Ayam Goreng Sentolo dan Es Adhem Ayem yang Sensasional

21 Aug 2014 Ayam yang diungkeb ini kemudian digoreng dengan waktu yang cepat sehingga tekstur daging dan kulit ayam tidak mengeras seperti ayam goreng pada umumnya. Ayam goreng ini memang khas empuknya. Terkesan cukup garing namun tetap empuk.

Ayam Goreng Sentolo, siap memanjakan lidah Anda, difoto: Rabu, 13 Agustus 2014, foto: a.sartono
Ayam Goreng Sentolo, siap memanjakan lidah

Bosan menyantap makanan yang itu-itu saja ? Jangan khawatir, Warung Dhahar Pulo Segaran terus merilis menu-menu baru. Untuk bulan Agustus 2014 ini WD Pulo Segaran merilis menu promo berbahan baku ayam kampung yang dinamakan “Ayam Goreng Sentolo”. Sedangkan untuk minumannya dinamakan “Es Adhem Ayem”.

Dari namanya jelas pesan yang dikandungnya, yakni nuansa pedesaan. Sentolo adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Kulonprogo. Di tempat inilah leluhur dari pemilik WD Pulo Segaran pernah tinggal. Namanya diterakan pada menu tersebut sebagai bentuk kenang-kenangan.

Ayam Goreng Sentolo adalah ayam goreng kampung yang berasal dari ayam muda (kemanggang). Jadi, dijamin dagingnya empuk dan belum “sepa” (hilang rasa khas daging ayam gurih-manis) seperti yang terjadi pada daging ayam tua. Nah, ayam kemanggang ini kemudian diungkeb (dimasak lama dan tertutup) dengan sekian bumbu rempah sehingga bumbu tersebut benar-benar meresap ke serat daging.

Ayam yang diungkeb ini kemudian digoreng dengan waktu yang cepat sehingga tekstur daging dan kulit ayam tidak mengeras seperti ayam goreng pada umumnya. Jadi, Ayam Goreng Sentolo ini memang khas empuknya. Terkesan cukup garing namun tetap empuk. Selain itu rasa dari sekian rempah yang digunakan meng-ungkeb demikian terasa. Sensasi rasa yang kaya segera menyergap lidah begitu mencabik daging dan mulai mengunyahnya.

Es Adhem Ayem, bikin adem dan ayem: klenyer-klenyer nyess !, difoto: Rabu, 13 Agustus 2014, foto: a.sartono
Es Adhem Ayem, bikin adem dan 
ayem: klenyer-klenyer nyess !

Kelengkapan dari Ayam Goreng Sentolo ala WD Pulso Segaran  Tembi Rumah Budaya ini adalah sambal ijo yang tidak kalah hebat rasaya. Sambal ijo ini memang sengaja ditampilkan demikian dengan bahan baku cabai hijau segar. Warna hijaunya alami dan sangat memikat selera. Pedas yang ditimbulkannya tidak serta merta membakar lidah dan memerihkan dinding usus. Bolehlah rasa pedas sambal ijo ini disebut sebagai pedas yang sedikit kalem. Perpaduan cabikan Ayam Goreng Sentolo dan cocolan sambal ijonya dijamin nagih di lidah. Tentu, kelengkapan lalapan sebagai penyegar dan kemantapan bersantap Ayam GorengSentolo tidak kami lupakan.

Bersantap Ayam Goreng Sentolo akan semakin lengkap jika ditemani Es Adhem Ayem. Es ini memang menimbulkan rasa adem sekaligus ayem (tenteram). Cincau (camcau) hijau yang menjadi andalan es ini dipadu sangat kompak dengan sirup, perasan air jeruk nipis segar, sprite, dan sentuhan samar-samar garam. Rasanya memang cukup luar biasa. Demikian pun aromanya. Sulit menggambarkan sensasi rasa dan aroma dari minuman yang tampak sederhana namun berasa juara ini.

WD Pulo Segaran mematok harga Rp 21.600 untuk seporsi Ayam Goreng Sentolo dan Rp 6.300 untuk Es Adhem Ayem. Harga yang sangat pantas untuk sebuah menu yang luar biasa.

Makan yuk ..!

Naskah dan foto: A. Sartono

PULO SEGARAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 20-08-16

    Mangut Beyong di War

    Ada cukup banyak kuliner khas, unik, yang sesungguhnya berangkat dari menu-menu tradisional Jawa. Salah satunya adalah mangut ikan salem (sejenis... more »
  • 20-08-16

    Kisah Kemuliaan Hati

    Judul         : Sita. Sedjarah dan Pengorbanan serta Nilainja dalam Ramayana Penulis       : Imam Supardi... more »
  • 20-08-16

    Ada Tiga Hari Baik P

    Pranatamangsa: mulai 25 Agustus memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, usia 24 hari, sampai dengan 17 September 2016. Candrane: Suta Manut ing Bapa... more »
  • 20-08-16

    Macapatan di Museum

    Sri Sultan Hamengkubuwana II adalah salah satu raja di Yogyakarta yang disegani oleh Belanda di kala itu.  Ia mewarisi sikap ayahnya, yakni... more »
  • 19-08-16

    Hardi: Sang Presiden

    Sekitar pertengahan 2000-an, saya pernah melihat sebuah gambar yang terpampang di tangga rumah seorang sastrawan yang kebetulan saya kenal secara... more »
  • 19-08-16

    Wisuda MC Jawa Lanju

    Para wisudawan kursus Panatacara Pamedharsabda MC Basa Jawa di Tembi Rumah Budaya angkatan IX rupanya mempunyai pandangan yang hampir sama. Kesamaan... more »
  • 18-08-16

    Obituari Slamet Riya

    Mestinya, pada  Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang  digelar 18 Agustus 2016, pukul 19.30  di Tembi Rumah Budaya,  Slamet... more »
  • 18-08-16

    Peserta Badan Diklat

    Sebanyak 80 orang SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) baik provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia yang berkunjung ke Tembi Rumah... more »
  • 16-08-16

    Karyawan Bir Bintang

    Menjelang maghrib hari Kamis 11 Agustus 2016, Tembi Rumah Budaya dikunjungi oleh karyawan PT Bir Bintang Jakarta sejumlah 100 orang. Mereka datang ke... more »
  • 16-08-16

    Suara Malam dan Peso

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-59, yang akan diselenggarakan Kamis, 18 Agsutus 2016, pukul 19.30 di Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta akan... more »