Sri Sultan Hamengkubuwana VIII Berkunjung ke Bale Poestaka di Batavia

Author:editorTembi / Date:02-12-2014 / Sri Sultan HB VIII berkunjung ke penerbit ini sekitar tahun 1936—1937. Kunjungannya diberitakan Majalah Kajawen No 14 tanggal 17 Februari 1937. Pada halaman 202—203, ditulis bahwa dalam kunjungan ini Sri Sultan HB VIII ditemani beberapa kerabat keraton, antara lain Gusti Pangeran Hangabehi.

Kunjungan HB VIII ke Bale Poestaka tahun 1937
Halaman sampul Majalah Kajawen edisi No 14 Tanggal 17 Februari 1937

Penerbit Bale Poestaka yang berkedudukan di Batavia (sekarang: DKI Jakarta) termasuk salah satu penerbit buku dan majalah yang unggul di masa sebelum kemerdekaan RI. Ketika itu sebagian besar petinggi Bale Poestaka adalah orang Belanda, seperti: Dr Kern dan Edwards van Muyen.

Penerbit ini banyak menerbitkan majalah, antara lain: Kajawen, Panji Poestaka, dan Parahiyangan. Terbitan-terbitan Bale Poestaka menyebar ke seluruh wilayah Hindia Belanda, sehingga penerbit ini menjadi terkenal dan banyak mendapat perhatian dari para pejabat dan raja di Nusantara, salah satunya adalah Sri Sultan Hamengkubuwana VIII, raja Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.

Kunjungan HB VIII ke Bale Poestaka tahun 1937
Penyambutan Sri Sultan HB VIII di ruang perpustakaan

Sri Sultan HB VIII berkunjung ke penerbit ini sekitar tahun 1936—1937. Kunjungannya diberitakan Majalah Kajawen No 14 tanggal 17 Februari 1937. Pada halaman 202—203, ditulis bahwa dalam kunjungan ini Sri Sultan HB VIII ditemani beberapa kerabat keraton, antara lain Gusti Pangeran Hangabehi, Bandara Pangeran Harya Jayakusuma, Kangjeng Pangeran Harya Cakraningrat, dan kedua putranya. Sementara pihak Bale Poestaka yang ikut menjamu adalah: Dr Kern, Edwards van Muyen, St Pamoentjak, Sacadibrata, Sumantri, Daryana, dan lainnya. Sayangnya tidak disebutkan secara pasti, tanggal kunjungan Sri Sultan HB VIII ke Bale Poestaka tersebut .

Sebelum berkunjung ke beberapa ruangan di Bale Poestaka, Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan rombongan diterima di ruang Perpustakaan Bale Poestaka. Kemudian mereka melihat beberapa ruangan, antara lain ruang redaksi, ruang administrasi, gudang buku, dan ruang percetakan (produksi).

Kunjungan HB VIII ke Bale Poestaka tahun 1937
Peninjauan ke ruang produksi

Menurut laporan Majalah Kajawen, Sri Sultan HB VIII juga memperhatikan data pelanggan majalah Panji Poestaka, Kajawen, dan Parahiyangan. Selain itu, ia juga melihat proses produksi hingga penjilidan buku dengan mesin modern, yang saat itu masih sangat jarang dimiliki oleh penerbit-penerbit lainnya. Usai berkeliling, Sri Sultan kembali ke ruang perpustakaan dan melihat beberapa buku terbitan Bale Poestaka, antara lain buku Babad Tanah Jawi yang berbahasa Jawa, sebagaimana dikutip dari naskah asli majalah itu, “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan kapareng mariksani buku Babad Tanah Jawi, Basa Jawi.” (artinya: Sri Sultan HB VIII berkenan melihat-lihat buku Babad Tanah Jawim berbahasa Jawa).

Kunjungan HB VIII ke Bale Poestaka tahun 1937
Mobil yang digunakan Sri Sultan HB VIII saat berkunjung ke Bale Poestaka

Usai berkunjung, Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pulang dengan mengendarai mobil seperti tampak dalam gambar. Kunjungan Sri Sultan HB VIII ke Bale Poestaka ini menandakan bahwa raja Keraton Yogyakarta tersebut juga perhatian terhadap penerbit-penerbit buku dan majalah yang bisa mencerdaskan rakyat Hindia Belanda, walaupun tentu saja dengan jangkauan yang masih sangat terbatas. Sementara itu, penerbit Bale Poestaka hingga saat ini masih eksis, namanya sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia menjadi Balai Pustaka.

Baca yuk ..!

Suwandi

Bale Dokumentasi Naskah Kuno

Latest News

  • 13-12-14

    Jakarta 32°C 2014 Ja

    Ini kali keenam Jakarta 32°C diselenggarakan sejak 2004. Pameran karya visual mahasiswa terbesar di Jakarta ini melibatkan 40 mahasiswa dari berbagai... more »
  • 13-12-14

    Tari Bedhaya Hagorom

    Bedhaya yang dipersembahkannya bagi Sri Sultan Hamengku Buwana X ini merupakan salah satu wujud terima kasihnya sebagai penari yang merasa telah... more »
  • 13-12-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Kata akon ”menyuruh” digunakan untuk komunikasi ragam ngoko. Untuk menghormati diri sendiri bisa menggunakan kata aken/kengken (bentuk krama) atau... more »
  • 13-12-14

    Orang Jumat Paing Pa

    Watak orang Jumat Paing punya kemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai memimpin, banyak sahabat yang... more »
  • 12-12-14

    Lukisan Ajaib Karya

    Pandangan dari mata di dalam lukisan itu seperti memandang kita tanpa lepas di mana pun posisi kita berada. Artinya, sudut mata dari lukisan sultan... more »
  • 12-12-14

    Aneka Warangka Keris

    Pendok adalah lapisan pelindung bagian gandar dari warangka keris. Lapisan ini terbuat dari bahan logam perak, tembaga, kuningan atau emas. Jika... more »
  • 12-12-14

    Perabot Dari Budaya

    Ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta, pada satu sudut didesian seperti ruang tamu. Ada meja dan kursi dan di atas meja ada makanan kecil, teko dan... more »
  • 11-12-14

    Majalah Kajawen Mema

    Para penggemar batik tradisional tentu sudah tidak asing lagi dengan motif Sidaluhur. Namun dalam Majalah Kajawen No 86 tanggal 27 Oktober 1937... more »
  • 11-12-14

    Puntadewa adalah Kes

    Sebagai pribadi ia memang setia kepada panggilan dharma. Tetapi sebagai raja dan pengayom apakah ia juga setia untuk selalu memikirkan kesejahteraan... more »
  • 11-12-14

    Mengolah Puisi Menja

    Kali ini Sastra Bulan Purnama menampilkan sajian yang mengolah puisi menjadi pertunjukan. Pada Senin malam 8 Desember 2014 di Pendapa Tembi Rumah... more »