From The New World dimainkan IYSO di Tembi Rumah Budaya

28 Jul 2015 Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia, bekerja sama dengan beberapa musisi muda Indonesia. Seperti yang selama ini dilakukan IYSO, format penampilan tetap sebagai open rehearsal.

Kali ini, 26 Juli 2015 IYSO (Indonesian Youth Symphony Orchestra) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia, bekerja sama dengan beberapa musisi muda Indonesia. Seperti yang selama ini dilakukan IYSO, format penampilan tetap sebagai open rehearsal. Konsep ini dikenal luas di dunia untuk lebih mengenalkan lebih dalam lagi tentang musik kepada penonton.

Oleh karena keterbatasan ruangan dan banyaknya pemusik yang terlibat, maka ruangan Museum Tembi Rumah Budaya seperti tidak mampu memberikan ruang yang cukup nyaman terutama bagi penonton. Namun hal itu tidak menyurutkan penonton untuk menyimak dan menikmati suguhan musik karya komponis berkebangsaan Cekoslovakia yang bernama Antonin Leopold Dvoŕǎk, yakni Symphony No. 9 Op.95 “From the New World”. Ini merupakan salah satu karya paling terkenal dan paling sering dipertunjukkan di panggung simfoni. Karya ini juga merupakan komposisi terakhir dari Antonin Leopold Dvoŕǎk.

Terkhusus bagi simfoninya yang kesembilan, Antonin Leopold Dvoŕǎk mengekspresikan pengaruh dan ketertarikannya akan musik rakyat Amerika dan juga musik spiritual dari suku bangsa Afrika-Amerika. Dvoŕǎk menyatakan bahwa tema-tema melodi Afrika-Amerika ini sangat bervariasi dan indah.  Ia juga menyatakan bahwa seharusnya hal itu menjadi fondasi dari musik rakyat Amerika. Lebih jauh ia menyatakan bahwa musik suku asli Amerika (Indian Amerika) adalah musik yang ganjil namun indah dan eksploratif.

Dvoŕǎk tertarik dengan musik rakyat Amerika karena kepindahannya ke sana tahun 1892. Simfoni kesembilan ini ditulisnya pada tahun 1893 ketika ia sedang menjalankan tugas sebagai direktur dari National Conservatory of Music di New York. Kehidupannya di Amerika serta pengalaman musikalnya membawanya kepada sebuah “dunia baru” baginya. Hal itu kemudian ia tuangkan dalam judul simfoninya yang ke Sembilan.

Secara keseluruhan simfoni ini memakai tangga nada pentatonik yang bernuansa seperti musik rakyat dari masing-masing belahan dunia seperti Skotlandia, India, China, Thailand, dan bahkan Indonesia. Hal ini membuat pakar musik menyimpulkan bahwa simfoni ini memiliki fondasi multinasional. Simfoni inilah yang pada Minggu, 26 Juli 2015 sore dimainkan dalam format latihan terbuka di Tembi Rumah Budaya. Dengan demikian, penjelajahan atau eksplorasi detail-detail bagian antarnot dan bunyi dari simfoni ini bisa dicermati bersama dan disaksikan secara terbuka oleh umum.

a.sartono

Konsentrasi penuh memperhatikan aba-aba dari konduktor, difoto: Minggu, 26 Juli 2015, foto: a.sartono Pemain alat tiup pun tidak lengah untuk berkonsentrasi, difoto: Minggu, 26 Juli 2015, foto: a.sartono Sang konduktor tengah memberikan penjelasan mengenai simfoni ke sembilan karya Dvoŕǎk, difoto: Minggu, 26 Juli 2015, foto: a.sartono SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 03-08-15

    Sendang Kali Ayu Dod

    Sendang Kali Ayu ini dulu dibuat atau ditemukan oleh Mbah Ronowijoyo. Kisahnya, pada suatu ketika Mbah Ronowijoyo kedhuk-kedhuk (menggali tanah) di... more »
  • 03-08-15

    Wayang Pesisiran Tam

    Ki Tri Luwih Wiwin Nusantara dari Kayen, Kota Pati, Jawa Tengah, mendapat kesempatan tampil mendalang, lengkap bersama rombongan pengrawit serta... more »
  • 01-08-15

    Hari Baik dan Hari J

    Orang yang lahir pada Selasa Kliwon, pada periode usia 0 s/d 12 tahun, adalah ‘PA’ Pandhita, baik. Usia 12 s/d 24 tahun, adalah ‘SA’ Sunan, baik.... more »
  • 01-08-15

    Tajong Samarinda Dib

    Tajong Samarinda pada mulanya dibawa oleh para pendatang Suku Bugis Wajo yang berpindah ke Samarinda karena tidak mau patuh pada perjanjian Bongaja... more »
  • 01-08-15

    UU Tata Niaga Gula d

    Di Perpustakaan Tembi tersimpan dengan baik buku lawas ini yang berisi tentang undang-undang tata niaga gula di Hindia Belanda. Peraturan ini... more »
  • 31-07-15

    Kue Cubit Kudapan Po

    Berawal dari makanan cemilan gerobak yang banyak dijual di sekolah-sekolah dasar, kue mungil berbahan dasar tepung ini semakin populer bahkan “naik... more »
  • 31-07-15

    mas Bekel

    mas Bekel more »
  • 28-07-15

    Masalah Ekologi Indo

    Buku ini berisi tentang masalah ekologi terutama di Indonesia dalam perspektif dekade 1950-an. Pertambahan jumlah penduduk mau tidak mau memang akan... more »
  • 28-07-15

    From The New World d

    Indonesian Youth Symphony Orchestra (IYSO) kembali tampil di Tembi Rumah Budaya dengan melibatkan banyak anggota Sri Aman Orchestra, Malaysia,... more »
  • 28-07-15

    Penggurit Dua Kota A

    Para penggurit dari dua kota, Yogyakarta dan Surabaya, akan tampil bersama dalam launching antologi geguritan karya masing-masing penggurit, Jumat 31... more »