In Memoriam Jon Batik Si Pemetik Gitar
23 Jun 2016 Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak hadir dan terlibat pada pembukaan pameran gallery-gellery di Yogya, dan selalu ringan tangan membantu, bahkan dengan tulus membantu teman-teman yang akan pameran.Beberapa kali petikan gitar Jon Batik, atau Victor Sarjono mengisi pembukaan pameran di Tembi Rumah Budaya. Penampilannya khas, mengenakan topi dan tali gitar melingkar di tubuhnya. Petikan gitarnya seperti mengisi rasa rindu pada hadirin yang hadir dalam pembukaan pameran, dan disitu ada Jon tampil memetik gitar.
Kabar mengejutkan datang dari teman-teman, bahwa Victor Sarjono (59 th), atau Jon Batik ini meninggal pagi hari 9 Juni 2016 dan dimakamkan siang hari jam 14.00 pada hari yang sama. Tentu saja, kabar itu mengejutkan teman-temannya, karena tidak mendengar bahwa dia menderita sakit, lebih-lebih opname di Rumah Sakit. Bahkan dikabarkan, sebelulmnya dia bertemu dengan sahabat seniman lainnya.
Media jejaring sosial, pada pagi hari menyampaikan kabar Jon Batik meninggal, segera kabar itu bergulir di antara teman-teman seniman lainnya. Jon pergi begitu cepat, sehingga membuat orang lain terkejut mendengarnya.
Jon dan gitar seperti tak bisa dipisahkan. Di mana ada pembukaan pameran dan disitu ada Jon yang mengisi, tentu petikan gitarnya segera dikenali. Jon memang tidak membawakan lagu karyanya sendiri, atau lagu puisi, melainkan lagu-lagu yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Lagu-lagu Bob Dylan sering mengalun dan petikan gitarnya mengiringi.
Tentu, Jon tidak memabayangkan dirinya sebagai Bob Dylan, atau penyanyi lain yang juga memetik gitar, Jon adalah dirinya sendiri yang selalu siap untuk mengisi pembukaan pameran yang diselenggarakan oleh teman-teman perupa. Terlihat, Jon dengan senang hati mengalunkan lagu-lagu yang secara umum sudah dikenal.
Rupanya, Jon tidak hanya tampil pada pembukaan pameran, tetapi juga mengisi acara lain, yang tidak bersentuhan dengan seni rupa. Suatu kali, pada resepsi perkawinan, yang mantu kebetulan seorang wartawan senior di Yogya dan Jok kenal baik dengan yang punya gawe itu, dan kepiawaian Jon memetik gitar diminta untuk tampil dalam resepnsi itu.
Suatu hari, di tengah malam, saya bertemu Jon bersama teman perupa lainnya, di warung bakmi Jawa di jalan Wates Km 2, tepatnya di barat Wirobrajan. Rupanya, Jon bersama temannya, seorang perupa, sedang selesai, sebut saja rapat, bersama dengan teman-teman perupa lainnya, untuk mempersiapkan pameran di Tembi Rumah Budaya, dan tentu saja, Jon akan tampil dengan gitarnya.
Begitulah Jon, yang ditengah malam seringjkali belum sampai rumah, dan berulangkali saya bertemu dia di tengah malam di tempat berbeda-beda, dan dia selalu menyapa sambil tersenyum. Topi tetap dibiarkan di atas kepalanya.
Selamat jalan Jon, di surga saya kira kamu masih terus memetik gitar.
Ons Untoro
Berita BUDAYABaca Juga
- 25-08-16
Pawai Jalanan Pembuka Fetival Kesenian Yogyakarta Ke-28
Perhelatan seni tahunan di Yogyakarta yang disebut dengan Festival Kesenian Yogyakarta telah dibuka secara resmi pada hari Selasa sore, 13 Agustus... more » - 04-08-16
Pesona Tebing Breksi di Yogyakarta
Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang booming di Yogyakarta yaitu Tebing Breksi. Obyek wisata alam yang mulai dibuka untuk umum sejak Mei... more » - 02-08-16
Pria Sawo Matang di Antara Puisi-Puisi Dunia di Tepian Danau Zug
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 Berlangsung di Candi Prambanan
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 29-07-16
Bincang-bincang dengan Yok Koeswoyo dan Djaduk Ferianto
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 25-07-16
Prahara Identitas Bali dalam Sabung Ayam
Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more » - 21-07-16
Bakda Kupat Pandeyan: Wujud Syukur dan Mengenang Jasa Para Wali
Hal demikian menjadi simbol bahwa orang yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, lepat (salah/berdosa/lemah/berkekurangan, dan... more » - 20-07-16
Konser Gus Teja, Alunan Seruling dari Surga untuk Bumi
Gus Teja, maestro seruling dari Bali, menyebut kelompok musik yang hari itu bermain bersamanya sebagai “band.” Namun tidak seperti band pada umumnya... more » - 19-07-16
Menikmati Suasana Angkringan Tembi
Apa yang terbersit dalam pikiran ketika mendengar kata ‘angkringan’? Gerobak coklat dengan rentengan minuman sachet berbagai varian, ceret yang... more » - 15-07-16
Sastra Bulan Purnama #58
Rabu, 20 Juli 2016, pukul 19.30: Sastra Bulan Purnama #58 ‘Puisi Wayang dalam Syawalan Sastra(wan)’ Launching buku antologi puisi ‘Tancep Kayon... more »
Artikel Terbaru
- 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more » - 27-08-16
Topeng, Tradisi yang
Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more » - 27-08-16
Pameran Kriya Besar
Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta menyelenggarakan pameran besar kriya... more » - 26-08-16
Teater Gandrik Penta
Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more » - 26-08-16
Alfian Emir Adytia d
"Bisa karena biasa", menjadi pegangan bagi Alfian Emir Adytia (24) dalam menapaki jenjang kariernya di dunia musik. Pemuda kelahiran Ngawi, 24 Juni... more » - 26-08-16
Uniform di Mata Haru
Manusia diciptakan tidak seragam. Alam raya juga tidak seragam. Justru yang suka menyergamkan adalah manusia itu sendiri. Pada sisi ini sebenarnya... more » - 25-08-16
Puisi Napi di Sastra
Puisi ternyata juga ditulis oleh para napi, yang sekarang disebut sebagai warga binaan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta. Para napi menulis puisi dan... more » - 25-08-16
Denmas Bekel 25 Agus
Denmas Bekel 25 Agustus 2016 more » - 25-08-16
Pawai Jalanan Pembuk
Perhelatan seni tahunan di Yogyakarta yang disebut dengan Festival Kesenian Yogyakarta telah dibuka secara resmi pada hari Selasa sore, 13 Agustus... more » - 24-08-16
Berkaca pada Kisah J
Ki Santosa, dalang dari Keyongan Sabdodadi Bantul ‘ketiban sampur’ untuk membawakan pentas pakeliran wayang kulit purwa di pendapa Ngamarta Pasutan... more »