Festival Musik Tembi 2016 (3): Spirit Nasionalisme Meluap di Panggung

25 May 2016 “Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah airku Indonesia”, dengan lantang dan pemuh percaya diri komunitas Music For Everyone (MFE) menyapa sore, Sabtu, 21 Mei 2016, para pengunjung panggung komunitas dalam gelaran Festival Musik Tembi 2016. Sebuah gerakan sosial yang bertujuan menjadikan musik sebagai bagian dari perkembangan anak dan remaja Indonesia merupakan tujuan utama komunitas MFE.

Doni Kurniawan sang penggagas komunitas ini menyampaikan, “Menumbuhkan kembali kecintaan pada negara itu penting, maka dari itu anggota komunitas yang secara garis besar berusia 11-16 tahun kami ajak untuk menuliskan curahan ide tentang Indonesia”. Benar saja, masih banyak teman muda yang tetap bangga dengan negeri ini.  Hal tersebut merupakan salah satu pesan bahwa kita akan hidup lebih baik. Dengan itu semua, karakter anak Indonesia yang kreatif, toleran dan berani akan terbentuk.

Di hari yang sama, Gamelan Mben Surup dari komunitas Gayam 16 memberi suasana beda kala sore itu dengan garapan musik nan rancak dan penuh energi yang mereka sajikan. Pelog Fantasy, Kangen, Running to You, Bosas, Samba dan Blue Man merupakan karya musik yang mereka hasilkan. Bermula dari keisengan dengan meng-cover lagu-lagu populer dengan gamelan, kemudian terpikir untuk berkreasi mencipta karya musik sendiri. Selain itu nama ‘Gamelan Mben Surup’ sendiri tercetus dari kebiasaan waktu latihan yang dimulai menjelang malam hari.

Pada hari sebelumnya, panggung komunitas diisi oleh Frog Music Lab dari komunitas Frog House. Eksperimen bebunyian yang mereka sajikan menambah suasana sore semakin berkesan. Komunitas ini mempunyai keistimewaan yaitu dengan personil yang fleksibel atau tidak tetap, sehingga gaya bermusik di Frog Music Lab ini bervariasi.

Dari awal terbentuknya, Frog Music Lab bermula dari sebuah program yang diselenggarakan oleh komunitas Frog House yaitu dialog crossculturebersama teman-teman dari beberapa Negara yang sama-sama menyukai budaya dan tradisi Indonesia. Dan Olski yang gawangi oleh Febrina (vocal), Atika Putri (cajon), Shohih Febriansyah (Glockenspiel & pianika) serta Dicki Mahardika (gitar), grup yang mengususng gaya musik pop dengan konsep akustik ini berhasil menyajikan nuansa segar dan ringan. Mewakili tren gaya musik anak muda masa kini yang tersaji di bawah rindangnya panggung teduh.

Indra

Spirit Nasionalis Di Panggung Komunitas FMT 2016, 21 Mei 2016, Tembi Rumah Budaya, Foto : dok. FMT 2016 Spirit Nasionalis Di Panggung Komunitas FMT 2016, 21 Mei 2016, Tembi Rumah Budaya, Foto : dok. FMT 2016 Spirit Nasionalis Di Panggung Komunitas FMT 2016, 21 Mei 2016, Tembi Rumah Budaya, Foto : dok. FMT 2016 Spirit Nasionalis Di Panggung Komunitas FMT 2016, 21 Mei 2016, Tembi Rumah Budaya, Foto : dok. FMT 2016 SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 28-05-16

    Jainem dan Annisa He

    Jainem adalah nama tokoh dalam kisah cerpen karya Ardi Susanti, berjudul ‘Jainem’ yang terkumpul dalam antologi cerpen ‘Pulang Ke Kotamu’. Annisa... more »
  • 28-05-16

    Lagu Puisi dari Sell

    Selli Kodong, seorang siswi SMA yang baru lulus dan sedang proses mendaftar di perguruan tinggi, memetik gitar sambil mengalunkan dua lagu puisi... more »
  • 28-05-16

    Festival Musik Tembi

    Lokakarya bertajuk “Gaul Bareng Ronggeng Deli: Tradisi Hybrid dari Selat Malaka” membuka penyelenggaraan Festival Musik Tembi 2016 hari kedua.... more »
  • 28-05-16

    Kamis Pon Pekan Ini

    Pranatamangsa: sampai dengan 21 Juni 2016 masih terhitung mangsa Karolas atau musim Keduabelas yang disebut Saddha, umurnya 41 hari. Saat panen... more »
  • 27-05-16

    Macapatan Malam Rabu

    Putaran ke-147 macapatan malam Rabu Pon di Tembi Rumah Budaya pada 17 Mei 2016, masih setia menggelar tikar untuk ‘njagani’ para pecinta macapat yang... more »
  • 27-05-16

    Dangdut Elektonik da

    Sampai saat ini musik dangdut masih menjadi musik yang disukai masyarakat kelas bawah. Konon karena liriknya yang sangat dekat dengan situasi dan... more »
  • 26-05-16

    Nyai Surti Dalam Sas

    Nyai Surti, salah satu judul cerpen dalam antologi cerpen ‘Pulang Ke Kotamu’ karya Ristia Herdiana digarap dalam bentuk drama oleh Kelompok Belajar... more »
  • 26-05-16

    Penampilan Keluarga

    Foto yang dibuat pada tahun 1867 ini memperlihatkan Bupati Kudus, Raden Mas Tumenggung (RMT) Candranegara yang dikenal juga dengan nama... more »
  • 25-05-16

    ‘Pulang Ke Kotamu’ M

    Rasanya, ini merupakan pilihan kostum yang menarik, khas perempuan Jawa yang rindu kampung halaman. Para penulis cerpen, yang diterbitkan dalam... more »
  • 25-05-16

    Festival Musik Tembi

    “Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah airku Indonesia”, dengan lantang dan pemuh percaya diri komunitas Music For Everyone... more »