Acara Back to 60’s Kampanyekan Peduli Lingkungan
Oleh: Titien NataliaBerbagai kelompok dan masyarakat aktif melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan. Sama seperti yang dilakukan Campaign.com, sebuahstartup yang mewadahi komunitas dan masyarakat untuk mengambil aksi #ForChange, dan Evo & Co yang membuat acara bertajuk ‘Back to 60’s” di Mbloc Space, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Februari 2020.
Selain pengunjung yang hadir diajak mengenakan pakaian ala dekade 60-an, ada berbagai rangkaian kegiatan dalam acara tersebut, antara lain, workshop daur ulang kain bekas bersama Grinain ID, talkshow ‘World Before Plastic, Dulu Praktis Sekarang Tragis’ bersama Sizi (Evo & Co); Nugie (Rethink Campaign Ambassador); Rinaldi Nur Ibrahim (Founder Ranger Youth); dan Ahmad Zulfianto (Co-Founder GetPlastic), dan diakhiri dengan karaoke bersama dengan lagu-lagu yang tren pada masanya.
Ada juga beberapa booth komunitas yang turut mengisi, antara lain komunitas BEE Youth, Grinain, BINE, Bumi Kami, Young On Top Jakarta dan Healing Forest ID. Masing-masing komunitas membuat berbagai aksi kampanye, salah satunyanya Grinain membuat aksi ‘1000 Grinain Warrior’ yang mengajak masyarakat khususnya remaja berkontribusi positif terhadap lingkungan dengan gaya hidp yang ramah, menggunakan stainless straw, dan membawa tumbler sehari-hari.
Setiap tantangan yang dilalui melalui aplikasi Campaign, artinya partisipan sudah berdonasi untuk komunitas, jika berhasil mengikuti seluruh tantangan mendapatkan hadiah Rethink Kit yang berisi satu set sedotan bambu. Program ini masih bisa diikuti sampai 22 Maret 2020.
Talkshow yang diisi oleh pegiat lingkungan juga berlangsung seru, kampanye peduli lingkungan dan bumi bahwasanya sudah dilakukan sejak era 60-an, jargon jargonrecycle, reuse,dan reduce sudah ada sejak tahun 60-an. Di mana gerakan mahasiswa pencinta alam di Indonesia mulai populer di dekade yang sama.
Nugie, musisi sekaligus pegiat lingkungan, mengatakan manusia sangat tergantung pada bumi, air dan udara juga mahluk hidup lainnya. “Kalau manusia masih berpikir bahwa ekonomi lebih penting dari lingkungan alam, coba aja menahan napas saat kita menghitung jumlah kekayaan,” paparnya.
Ia juga berkomentar tentang rencana pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di Jakarta yang akan berlaku per-Juli 2020. Menurutnya program tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya pengawasan. “Sudah ada beberapa daerah yang lebih dulu menerapkan peraturan tersebut, tapi saya masih menemui plastik sekali pakai karena tidak ada pengawasan,” ungkapnya.
Sizi dari Evo & Co berharap dengan adanya acara ini, masyarakat lebih sadar, bahwa hidup tetap baik-baik saja tanpa adanya plastik sekali pakai,
“Sampah plastik yang kita hasilkan sekarang merupakan dampak buruk dari kemudahan yang dibawa oleh plastik sekali pakai, kita harus berpikir ulang mengenai hidup yang serba instan dan memilih hidup yang lebih selaras dengan alam,” ujarnya.
Sementara itu Willian Gondokusumo, CEO Campaign.com ingin sekali aksi sosial seperti kampanye peduli lingkungan bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, bahkan dengan langkah-langkah kecil dan mudah. “Acara ‘Back to 60’s ini merupakah salah satu cara Campaign.com merealisasikan aksi sosial secara menyenangkan, semoga ke depannya acara-acara seperti ini semakin banyak lagi,” kata dia.
Berita Budaya