Koleksi Filateli Bahari dan Maritim di Museum Bahari Yogyakarta
17 Oct 2014 Perangko-perangko bahari dan maritim itu diterbitkan, tentunya untuk memeringati suatu peristiwa penting, khususnya yang berkaitan dengan bahari dan maritim di Indonesia. Harga yang tertera di dalam perangko pun sangat bervariatif, mulai dari Rp 1, Rp 1,5, Rp 3 hingga Rp 2.500.
Aneka macam koleksi perangko bahari dan maritim
di Museum Bahari Yogyakarta
Para penggemar filateli atau koleksi prangko, tentu akan senang bisa menambah wawasan tentang materi perangko-perangko yang belum pernah diperoleh atau dikoleksinya. Salah satu Museum di Yogyakarta, yang ternyata juga mengoleksi materi perangko, khususnya tentang bahari dan maritim adalah Museum Bahari Yogyakarta yang terletak di Jalan RE Martadinata Yogyakarta. Di museum tersebut setidaknya terdapat sebuah koleksi yang memajang aneka perangko bertema bahari dan maritim. Di dalam vitrin kaca yang berada di sudut lantai 2 museum tembok tersebut, dipajang perangko-perangko yang terbit mulai dari tahun 1961 hingga 2006.
Perangko-perangko bahari dan maritim itu diterbitkan, tentunya untuk memeringati suatu peristiwa penting, khususnya yang berkaitan dengan bahari dan maritim di Indonesia. Harga yang tertera di dalam perangko pun sangat bervariatif, mulai dari Rp 1, Rp 1,5, Rp 3 hingga Rp 2.500.
Perangko bahari dan maritim terbitan tahun 1966
Beberapa peristiwa penting yang bisa menjadi dasar penerbitan perangko bahari dan maritim sangat bervariasi, mulai dari Hari Bahari, Sistem Komunikasi, Hari Nelayan, Peresmian Patung, Transportasi hingga peringatan 600 Tahun Laksamana Cheng Ho.
Berikut ini beberapa contoh perangko dan peristiwa yang mendasari. Pertama, perangko tertua yang berkaitan dengan bahari dan maritim diterbitkan pada tahun 1961 (sesuai dengan data yang ada di Museum Bahari Yogyakarta). Perangko diterbitkan berkaitan dengan peresmian gedung Kantor Tukar Pos Laut pada 14 Desember 1961. Nilai perangko Rp 5. Gambar perangko Presiden RI Pertama, Ir Soekarno.
Dua tahun kemudian, terbit perangko gambar berbagai jenis ikan untuk memeringati Hari Nelayan Nasional 1963. Nilai perangko Rp 1, Rp 1,5 Rp 3 dan Rp 5. Lalu dua tahun kemudian, muncul perangko bergambar kapal laut untuk memeringati Hari Armada 1964. Nilai perangko Rp 20—Rp 40. Pada tahun yang sama terbit perangko gambar kereta api, kapal laut dan kapal terbang (pesawat) sebagai seri Transportasi dan Komunikasi. Nilai perangko Rp 10—Rp 35. Seri Transportasi dan Komunikasi masih menghiasi perangko yang terbit di tahun ini dengan nominal perangko mulai dari Rp 1,25, Rp 1,75 hingga Rp 4.
Perangko bergambar ikan nemo tahun 1997
Setahun setelah pemberontakan PKI, pemerintah menerbitkan perangko bernilai Rp 1,5 hingga Rp 3 dalam kaitannya dengan Tahun Bahari. Itulah beberapa perangko yang terbit di masa pemerintahan Ir Soekarno.
Pada masa pemerintahan Soeharto, lebih banyak lagi perangko-perangko yang diterbitkan. Karena kebutuhan untuk berkomunikasi dengan surat makin banyak, sementara belum ada handphone atau telepon genggam.
Perangko-perangko di zaman pemerintahan Soeharto, antara lain terbit tahun 1980, 1984-1985, 1986,1996, 1997 dan 1998. Pada tahun 1980 terbit perangko bergambar kapal layar dan cengkeh untuk memperingati Rute Perjalanan Jakarta—Amsterdam yang dimulai 12 Maret 1980. Nilai perangko Rp 60. Pada tahun itu juga dalam kaitannya dengan Sistem Komunikasi Kabel Laut muncul perangko bernominal Rp 75 dan Rp Rp 200.
Empat tahun kemudian untuk memperingati Ekspedisi Snelius II, muncul perangko bergambar laut, kapal, dan pulau. Nilai perangkonya Rp 50—Rp 275. Dua tahun kemudian masih dalam peristiwa Sistem Komunikasi Kabel Laut SEA ME—WE terbit perangko bergambar globe bernilai Rp 140 dan Rp 350.
Pada tahun 1996—1998, berturut-turut muncul perangko bergambar kapal udara dan kapal laut, bergambar patung Jalesveva Jayamahe, bergambar aneka transportasi, dan bergambar ikan nemo. Peristiwa yang mendasari di tahun itu yang terkenal adalah peristiwa peresmian Patung Jalesveva Jayamahe di Surabaya pada 5 Desember 1996. Nilai-nilai perangko yang terbit di tahun 1996—1998 adalah Rp 300 dan Rp 700.
Perangko terbit tahun 1996 untuk memeringati peresmian
patung Jalesveva Jayamahe
Tahun-tahun terakhir koleksi perangko di Museum Bahari Yogyakarta adalah di era Reformasi, salah satunya perangko yang terbit di tahun 2005. Terbitnya perangko tersebut untuk memeringati “600 Tahun Pelayaran Laksamana Cheng Ho” yang dipusatkan di Semarang 3—7 Agustus 2005. Gambar perangko yang mulai diproduksi tahun 2006 ini adalah kapal layar dan nominal perangko adalah Rp 2.500.
Itulah beberapa koleksi perangko berkaitan dengan bahari dan maritim yang menjadi koleksi Museum Bahari Yogyakarta. Sayangnya generasi muda Indonesia sekarang sudah banyak yang tidak mengenal perangko. Mereka tidak pernah atau sangat jarang berkirim berita lewat surat, karena sudah bisa digantikan fungsinya dengan telepon genggam.
Ke museum yuk ..!
Naskah dan foto: Suwandi
- dulu untuk mengirim komentar
Artikel Terbaru
- 16-09-16
Notaris Pertama Warg
Di masa penjajahan Belanda atas Nusantara masyarakat pribumi hanya menjadi budak. Semua pekerjaan kasar dilakukan oleh pribumi, sementara orang-orang... more » - 15-09-16
Kemiskinan Ala Kadar
Apa yang membedakan Garin Nugroho dari kebanyakan sutradara di industri film Indonesia? Film terbaru Garin, Setan Jawa, adalah jawaban yang paling... more » - 14-09-16
Sega Obonk Berpadu d
Kreasi atau cipta karya kuliner terus dilakukan Warung Dahar (WD) Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya. Untuk bulan September ini WD Pulo Segaran... more » - 31-08-16
Rujukan untuk Mengen
Judul : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis ... more » - 30-08-16
“Paket Kemerdekaan”
Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more » - 30-08-16
Wilayah Praja Mangku
Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more » - 29-08-16
Monolog dan Gerak Pu
Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more » - 29-08-16
Buku Pelajaran Sejar
Judul : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis ... more » - 29-08-16
Kawasan Panggung Kra
Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more » - 27-08-16
Bayi Kelahiran Mangs
Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more »