Puisi Fajar Santoadi
Oleh: Redaksi Tembi - 0 72 Facebook - Twitter - Pinterest - WhatsAppAku bukan pahlawan
Aku bukan pahlawan
pun jangan kau sambut pulangku esok
kalau pun tinggal jasadku yang sampai, tak perlu ribut-ribut
bikin malu negara saja
Aku cuma mengais
Biar istriku tak sakit
Anakku cukup makan tiga kali sehari
dan bapaksimbokkukalau sakitnya agak rumit bisa dibawa ke dokter
Langsung tak perlu antri panjang yang bikin rentanya tambah rumit
Kalau pahlawan Cuma kusandang karena keringatku jadi duit,
ndakusah saja.
bikin geli hati saja
aku tak perlu kau jadikanslilit
semua orang pun mesti jadi pahlawan
yang berani lapor kalau lihat pak lurahnyangunthet
kalau tetangganya ngasih kerja ke Saudi, berani bilangsampeanjanganngapusi, tak laporkanes be emi*nanti
pahlawan devisa itu apatoh?
mana ada pahlawan kalau lewat cek imigrasi dimarahi
dinterogasi seolah-olahtilikanak istri itu uji nyali
diteror sampai rendah diri
dari bandara pun sudah diincarpungli
mana ada pahlawan sampai hampir diperkosa
sesudah itu malah dihukum mati
aku tak usah kau panggil pahlawan
tak usah repot-repot kunjungan kerja keluar negeri
tapi tak pernah tengok kami di kongsi
10 november 2018
*sbmi (es be em i): serikat buruh migran Indonesia
Eulogi untuk Teh Tuti*
Teh Tuti, maafkan kami karena kami tak bisa membawa pulang utuh ragamu
nyawa kami, nyawa kita ini harganya murah sekali
harga diri kita ini cuma senilai remitensi
teteh,masakan tak seorangpun tergelitik kenapa tuanmu mangkat
masakan mereka tutup mata kenapasampeyandiberangus angkara
tidakkah tuan pengadil itu tersentil gatal & pongah tuanmu
teteh, sukar sekali memaafkan kemiskinan
marahlah sepuasnyateh, nggak apa-apa
Konten Terkait: Indonesian Youth Symphony Orchestra Bermain Musik secara Edukatifbakar kemarahan kami ini sepanas-panasnya
memang sukar memaafkan rentenir yang suka mengada-ada
marahlah semampunya
bakar marah kami ini sejadi-jadinya
30 Oct 2018
*Tuti Tursilawati (1984-2018) dieskekusi di Arab Saudi pada 28 Oktober 2018. Ia dinyatakan bersalah membunuh majikan yang melecehkannya secara seksual
Nurhalimah sudah pulang
kemarin nurhalimah pulang
ibu bapanya lewat setengah baya sesunggukan
Nurhalimah pun tersedu
berpeluk sayang
Nurhalimah masuk koran
katanya mereka bahagia
Nurhalimah masih utuh dan pulang
konon majikan sudah lunaskan delapan tahun gajinya
delapan tahun yang hilang sudah lupa dihitungnya
20 Januari 018
Hutang negara
ini negara hutangnya banyak sekali
dari campur tangan dalam mimpi kami
menikam ulu hati dengan tekateki
sampai biarkan siupik pulang lintang pukang lenyap jadi asap
tangis mbeling nona hilang
kemarau meradang
kapan negara ini sanggup lunasi
budi kami bawa mati
tapi busung lapar kami siapa lunasi
24 April 2018
Fajar Santoadi lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 6 Februari 1976. Ia adalah lulusan Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Universitis Putra Malaysia. Ia pernah mengajar di Universitas Sanata Dharma (2004-2009). Sejak tahun 2013 bekerja sebagai konselor di Tenaga Nita, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Malaysia yang bekerja untuk perlindungan migran dan pengungsi. Ia juga penikmat puisi, musik, dan seni rupa yang serius, meskipun bukan pelaku yang serius dan konsisten. Kadang-kadang ia menulis puisi berbahasa Indonesia dan Inggris dan bermusik bersama komunitas migran dan pengungsi.