Bakda Kupat Pandeyan: Wujud Syukur dan Mengenang Jasa Para Wali
21 Jul 2016 Hal demikian menjadi simbol bahwa orang yang bersangkutan mengakui bahwa dirinya tidak sempurna,lepat (salah/berdosa/lemah/berkekurangan, dan sebagainya) pada orang lain. Dengan mengaku lepat (disimbolkan dengankupat(ketupat) yang berartikula lepat/saya bersalah/berdosa), maka orang yang bersangkutan juga memohon maaf kepada orang lain. Simbol ini pun ditangkap orang lain dengan membalas memberikan ketupat pada orang lain lengkap dengan lauknya pula.Bakda Kupat masih lazim dilaksanakan di beberapa daerah Jawa Tengah seperti Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten; di Colo, Kudus; dan Taman Jurug, Surakarta. Ada lagi di Kebumen, Jawa Tengah yang disebut sebagai Tradisi Lima Pantai. Sedangkan di Yogyakarta dilaksanakan oleh masyarakat Kampung Pandeyan, Umbulharjo. Untuk tahun 2016 ini Kampung Pandeyan menyelenggarakan Upacara Tradisi Bakda Kupat yang ke-6, sejak tahun 2010.
Upacara Bakda Kupat Kampung Pandeyan ini dilengkapi dengan kirap gunungan ketupat dan hasil bumi. Kirab yang dilaksanakan hari Sabtu, 16 Juli 2016 mulai pukul 14.00 WIB ini menempuh rute sejauh kurang lebih 4 kilometer. Mulai dari Jl. Pandeyan-Jl. Babaran-Jl. Batikan-Jl. Veteran-Jl. Pandeyan-Gang Empu Supo-Masjid Ibrahim Pandeyan. Kirab dimeriahkan oleh kelompok-kelompok kesenian seperti Tari Satria, Bregada Lombok Abang, Bregada Lombok Ijo, Bregada Kalinyamat, Hadroh Qurrota’Ayun, Paguyuban Kesenian RW 10 Gambiran, Sido Karyo RW 11 (Gambiran), Jathilan Turonggo Suro, Komunitas Pedagang XT Square, Kelompok Lintas Agama, Tokoh Masyarakat, Dasa Wisma Melati Warungboto, Drum Band TK dan SD Sang Timur, dan Kelompok Liong Barongsai Panbers.
Usai kirab, gunungan ketupat dan hasil bumi didoakan bersama di halaman Masjid Ibrahim Pandeyan, setelah itu diperebutkan. Ketupat-ketupat tersebut tidak semuanya berisi nasi, namun banyak yang kosong dengan pertimbangan supaya tidak berat ketika dipikul. Namun ketupat-ketupat kosong tersebut di antaranya diisi uang dengan nominal bervariasi. Selain itu panitia juga menyediakan 700 mangkuk ketupat berlauk opor ayam dan sambl goreng krecek plus krupuk. Semua orang yang hadir dalam acara ini dipersilakan ikut bersantap bersama. Ini semua adalah wujud rasa syukur, persaudaraan, saling berbagi, dan guyub. Demikian seperti diungkapkan Muhammad Sujito (42) selaku ketua panitia.
Bakda Kupat di Pandeyan di samping digunakan untuk menandai Nyawal, raya syukur, dan saling memaafkan juga untuk memperingati jasa para wali, khususnya Sunan Drajat yang turut membantu pemerintahan Kerajaan Mataram. Untuk itu Sunan Drajat beserta para muridnya membuka wilayah Pandeyan menjadi tempat pemukiman dan memproduksi senjata serta alat-alat pertanian dan gamelan untuk keperluan Mataram.
Acara itu dilaksanakan dengan dana swadaya dari masyarakat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, dan beberapa donatur. Bakda Kupat merupakan puncak acara dari acara budaya yang diselenggarakan Kampung Wisata Budaya Pandeyan. Acara yang mengiringi Bakda Kupat tersebut di antaranya adalah Reresik Kampung, Bazaar, Pentas Kesenian, pentas wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Wahyu Gada Inten oleh dalang Ki Heppy Wahyu Nugroho, S.Sn.
Naskah dan foto:a.sartono
Berita BUDAYABaca Juga
- 02-08-16
Pria Sawo Matang di Antara Puisi-Puisi Dunia di Tepian Danau Zug
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 Berlangsung di Candi Prambanan
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 29-07-16
Bincang-bincang dengan Yok Koeswoyo dan Djaduk Ferianto
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 25-07-16
Prahara Identitas Bali dalam Sabung Ayam
Di sebuah desa terpencil di Bali pada awal April 1958, antropolog asal Amerika Serikat, Clifford Geertz, dan istrinya, dikejutkan oleh kehadiran... more » - 20-07-16
Konser Gus Teja, Alunan Seruling dari Surga untuk Bumi
Gus Teja, maestro seruling dari Bali, menyebut kelompok musik yang hari itu bermain bersamanya sebagai “band.” Namun tidak seperti band pada umumnya... more » - 19-07-16
Menikmati Suasana Angkringan Tembi
Apa yang terbersit dalam pikiran ketika mendengar kata ‘angkringan’? Gerobak coklat dengan rentengan minuman sachet berbagai varian, ceret yang... more » - 15-07-16
Sastra Bulan Purnama #58
Rabu, 20 Juli 2016, pukul 19.30: Sastra Bulan Purnama #58 ‘Puisi Wayang dalam Syawalan Sastra(wan)’ Launching buku antologi puisi ‘Tancep Kayon... more » - 23-06-16
In Memoriam Jon Batik Si Pemetik Gitar
Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak... more » - 18-06-16
Dewi Nugroho, Penggagas Museum Batik dan Sulaman Yogyakarta, Telah Berpulang
Keluarga besar Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, organisasi museum di Yogyakarta, kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Dewi Nugroho (85... more » - 13-06-16
Ini Memoriam Jihad Gunawan Penyair dan Aktivis
Jihad, demikian panggilannya dari nama lengkap Muhamad Jihad Gunawan. Usianya termasuk masih muda, 57 tahun. Tahun 1980-an dia aktif di area sastra... more »
Artikel Terbaru
- 02-08-16
Pria Sawo Matang di
Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more » - 02-08-16
Ajaran Kebaikan Oran
Judul : Ajaran-ajaran dalam Naskah Singhalangghyala Parwa Penulis ... more » - 01-08-16
Macapat ke-148, Peng
Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more » - 01-08-16
Eksotisme Amphiteate
Amphiteater merupakan salah satu spot luar ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Merujuk pada aspek historisnya amphiteater... more » - 01-08-16
Naura Sang Idola Cil
Terhitung sudah dua album yang diproduksi penyanyi cilik ini, yang bernama lengkap Adyla Rafa Naura Ayu. Di usianya yang ke-8 tahun putri pertama... more » - 30-07-16
Rabu Kliwon Pekan In
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya II Mangsa Karo. Usia 23 hari hari terhitung mulai 2 s/d 24 Agustus 2016. Candrane: Bantala Rengka, artinya... more » - 30-07-16
Kemah Budaya ke-10 B
Iringan musik tradisional Jawa yang begitu rancak, bertalu-talu, dan meriah membuat para tamu undangan kemah budaya ikut manggut-manggut dan... more » - 30-07-16
Dalem Kanjengan yang
Ada beberapa bangunan penting selain kompleks makam raja-raja Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) di Imogiri yang keberadaannya tidak terpisahkan dari... more » - 29-07-16
Bincang-bincang deng
Yok Koeswoyo adalah salah satu personil grup musik pop Koes Plus yang legendaris di Indonesia. Di masa jayanya, Koes Plus yang beranggotakan Yok, Yon... more » - 29-07-16
Ki Suparman Menurunk
Sosok raja yang rendah hati, mencintai rakyatnya dan tidak mempunyai musuh seperti Prabu Puntadewa layak mendapat anugerah Kalimasada dari Batara... more »