Menikmati Suasana Angkringan Tembi
19 Jul 2016 Apa yang terbersit dalam pikiran ketika mendengar kata ‘angkringan’? Gerobak coklat dengan rentengan minuman sachet berbagai varian, ceret yang terletak di sudut dengan asap mengepul, aneka gorengan hangat bercampur minyak karena baru saja diangkat dari wajan, dan tentu saja menu andalan sekaligus utama pada setiap angkringan di dunia: nasi kucing! Nasi putih dengan porsiseupritditambah tempe dan sambel teri yang konon harganya terbilang murah meriah ini adalah sahabat bagi para pecinta angkringan, terlebih mahasiswa. Belum lagi kopi hitam dan rokok eceran yang selalu siap sedia mengakhiri ritual mengisi perut dengan rasa pahit tapi nikmat. Cukup bermodalkan kurang lebih Rp 10.000 saja, kenikmatan semacam ini sudah bisa didapatkan.Angkringan dapat dengan mudah ditemukan di Kota Yogyakarta. Di sepanjang Jalan Mangkubumi pada sore menjelang senja, niscaya Anda akan menemukan paling tidak satu buah angkringan lengkap dengan segalauba rampe-nya.Tak hanya itu, angkringan juga terdapat di sepanjang Jalan Affandi, Jalan HOS Cokroaminoto, daerah Patangpuluhan, Bugisan, Jalan Parangtritis, serta sudut-sudut lain Kota Yogyakarta.
Eksistensi angkringan hampir setara dengan manusia-manusia kekinian yang mengunduh aplikasi Path hanya untukcheck-indi tempat-tempat hits: menjamur dan gampang ditemukan. Salah satu angkringan yang istimewa di Yogyakarta adalah yang terdapat di kompleks Tembi Rumah Budaya. Apa yang membedakan dari kaum sejenisnya?
Sekilas mata memandang, angkringan ini tampak sama saja dengan angkringan pada umumnya. Tipikal. Menu yang disajikan juga tak jauh beda. Nasi kucing, gorengan, kopi, es teh, mie instan, ditambahklethikantitipan yang ikut dipajang di meja pelanggan. Inovasi paling “beda” dari angkringan iniyamasih seputaran menu makanan yang dijual. Nasi jinggo dan sego wiwit terkadang ikut dihadirkan supaya pilihan menu tidak melulu nasi kucing. Segmen “Menu Hari Ini” juga menghadirkan jenis makanan yang variatif, hari ini sup sayur besok nasi lele lusa soto ayam. Apa hanya soal menu saja letak keistimewaannya?
Bukan soal menu makanan saja yang menjadiinteresting pointdari angkringan Tembi Rumah Budaya. Bukan juga soal mas-mas penjaga angkringan yang selalu rela meninggalkan posnya sejenak untuk mengantarkan mie rebus telur dan segelas es teh manis pesanan ke Sekretariat Forum Musik Tembi. Lantas, apa istimewanya? Istimewanya terletak pada suasana yang ditawarkan di sana! Cobalah untuk mampir ke angkringan Tembi Rumah Budaya pada hari Selasa atau Kamis pukul 15.00, ini adalah waktu dimana para staf Tembi Rumah Budaya berkumpul di Pendapa Yudonegaran untuk berlatih gamelan. Dimana lagi Anda dapat menjalani ritual mengisi perut sembari mendengarkanklenenganala staf Tembi sekaligus dibuat terkantuk-kantuk oleh angin sepoi-sepoi yang ada dan tiada itu? Hanya di angkringan Tembi Rumah Budaya anda bisa mendapat hak istimewa ini.
Coba pula mampir di hari Rabu pada jam yang sama, menyesap kopi hitam serasa meminum es teler durian karena keceriaan anak-anak Sanggar Tari Anak Tembi dalam berlatih tari mampu menghibur sekaligus menghilangkan kepenatan akibat terlalu lama menghabiskan waktu berkutat dengan pekerjaan kantor. Sederhana dan cukup layak untuk dimaknai sebagai sebuahprivilegeyang jarang ditemukan di angkringan manapun. Sejuknya udara sore hari, satu gelas kopi hitam, orkestra gamelan sebagaisoundtrack of the moment, serta sekelompok pecinta angkringan di sekitar sebagai teman berbicara dan berbagi rasa.
Naskah dan foto:Christya Adinda
Berita BUDAYABaca Juga
- 02-08-16
Pria Sawo Matang di Antara Puisi-Puisi Dunia di Tepian Danau Zug
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 Berlangsung di Candi Prambanan
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 29-07-16
Bincang-bincang dengan Yok Koeswoyo dan Djaduk Ferianto
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 25-07-16
Prahara Identitas Bali dalam Sabung Ayam
Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more » - 21-07-16
Bakda Kupat Pandeyan: Wujud Syukur dan Mengenang Jasa Para Wali
Hal demikian menjadi simbol bahwa orang yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, lepat (salah/berdosa/lemah/berkekurangan, dan... more » - 20-07-16
Konser Gus Teja, Alunan Seruling dari Surga untuk Bumi
Gus Teja, maestro seruling dari Bali, menyebut kelompok musik yang hari itu bermain bersamanya sebagai “band.” Namun tidak seperti band pada umumnya... more » - 15-07-16
Sastra Bulan Purnama #58
Rabu, 20 Juli 2016, pukul 19.30: Sastra Bulan Purnama #58 ‘Puisi Wayang dalam Syawalan Sastra(wan)’ Launching buku antologi puisi ‘Tancep Kayon... more » - 23-06-16
In Memoriam Jon Batik Si Pemetik Gitar
Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak... more » - 18-06-16
Dewi Nugroho, Penggagas Museum Batik dan Sulaman Yogyakarta, Telah Berpulang
Keluarga besar Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, organisasi museum di Yogyakarta, kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Dewi Nugroho (85... more » - 13-06-16
Ini Memoriam Jihad Gunawan Penyair dan Aktivis
Jihad, demikian panggilannya dari nama lengkap Muhamad Jihad Gunawan. Usianya termasuk masih muda, 57 tahun. Tahun 1980-an dia aktif di area sastra... more »
Artikel Terbaru
- 02-08-16
Pria Sawo Matang di
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 02-08-16
Ajaran Kebaikan Oran
Judul : Ajaran-ajaran dalam Naskah Singhalangghyala Parwa Penulis ... more » - 01-08-16
Macapat ke-148, Peng
Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more » - 01-08-16
Eksotisme Amphiteate
Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more » - 01-08-16
Naura Sang Idola Cil
Terhitung sudah dua album yang diproduksi penyanyi cilik ini, yang bernama lengkap Adyla Rafa Naura Ayu. Di usianya yang ke-8 tahun putri pertama... more » - 30-07-16
Rabu Kliwon Pekan In
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka, artinya... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 B
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 30-07-16
Dalem Kanjengan yang
Ada beberapa bangunan penting selain kompleks makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) di Imogiri yang keberadaannya tidak terpisahkan dari... more » - 29-07-16
Bincang-bincang deng
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 29-07-16
Ki Suparman Menurunk
Sosok raja yang rendah hati, mencintai rakyatnya dan tidak mempunyai musuh seperti Prabu Puntadewa layak mendapat anugerah Kalimasada dari Batara... more »