KOLABORASI BUDAYA DALAM TARIAN VERSI DIDIK NINI THOWOK
Author:editorTembi / Date:01-12-2014 / Penonton terhibur dan menikmati serangkaian gerak tari yang lincah serta energik khas Didik Nini Thowok. Ia memadukan tari topeng khas Indonesia dengan tarian dari negara lain.
Didik Nini Thowok membawakan Tari Jepindo,
perpaduan Jepang Indonesia
Salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman bisa dilakukan dengan memadukan kebudayaan lokal dengan kebudayaan asing tanpa harus meninggalkan pakem dasar kebudayaan lokal itu sendiri. Cara inilah yang diterapkan Didik Nini Thowok, yang dikenal sebagai salah satu maestro tari Indonesia, dalam pertunjukan “Comedy Dance” di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada hari Minggu 16 November 2014.
Tari Jepindo, perpaduan Jepang Indonesia
Nama Didik Nini Thowok telah dikenal luas di Indonesia sebagai pemrakarsa gaya tari yang unik dengan menggabungkan unsur tari klasik, folk, serta tarian modern. Ia juga salah satu dari beberapa seniman yang melanjutkan tradisi lama tarian “cross gender”.
Tari bali
Dalam pertunjukan yang berdurasi satu jam tersebut, Didik membawakan dua sesi tarian yang dibawakan secara medley. Sesi pertama adalah tari Jepindo yang merupakan percampuran budaya Jepang dan Indonesia, yang menonjolkan tarian topeng dari dua karakter yang berbeda.
Didik Nini Thowok berganti karaktek
Sesi berlanjut dengan tari Bali dan diakhiri dengan Tari Topeng Walangkekek yang mengekspresikan beberapa karakter wanita berbeda dengan topeng. Di sesi kedua ada tari Pancasari yang mengadopsi beberapa budaya dari negeri Cina, India, Barat yang ditampilkan dalam lima karakter yang berbeda dengan menggunakan topeng serta kostum berformat komedi dengan iringan musik medley dari beberapa etnis. Tarian ini merupakan pembaruan dari tari sebelumnya yaitu Tari Campur Sari.
Naskah dan Foto: Beatrix Imelda S
Berita budayaLatest News
- 15-12-14
Ardi Susanti Tidak B
Rasanya, Ardi Susanti adalah sedikit dari perempuan penyair yang berasal dan tinggal di daerah, tetapi tidak berhenti berkarya. Bahkan bukan hanya... more » - 15-12-14
Kisah Adik-adik RA K
Keempat adik RA Kartini tersebut tidak putus asa. RA Kartini yang telah wafat seakan-akan meninggalkan wasiat agar adik-adiknya meneruskan cita-cita... more » - 13-12-14
Apik Kumripik Nyanca
Peribahasa ini menyarankan agar orang selalu berhati-hati atau waspada pada segala sesuatu. Kebaikan yang tampak secara lahir sering membuat orang... more » - 13-12-14
Jakarta 32°C 2014 Ja
Ini kali keenam Jakarta 32°C diselenggarakan sejak 2004. Pameran karya visual mahasiswa terbesar di Jakarta ini melibatkan 40 mahasiswa dari berbagai... more » - 13-12-14
Tari Bedhaya Hagorom
Bedhaya yang dipersembahkannya bagi Sri Sultan Hamengku Buwana X ini merupakan salah satu wujud terima kasihnya sebagai penari yang merasa telah... more » - 13-12-14
Pasinaon Basa Jawa K
Kata akon ”menyuruh” digunakan untuk komunikasi ragam ngoko. Untuk menghormati diri sendiri bisa menggunakan kata aken/kengken (bentuk krama) atau... more » - 13-12-14
Orang Jumat Paing Pa
Watak orang Jumat Paing punya kemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai memimpin, banyak sahabat yang... more » - 12-12-14
Lukisan Ajaib Karya
Pandangan dari mata di dalam lukisan itu seperti memandang kita tanpa lepas di mana pun posisi kita berada. Artinya, sudut mata dari lukisan sultan... more » - 12-12-14
Aneka Warangka Keris
Pendok adalah lapisan pelindung bagian gandar dari warangka keris. Lapisan ini terbuat dari bahan logam perak, tembaga, kuningan atau emas. Jika... more » - 12-12-14
Perabot Dari Budaya
Ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta, pada satu sudut didesian seperti ruang tamu. Ada meja dan kursi dan di atas meja ada makanan kecil, teko dan... more »