Aimee Saras Tinggalkan Panggung New York untuk Indonesia
03 Mar 2014 Lulus dari City University of New York, ia malah memilih terjun ke dunia pertunjukan. Ia sukses memerankan berbagai karakter dalam pertunjukkan off-Broadway, tapi akhirnya kembali ke Indonesia menjadi penyanyi sekaligus pelakon panggung pertunjukan.
Aimee Saras menjelaskan tentang single terbarunya
Sejak usia 3 tahun dara bernama lengkap Dyah Rahmi Saraswati ini tinggal di New York, Amerika Serikat. Ia sempat kembali ke Indonesia dan lulus dari sekolah menengah pertama, namun Saras panggilan akrabnya terbang kembali ke New York sampai menyelesaikan kuliah dan bekerja di sana.
Masa remajanya banyak dihabiskan untuk tampil dalam kelas drama dan pertunjukan sekolah. Bakat itu memang sudah terlihat sejak kecil. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar Saras diikutkan paduan suara oleh orangtuanya.
Saras kuliah di University of New York mengambil jurusan bisnis. Meski bidang itu tidak sesuai kata hatinya, ia lulus kuliah sambil mengumpulkan uang dengan bekerja paruh waktu demi mengambil program intensif teater musikal di Marymount Manhattan Collage di New York. “Orangtuaku awalnya nggak setuju, tapi setelah aku beri pengertian, mereka mengembalikan keputusannya ke aku, yang penting aku lulus kuliah,” papar Saras saat ditemui di Black Studi beberapa waktu lalu.
Aimee Saras membawakan single “To NY” bersama pengiringnya
Berbagai audisi panggung off broadway diikutinya. Off-broadway adalah sebutan arena pertunjukan di New York dengan kapasitas penonton yang lebih kecil dari Broadway. Saras akhirnya lolos audisi sebagai pemeran cadangan Gigi dalam lakon Miss Saigon di Richard Perry Theater. Pelajaran pendalaman karakter dan bagaimana merefleksikan karakter tokoh sambil bercerita dan bernyanyi betul-betul dikuasainya.
Setelah pementasan ”Miss Saigon” Saras juga sempat tampil sebagai Cinderella dalam ”Rodgers & Hammerstein’s Cinderella”, juga di Forrest Hills Theatre, memerankan seorang reporter bernama Gloria dalam ”Damn Yankees” dan “If You Really Knew Me”.
Kepulangannya ke Indonesia tak semata-mata rindu pada keluarga, namun ia ingin mencoba peruntungannya di panggung pertunjukan Indonesia. apalagi dia dengar musikal di sini sudah mulai berkembang. “Ada kesempatan lain yang ingin aku coba di Jakarta. Aku akhirnya bergabung dalam berbagai judul musikal di sini, antara lain Onrop, Bawang Merah Bawang Putih, “ ujar putri solo ini.
Tak hanya berkarier di panggung pertunjukan, perempuan multitalenta ini juga sibuk menjadi penyiar di acara The Lady Who Swing di Hard Rock FM. Ia juga berakting dalam salah satu sitkom di Kompas TV dan yang terbaru adalah mengeluarkan single perdananya bergenre swing jazz dengan judul “To NY”, sebuah lagu yang ia tulis sendiri untuk mengenang kota yang menjadi awal kariernya di dunia seni.
Aimee bergaya dengan mikrofon miliknya
“Ini surat rinduku untuk New York, karena di sana aku banyak pangalaman yang menjadikan diriku seperti sekarang. Aku mencoba bernostalgia lewat lagu ini,” katanya. Proyek ini digarap dengan serius. Saras menulis liriknya sendiri dan berkolaborasi dengan sang produser untuk membuat musiknya.
Lewat single terbarunya ini, Saras ingin membuktikan kemampuan dirinya yang lain. “Kalau ditanya kenapa memilih swing jazz, ya karena inilah musikku. Aku nggak mau memaksakan diri untuk mencoba musik lain, kalau penikmat musik ingin mencari alternatif lain, ada aku Aimee Saras,’ ujarnya.
Temen nan yuk ..!
Naskah & foto
Natalia S.
Baca Juga
- 27-06-16
Ki Faizal Noor Singgih, Doa Kakek Lebih Mujarab
Faizal Noor Singgih lahir di Yogyakarta pada Jumat Kliwon, 20 April 1979, dari pasangan Sutedjo, pegawai PJKA; dan Rochimah, ibu rumah tangga yang... more » - 13-06-16
Samidjan Pencipta Wayang Limbah
Yogyakarta kaya akan tradisi dan produk kerajinan tradisional wayang kulit, yang biasa digunakan untuk pentas wayang kulit. Selain itu, wayang kulit... more » - 08-06-16
Elisha Orcarus Allasso, Dalang Wanita Pertama Lulus Cum Laude
Pada tahun 2016 ini, untuk pertama kali, Fakultas Seni Pertunjukan jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta meluluskan ‘dalang... more » - 13-05-16
Muhammad Ferdan Tauladan, Dalang Cilik dari Tulungagung
Penampilannya cukup kalem. Namun tidak disangka saat mendalang di atas panggung, apalagi ketika sedang “suluk”, suaranya begitu mantap. Begitu juga... more » - 27-04-16
Eka Ardhana, Penyair dan Wartawan
Namanya Sutirman Eka Ardhana, biasa dipanggil Eka, atau anak-anak muda menyebutnya Pak Eka. Sebelum menjadi wartawan, Eka aktif bergulat di Persada... more » - 13-04-16
Iqbal, Puisi dan Biola
Penyair muda penuh bakat ini namanya Iqbal H Saputra, yang biasa dipanggil Iqbal. Lahir di Belitong, 8 November 1989, dan kini tinggal di Yogya.... more » - 06-04-16
Mbah Hardho, Penyair dari Ngawi
Suatu siang, Hardho Sayoko, yang biasa dipanggil mbah Hardho, sampai di Angkringan Tembi Rumah Budaya. Dia hanya mampir setelah bepergian dari suatu... more » - 05-04-16
Achmad Charis Zubair Menikmati Pagi di Tembi Rumah Budaya
Achmad Charis Zubair, pengajar di Fakultas Filsafat UGM yang dikenal sebagai pemerhati kebudayaan serta menjabat sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota... more » - 30-03-16
Gatot Nugroho: Bekerja di Museum Kuncinya Ikhlas
“Bekerja di museum itu kuncinya harus ikhlas,” ungkap Gatot Nugroho. “Jika kita ikhlas, maka hati kita akan senang. Walaupun keikhlasan kita... more » - 28-03-16
Ki Bagas Kriswanto, Dalang Otodidak
Ada nilai plus ketika seorang dalang berkualitas, lahir dan besar bukan dari keturunan dalang. Seperti halnya Ki Bagas Kriswanto. Selain bukan... more »
Artikel Terbaru
- 14-07-16
Belik Tembi Tempat A
Belik adalah istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebut mata air atau sendang kecil yang biasa muncul di pinggir sungai, di tengah hutan di bawah... more » - 14-07-16
Clupak Simbol Kehidu
Salah satu ruang sakral di rumah induk Jawa adalah senthong. Letak senthong berada di bagian paling belakang rumah induk, yang iasanya terbagi... more » - 13-07-16
Bupati Blora Mejeng
Foto ini tentang perangkat gamelan milik Bupati Blora yang bernama Kanjeng Raden Tumenggung Tjakranegara. Tampak berfoto di tengah kerumunan adalah... more » - 13-07-16
Album Seni Budaya Ja
Judul : Album Seni Budaya Jawa Tengah. The Culture Album of Central Java Penulis... more » - 30-06-16
Potret Wajah yang Ga
Menyaksikan lukisan potret karya Jabbar Muhammad segera muncul sensasi aneh. Wajah perempuan yang dilukis Jabbar tidak terfokus pada satu wajah yang... more » - 30-06-16
Ki Sri Kawan Mendala
Menurut pranatamangsa sampai dengan 21 Juni 2016 adalah mangsa Karolas, yang disebut Saddha, candranya : ‘Tirta sah saka sasana,’ yang berarti air... more » - 30-06-16
Serat Tunggul Jati,
Dalam masyarakat Jawa ada pandangan hidup yang berbunyi: jika ingin menuju kesempurnaan hidup maka harus bisa menyelaraskan kebutuhan jasmani dan... more » - 29-06-16
Dongeng Binatang unt
Judul : Maleisch Leesboek. Jilid 2 Penulis ... more » - 29-06-16
Inspirasi untuk Kaum
Ini bukan bukubaru, cetakan pertama sudah diterbitkan Januari 2002, jadi pada cetakan ketiga April 2016, buku ini telah memasuki usia 14 tahun. Namun... more » - 29-06-16
Memory of My Life da
Ada hal yang selama ini menjadi masalah bagi hidup Pupuk Daru Purnomo, yakni perihal rasa sakit dan denging terus-menerus di rongga telinganya, serta... more »