Ada Teka-teki Silang di Tembok Kota Yogyakarta

Author:editorTembi / Date:22-04-2014 / TTS di tembok di Druwo ini mungkin merupakan semacam protes atau kritik terhadap aneka kejadian misterius yang selama ini tidak pernah dapat ditemukan jalan keluar atau jawabannya. Penampilan dan isinya pun terkesan agak provokatif.

Tembok di perempatan Druwo sisi (utara ring road) jadi media ekspresi aneka rupa, difoto: Rabu, 2 April 2014, foto: a.sartono
Tembok di perempatan Druwo sisi (utara ring road) 
jadi media ekspresi aneka rupa

Tembok-tembok di Kota Yogyakarta pada akhir-akhir ini semakin menjadi sarana atau media, bukan saja untuk berekspresi seni semacam mural, tetapi juga menjadi media bagi promosi atau iklan, pengumuman, lowongan kerja, corat-coret seenak perut, dan juga media protes, kritik, dan sebagainya. Tampaknya, tembok menjadi pilihan yang dianggap murah, mudah, praktis, tanpa biaya, dan mungkin juga dianggap tanpa risiko serta memiliki keluasan bidang yang nyaris tidak terbatas.

Tembok kota (atau apa pun) yang bisa ditempeli poster atau bisa digambari tampaknya menjadi media tak bertuan yang siapa saja merasa bebas dan merdeka untuk meluapkan ekspresi dan kepentingannya di sana. Antara sesama pengguna tampaknya sudah merasa saling tahu diri. Artinya, jika suatu ketika poster atau gambarnya ditumpuki atau dihapus oleh poster dan gambar lain, pengguna pertama akan memakluminya. Tidak perlu berang. Oleh karena itu gambar atau poster di tembok-tembok kota di Yogyakarta bisa berubah dalam hitungan hari atau bahkan mungkin juga jam.

Tampilan TTS di perempatan Druwo, mungkin merupakan TTS terbesar yang ada selama ini, difoto: Rabu, 2 April 2014, foto: a.sartono
Tampilan TTS di perempatan Druwo, mungkin 
merupakan TTS terbesar yang ada selama ini

Salah satu bidang tembok yang tampaknya menjadi media favorit untuk berekspresi adalah tembok sebuah gudang besar di Jl Parangtritis, tepatnya di sisi utara-timur perempatan Dusun Druwo, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Tembok di tempat itu acapkali memiliki tampilan yang berubah-ubah karena aktivitas tersebut.

Belakangan ini tembok tersebut bahkan tampil dengan visualisasi “teka teki silang”, lengkap dengan pertanyaan mendatar dan menurun plus kolom-kolomnya. Alhasil, TTS ini mungkin merupakan TTS terbesar yang selama ini pernah ada karena dibuat pada dinding tembok yang cukup luas.

Namun, TTS di tembok di Druwo ini mungkin merupakan semacam protes atau kritik terhadap aneka kejadian misterius yang selama ini tidak pernah dapat ditemukan jalan keluar atau jawabannya. Penampilan dan isinya pun terkesan agak provokatif. Meskipun demikian, visualisasi mural bernuansa hitam-putih yang menghiasi TTS tersebut dibuat dengan cukup serius sehingga menghasilkan karya yang terkesan unik, khas.

TTS di tembok yang tumpang tindih dengan mural lain difoto: Rabu, 2 April 2014, foto: a.sartono
TTS di tembok yang tumpang tindih dengan mural lain

Mungkin memang diperlukan banyak media untuk mengungkapkan ekspresi atau gagasan, uneg-uneg yang ada di kepala banyak orang. Fasilitas publik sangat penting dalam hal ini. Kesumpekan kota, kemacetan, hawa panas dan gerah, polusi, beban hidup, dan sekian masalah yang menumpuk dalam kehidupan masyarakat tampaknya memang perlu diberi ruang untuk penyelesaian atau sekadar pengendoran syaraf. Lepas dari legal atau tidaknya, tembok kota tampaknya masih menjadi alternatif pilihan untuk menyalurkan aspirasi itu.

Ke Yogya yuk ..!

Naskah dan foto: A. Sartono

Yogyakarta Yogyamu

Latest News

  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »
  • 20-12-14

    Denmas Bekel 20 Dese

    more »
  • 20-12-14

    Sothil, Teman Setia

    Sothil sendiri dalam proses menggoreng berfungsi untuk membolak-balik lauk yang digoreng agak matangnya merata dan tentu saja agar tidak gosong.... more »