Selintas Awal Berdirinya Universitas Gadjah Mada pada 64 Tahun Silam

Author:kombi / Date:17-12-2013 / Tag: Yogyakarta Yogyamu / Yogyamu

Selintas Awal Berdirinya Universitas Gadjah Mada pada 64 Tahun Silam

Sebelum UGM terbentuk secara resmi tanggal 19 Desember 1949, sebenarnya di daerah Yogyakarta, Solo, dan Klaten sudah berdiri beberapa lembaga pendidikan tinggi yang dibentuk oleh pemerintah.

Mengenang Kembali Berdirinya UGM, sumber foto: www.ugeem.com
Papan nama UGM di pintu masuk boulevard, dengan latar belakang Gunung Merapi,
foto: www.ugeem.com

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta merupakan salah satu universitas negeri terkenal dan sudah cukup tua umurnya jika dibandingkan dengan universitas-universitas negeri lainnya di Indonesia. Universitas tersebut dulu terkenal sebagai universitas kerakyatan, karena mahasiswanya berasal dari semua lapisan masyarakat . Sebagian besar mahasiswanya di masa lalu adalah dari golongan menengah ke bawah, yakni anak petani, buruh, nelayan, dan pegawai kelas rendahan. Sebab yang bisa masuk ke universitas tersebut adalah mereka yang memiliki kecerdasan.

Lagi pula, biaya masuk universitas tersebut pada masa lalu dirasakan oleh masyarakat cukup murah. Sebut saja, pada tahun 1989, uang kuliah hanya sekitar Rp 90.000—Rp100.000 per semester. Bahkan untuk angkatan-angkatan sebelumnya jauh lebih murah lagi. Tentu perhitungan murah tidaknya biaya kuliah itu disesuaikan dengan nilai rupiah kala itu. Hal itu jauh berbeda dengan biaya kuliah di universitas swasta kala itu, apalagi yang berkualitas bagus.

Sebelum UGM terbentuk secara resmi tanggal 19 Desember 1949, sebenarnya di daerah Yogyakarta, Solo, dan Klaten sudah berdiri beberapa lembaga pendidikan tinggi yang dibentuk oleh pemerintah. Lembaga pendidikan tinggi itu antara lain: Sekolah Tinggi Teknik Yogyakarta (berdiri 17 Februari 1946); Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Teknik di Solo (berdiri 4 Maret 1946); Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Pra Klinis di Klaten (berdiri 5 Maret 1946); Fakultas Farmasi dan Fakultas Pertanian di Klaten (berdiri 27 September 1946); Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Kedokteran Hewan di Klaten (berdiri 1948); Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta (berdiri 1948); dan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo (berdiri 1 November 1948).

Mengenang Kembali Berdirinya UGM, sumber foto: www.ugm.ac.id
Gedung Balairung UGM, foto: www.ugm.ac.id

Pada waktu yang hampir bersamaan, di Yogyakarta pada 3 Maret 1946 diresmikan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang hanya mempunyai Bagian Hukum dan Bagian Sastra. Kala itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX diangkat sebagai Ketua Dewan Kurator dan Ki Hadjar Dewantara sebagai Wakil Ketua pada lembaga pendidikan tinggi tersebut. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah No 23 Tanggal 16 Desember 1949 tentang “Peraturan Sementara Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit” (istilah sekarang, Universitas), maka perguruan tinggi yang ada di 3 kota tersebut digabungkan menjadi Universiteit Negeri Gadjah Mada, yang berkedudukan di Yogyakarta.

Universitas tersebut terdiri dari 8 Fakultas, yakni: Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, dan fakultas lain sesuai ketetapan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan dengan mempertimbangkan Senat “Universiteit Negeri Gadjah Mada”.

Hingga akhirnya, pada tanggal 19 Desember 1949, di Bangsal Sitihinggil Keraton Kasultanan Yogyakarta, diresmikanlah Universiteit Negeri Gadjah Mada. Prof Dr A Sardjito ditetapkan sebagai presiden Universiteit yang pertama (saat ini sebutannya rektor). Sementara Senat Universiteit Negeri Gadjah Mada yang ditetapkan pada hari itu dengan susunan: Prof Dr A Sardjito (Ketua); Prof Mr Drs Notonagoro (Sekretaris); dan anggota-anggota antara lain Prof Ir Wreksodiningrat, Prof Mr Djokosoetono, dan Prof Dr Prijono.

Mengenang Kembali Berdirinya UGM, sumber foto: Suwandi/tembi
Gedung Graha Sabha Pramana untuk kegiatan wisuda dan lainnya. foto: Suwandi/ Tembi

Berdasarkan PP No 37 tanggal 14 Agustus 1950 universitas ini mempunyai fakultas-fakultas: Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi, Teknik, Pertanian, Kedokteran Hewan, Sastra, Pedagodik, dan Filsafat. Pada tahun 1954 nama Universiteit Negeri Gadjah Mada diganti menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM). Akhirnya tanggal 19 Desember 1949 ditetapkan sebagai hari jadi (ulang tahun) UGM, yang diperingati UGM setiap tahun.

Pada tahun 2013 UGM telah memiliki 18 fakultas yang terdiri dari Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Farmasi, Fakultas Filsafat, Fakultas Geografi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya (dulu Sastra), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Matematika dan IPA, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tahun ini pula, rencananya UGM juga akan meresmikan Museum UGM yang berlokasi di Kompleks Perumahan Dosen UGM Blok D-6 dan D-7. Di Museum UGM tersebut, akan dipamerkan berbagai koleksi yang berhubungan dengan sejarah berdirinya UGM sejak awal hingga saat ini. Selain itu, UGM juga telah memiliki beberapa museum yang dikelola oleh fakultas-fakultas di UGM, seperti Museum Biologi (Fakultas Biologi), Museum Kayu Wanagama (Fakultas Kehutanan), Museum Peta dan Museum Gumuk Pasir (Fakultas Geografi), serta Museum Paleoantropologi (Fakultas Kedokteran Umum).

Mengenang Kembali Berdirinya UGM, sumber foto: Suwandi/tembi
Fakultas Ilmu Budaya, salah satu cikal bakal UGM, foto: Suwandi/ Tembi

Ke Yogya yuk ..!

Suwandi

Sumber foto: Suwandi, www.ugeem.com, www.ugm.ac.id
Sumber: Buku “Museum Perjuangan” tahun 2008 (Penyunting: V Agus Sulistya)

Yogyakarta Yogyamu Source Link: Jakarta

Latest News

  • 21-04-15

    Narayana Kresna (9):

    Atas nasihat Kresna yang ditulis dalam kitab Bhagawatgita itu akhirnya Arjuna bangkit keberaniannya, dan sanggup tampil ke medan perang, melawan para... more »
  • 21-04-15

    “Kuldesak Tambora” M

    Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 dicatat sebagai salah satu peristiwa alam yang terhebat dalam sejarah dunia yang menyebabkan sekitar 91 ribu... more »
  • 21-04-15

    Kyai Sandi Cikal Bak

    Kyai Sandi merupakan keturunan dari Kyai Lemah Telasih yang bermukim di Panggang, Gunung Kidul. Tidak jelas, siapa sesungguhnya Kyai Lemah Telasih... more »
  • 20-04-15

    Kereta Kanjeng Kyai

    Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda... more »
  • 20-04-15

    Denmas Bekel 20 Apri

    more »
  • 20-04-15

    Judika Spesialis La

    Judika tampil dalam konser bertajuk ‘Love Of My Life’ di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser yang membawakan lagu-lagu milik band rock asal... more »
  • 18-04-15

    Anak Yang Lahir Tang

    Di dalam kalender Jawa, selain hari serta pasaran, setiap tanggal mempunyai watak sendiri-sendiri. Tanggal 6 bulan Rejeb adalah ‘dina kebo’ baik... more »
  • 18-04-15

    Sultan Agung dalam W

    Dinamakan wayang babad, karena wayang yang ada merupakan hasil rekaan dari tokoh-tokoh dalam cerita babad Mataram. Cerita yang dipentaskan malam itu... more »
  • 18-04-15

    Ekspedisi Kaladuta M

    Penyerbuan atas Batavia yang dilakukan dalam dua gelombang ini sebenarnya mampu mengguncang Kumpeni saat itu. Ada beberapa panglima perang Mataram... more »
  • 18-04-15

    Gelar Buku Karawitan

    Naskah-naskah kuno ini sebagian besar tersimpan di berbagai museum, termasuk di dalam Keraton Yogyakarta. Hal ini menjadi salah satu perhatian dari... more »