Sastra Sunyi Dari GangSadewa

24 Nov 2015

GangSadewa, grup musik yang memadukan musik etnik dan musik modern, mencoba hadir dengan mengolah sastra menjadi pertunjukan,dan sastra sunyi yang menjadi tajuk dari pertunjukan Memet, ditampilkan dengan penuh gairah dan dinamis.

Satu pertunjukan sastra yang dipadu dengan musik dan sering disebut sebagai musikalisasi dipertunjukan Kamis malam 19 November 2015 di Taman Budaya, Jalan Sri Wedari 1, Yogyakarta, salah satunya menampilkan kelompok musik GangSadewa, pimpinan Memet Chairul Slamet.

Memet menampilkan tajuk ‘Sastra Sunyi’ untuk menandai garapan musiknya, dan menggarap tiga puisi, ‘Laut’ karya Kuntowijoyo, ‘Dongeng Sebelum Tidur’ karya Goenawan Mohamad dan ‘Orang Tua dan Pemain Gitar' puisi karya Rendra. Penampilan GangSadewa memadukan antara membaca puisi, melagukan puisi dan tarian. Ketiganya menyatu yang diwarnai iringan musik.

Musik GangSadewa memadukan antara musik etnik dengan musik modern, yang sering ditandai sebagai musik kontemporer. Perpaduan bermacam alat musik tradisional, seperti bedhug, bonang, rebana dan lainnya bertemu dengan alat musik modern seperti gitar elektrik, bas gitar, perkusi dan flute, yang khusus dimainkan oleh Memet.

Suara gemuruh ombak visual dari musik GangSadewa mengawali satu puisi berjudul ‘Laut’ karya Kuntowijoyo. Memet seperti mengajak penonton untuk memiliki imajiansi mengenai laut melalui musik karyanya untuk mengerti puisi yang dimainkan, dan seorang perempuan, mengenakan pakaian serba putih, Ayu panggilannya, membacakan puisi karya Kuntowijoyo tersebut.

Memet bertindak sebagai konduktor memimpin pertunjukan dari GangSadewa, yang menampilkan puisi ‘Laut’ sambil sesekali meniup flute. Perpaduan membaca dan melagukan, suatu hal yang sering dilakukan oleh para pemain musik yang mengolah puisi menjadi pertunjukan.

GangSadewa, rasanya identitasnya melekat pada flute yang ditiup oleh Memet Chairul Slamet. Permainan flute yang dipadu dengan permainan alat musik lain, memperkaya dari tiupan flute, sehingga pertunjukan musik dari GangSadewa menjadi terasa ramai.

Dongeng Sebelum Tidur, puisi karya Goenawan Mohamad, bukan jenis puisi yang mudah untuk dipertujukkan. Karena umumnya, puisi-puisi karya Goenawan mengandung renungan, tapi rupanya Memet bersama GangSadewa mencoba mengolahnya menjadi pertunjukan, dan dipadukan dengan tarian.

Terkadang, kita tidak melihat puisi Goenawan yang dimainkan, melainkan musik Memet yang lebih terasa. Mungkin, ini yang disebut sebagai sastra sunyi dari pertunjukan Memet, bahwa musik bukan hanya mengiringi karya sastra, melainkan musik bisa ‘menggantikan’ karya sastra, dalam konteks ini puisi.

Pada puisi karya Rendra, ‘Orang Tua dan Pemain Gitar’ Memet memperlihatkan keduanya; musik dan puisi, dalam satu pertunjukan. Keduanya saling mengisi dan memperkuat. Musik mengiringi puisi, dan puisi mengisi musik.

GangSadewa, grup musik yang memadukan musik etnik dan musik modern, mencoba hadir dengan mengolah sastra menjadi pertunjukan,dan sastra sunyi yang menjadi tajuk dari pertunjukan Memet, ditampilkan dengan penuh gairah dan dinamis.

Ons Untoro

GangSadewa dalam satra sunyi pada pertunjukan musikalisasi sastra di Taman Budaya Yogyakarta, foto: facebook Agus Ania) Memet Chairul Slamet dan GangSadewa yang tak bisa lepas dari flute dalam pertunjukan musikalisasi sasra di Taman Budaya Yogyakarta, foto:facebokk Agus Ania SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 30-11-15

    Gaya Emha Memotret M

    Emha adalah juga seorang seniman. Adalah hal yang wajar apabila Emha khawatir dunia seni akan mengarah ke arah yang salah. Hanya asal mengikuti pola... more »
  • 30-11-15

    Sawitri (3): Menghad

    Selama tiga hari penuh, Sawitri bermatiraga dan berpuasa, agar pada waktunya, saat kematian Setiawan, Sawitri mendapat pertolongan, kekuatan serta... more »
  • 30-11-15

    Pelajar ACICIS Belan

    Suasana tawar-menawar pun menjadi kikuk karena masing-masing tidak memahami bahasa yang satu dengan yang lainnya. Bahasa isyarat menjadi penting... more »
  • 28-11-15

    Ngayogjazz 2015, Nge

    Satu hari penuh mulai dari pembukaan hingga penutupan Ngayogjazz 2015 desa ini terus-menerus didatangi pengunjung. Hingga saat malam tiba, penonton... more »
  • 28-11-15

    Topeng Kuno Cerita P

    Pameran topeng tersebut berlangsung di auditorium Museum Sonobudoyo lantai 1 dan 2, berlangsung selama 20—29 November 2015, dengan tema “The Power of... more »
  • 28-11-15

    Jumat Paing Hari Bai

    Jumat Paing, 4 Desember 2015, kalender Jawa tanggal 21, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Dan baik pula... more »
  • 27-11-15

    Buku Mardi Kawi, Acu

    Buku ini sering menjadi acuan bagi para arkeolog untuk membaca tulisan Jawa Kuna yang ada di relief candi-candi atau di lempeng-lempeng prasasti,... more »
  • 27-11-15

    Nita Artsen: Disipli

    Nita menekankan kedisiplinan dalam segala hal, baik dalam bermusik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Main musik itu harus rendah hati, saling... more »
  • 27-11-15

    Perumahan PJKA Winon

    Bangunan gaya Jengki memiliki ciri-ciri antara lain beratap pelana dengan dua sisi miring. Kemiringan atap umumnya lebih dari 35 derajat. Selain itu... more »
  • 26-11-15

    Kompilasi Catatan da

    Tampilan buku kuno ini memang sudah tak begitu menarik. Ada banyak kerusakan di sana-sini. Maklum, buku koleksi Perpustakaan Tembi ini terbitan tahun... more »