Dangdut Elektonik dari Yogyakarta
27 May 2016 Sampai saat ini musik dangdut masih menjadi musik yang disukai masyarakat kelas bawah. Konon karena liriknya yang sangat dekat dengan situasi dan kehidupan masyarakat pada umumnya, yang membuat dangdut sangat populer di masyarakat kelas bawah.Tidak ada pretensi apa-apa atau tujuan tertentu Libertaria membuat musik dangdut baru ini. “cara berkomunikasi yang paling baik adalah menggunakan bahasa yang dipahami,” kata Marzuki dalam konfrensi pers di Rollingstone Café beberapa waktu lalu, dan album ‘Kewer-kewer’ inilah yang menjadi jembatan mereka untuk berkomunikasi.
‘Kewer-kewer’ menjadi single album Libertaria, yang dalam kamus bahasa Jawa artinya tidak bisa mengontrol diri sendiri, jalan sempoyongan. Namun mereka membebaskan publik mengartikan ‘Kewer-kewer seperti apa, Marzuki juga menambahkan semua lirik dalam album ini sudah dipikirkan, ketika menulis lirik tinggal menuangkan apa yang ada dalam pikiran dan disampaikan dengan bahasa sehari-hari.
Libertaria juga berkolaborasi dengan sejumlah musisi, antara lain Glenn Fredly, Heruwa Shaggy Dog, Paksi Raras dan Brodod, juga penyanyi dangdut Pantura Riris Arista yang mengisi lagu ‘Kewer-kewer’. Dalam konfrensi pers, Glen mengatakan tertarik bergabung dalam proyek album Libertaria karena mereka tidak hanya sekadar bermusik. “Aku terlibat karena melihat konsep Libertaria itu visioner dan jelas, saya kebagian satu lagu berjudul ‘Teruskan Berkerja’ semoga lagu ini berkenan di hati penggemar,” paparnya.
Dalam proyek album ini, Libertaria menyuguhkan 10 lagu, yakniKewer-Kewer, Rakyat Bergoyang, Interupsi, Teruslah Bekerja, Mari-mari, Orang Miskin Dilarang Mabok, Jalur Pantura, Citra Itu Mahal, DNA, dan Nyalakan Api. Semua lagu ini dapat di download gratis di website libertarian.id.
Natalia S
Berita BUDAYABaca Juga
- 12-05-16
Museum Tembi Pamerkan Dhakon di Jogja City Mall
Museum Tembi Rumah Budaya berperan serta dalam acara “Pameran Bersama 40 Museum,” yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY, di Jogja City Mall... more » - 11-05-16
Membayangkan Yogyakarta 25 Tahun Mendatang
Komunitas Mahasiswa Teknik Perencanaan Kewilayahan Kota, Fakultas Teknik UGM. menyelenggarakan acara yang dinamakan ‘Festagama 2016 Green City Dalam... more » - 10-05-16
Tegoeh Ranusastra Asmara Wartawan Penyair Penuh Semangat
Ketika pertama kali Sastra Bulan Purnama digelar di Tembi Rumah Budaya Oktober 2011, yang menampilkan sejumlah penyair membaca puisi, pada... more » - 10-05-16
Napi LP Wirogunan Belajar Membuat Puisi
Sambil duduk lesehan di tikar, para narapidana di LP Wirogunan, mendengarkan Iman Budhi Santosa, penyair senior Yogyakarta, menyampaikan workshop... more » - 04-05-16
Sepenngal Kisah Jogja Tempo Doeloe
Mengenali Yogya masa lalu bisa melalui foto, meskipun foto yang ditampilkan terkadang tidak menyertakan tahun, karena mungkin data detilnya tidak... more » - 03-05-16
Perbincangan Soal Musik Tradisi Baru
Dalam sebuah karya musik terdapat dua penekanan, pertama adalah dalam hal teknis yang meliputi konsep bunyi serta konsep komposisi dimana hal... more » - 23-04-16
Supaya Dusun Ayem Tentrem Gemahripah Lohjinawi
Merti dapat diartikan menjaga, memelihara, serta membersihkan sebuah wilayah dalam hal ini adalah desa ataupun dusun. Dikarenakan wilayah dusun maka... more » - 20-04-16
Buku Baru dari Sang Pakar Sastra Jawa Kuna
Seribu hari wafat Kuntara Widyamartana sudah diperingati dengan misa Sabtu, 2 April 2016 lalu di rumahnya, Delanggu. Tapi sebagai seorang ahli Sastra... more » - 14-04-16
100 Puisi Yuliani Kumudaswari Di Sastra Bulan Purnama
Antologi puisi yang diberi judul ‘100 Puisi Yuliani Kumudaswari’ karya Yuliani Kumudaswari, penyair yang tinggal di Sidoarjo, akan di-launching di... more » - 11-04-16
Sang Anak Pun ikut Umroh, Meski Ada di Rumah
Dalam pengertian umum foto sering ditempatkan sebagai kesaksian atas satu peristiwa. Lewat foto kita diminta percaya bahwa peristiwa itu benar... more »
Artikel Terbaru
- 01-06-16
Pameran Titi Mangsa
Sekalipun di Yogyakarta ada cukup banyak ruang pamer, namun agaknya ruang-ruang tersebut tidak atau belum mencukupi sebagai sarana pamer karya dari... more » - 01-06-16
Pelajar SD Muthahari
Setidaknya sudah dua kali ini Sekolah Cerdas SD Muthahari Bandung mengikuti paket Wisata Budaya dan Outbond di Tembi Rumah Budaya. Untuk hari... more » - 31-05-16
Bengawan Solo Riwaya
Sungai Bengawan Solo pernah populer di masa pendudukan Jepang, yakni ketika menjadi sebuah lagu berjudul “Bengawan Solo” yang diciptakan oleh seniman... more » - 31-05-16
Demi Jabatan Kakak T
Sumantri dan Sukrasana adalah kakak beradik satu ayah dan satu ibu namun mempunyai bentuk fisik yang berkebalikan. Sumantri bertubuh ideal, berparas... more » - 30-05-16
Sastra Bunyi dari Ga
Satu formula perpaduan antara musik dan sastra khususnya puisi dari Gangsadewa disebutnya sebagai Sastra Bunyi. Pertunjukan ini dilakukan Rabu malam... more » - 30-05-16
Karya Sastra Daerah
Judul : Anthology of ASEAN Literatures. The Islamic Period in Indonesian Literature... more » - 30-05-16
Sharol dari Singapo
Tembi Rumah Budaya Bantul Yogyakarta kembali dikunjungi oleh siswa-siswi Sekolah Seni Singapura pada Rabu, 24 Mei 2016. Mereka terdiri dari 16 siswa... more » - 28-05-16
Jainem dan Annisa He
Jainem adalah nama tokoh dalam kisah cerpen karya Ardi Susanti, berjudul ‘Jainem’ yang terkumpul dalam antologi cerpen ‘Pulang Ke Kotamu’. Annisa... more » - 28-05-16
Lagu Puisi dari Sell
Selli Kodong, seorang siswi SMA yang baru lulus dan sedang proses mendaftar di perguruan tinggi, memetik gitar sambil mengalunkan dua lagu puisi... more » - 28-05-16
Festival Musik Tembi
Lokakarya bertajuk “Gaul Bareng Ronggeng Deli: Tradisi Hybrid dari Selat Malaka” membuka penyelenggaraan Festival Musik Tembi 2016 hari kedua.... more »