai 9 Agustus 2016 di Taman Budaya,... more »