Giryadi, Penyair dan Perupa

11 Nov 2015

Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai penyair, tetapi juga tetap melukis.

Namanya Rahmat Giryadi, sering disingkat R Giryadi, panggilannya Lik Gir, seorang sarjana Pendidikan Seni Rupa IKIP Surabaya. Lahir di Blitar 10 April 1969. Sebagai lulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai penyair, tetapi juga tetap melukis. Oleh sebab itu, predikat penyair dan perupa tak bisa lepas dari pundaknya.

Giryadi dua kali hadir di Sastra Bulan Purnama, yang pertama tampil membacakan geguritan karyanya dan yang kedua, membacakan puisi karyanya. Jadi, selain perupa, penyair, dia juga penggurit. Dalam dua penampilan di Tembi Rumah Budaya, ia, bersama temannya mengolah puisi menjadi pertunjukan ludruk.

Pada Sastra Bulan Purnama bulan Oktober 2015, Giryadi kembali tampil dan menyajikan ludruk puisi. Satu antologi puisi berjudul ‘Dendang Kecil Jalan Sunyi’ karya beberapa penyair Surabaya ditampilkan dalam acara ini. Giryadi bertindak sebagai dalang dalam ludruk puisi ini.

Sampul depan dari antologi ini, berupa gambar seekor burung dengan latar belakang hutan, dan hanya terlihat batangnya dengan dominan warna biru, merupakan lukisan karya Giryadi. Sebagai pelukis, karya-karya Giryadi memang seringkali dipakai sebagai sampul buku. Ada banyak buku yang menggunakan karya-karya dia.

Sebagai penyair, Giryadi memang termasuk produktif menulis puisi, dan karyanya dipentaskan di beberapa tempat, tidak hanya di Surabaya, termasuk di Yogyakarta. Ludruk puisi, merupakan pola pertunjukan yang digarap oleh beberapa penyair Surabaya termasuk di dalamnya ada Giryadi.

Ketika tampil di Sastra Bulan Purnama, Giryadi memancing gelak tawa para penonton, juga para pemain ludruk itu sendiri. Guyonan khas Jawa Timuran, membuat suasana menjadi terasa akrab, dan seolah antara pemain dan penonton tidak berjarak, apalagi ‘celetukan’ penonton terkadang direspon oleh Giraydi selaku dalang.

Giryadi tidak hanya menulis puisi, tetapi juga menulis cerpen, esai dan naskah drama. Karya-karyanya dimuat di beberapa media, termasuk Horison dan Kompas. Karena memang bergelut dengan teater, maka aktivitas panggung teater bukan wilayah asing baginya. Dia seringkali memberi workshop teater bagi guru-guru dan para siswa.

Puisi, teater dan melukis adalah tiga wilayah yang dengan senang hati dia selami. Bahkan terlihat memberikan kebahagian tersendiri. Seolah, Giryadi tak bisa dipisahkan dari ketiganya, lebih-lebih pada puisi. Karena ketiganya, bagi Giryadi bisa diintegrasikan dalam satu kegiatan.

Maka, ketika Giryadi melakukan pameran lukisan karyanya, pada pembukaan pameran pertunjukan teater dan pembacaan puisi sekaligus bisa disertakan. Dengan demikian, tiga wilayah kegiatan menyatu dalam dirinya.

Ons Untoro

Rahmat Giryadi sedang membaca puisi karyanya dalam acara Sastra Bulan Purnama di Amphytheater Tembi Rumah Budaya, foto: dok Tembi PROFIL

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 12-11-15

    Indonesia Menari 201

    Sukses digelar sejak tahun 2012, Indonesia Menari yang digagas Galeri Indonesia Kaya kembali hadir mengajak masyarakat untuk menari massal dengan... more »
  • 12-11-15

    Merti Tuk Wujud Komi

    Merti Tuk ini dilakukan dengan kirab yang melibatkan hampir semua warga Dusun Ngepring dan Kemiri. Ada pun yang dikirab adalah nasi tumpeng, nasi... more »
  • 11-11-15

    Giryadi, Penyair dan

    Sebagai ulusan seni rupa, dia malah menekuni sastra dan teater, dan puisi adalah karya yang terus diciptakan dia. Makanya, dia dikenal sebagai... more »
  • 10-11-15

    Budaya Nonbendawi Yo

    Gamelan Jawa, selain menjadi ciri khas masyarakat Jawa di DIY, juga masyarakat Jawa yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan gamelan... more »
  • 10-11-15

    Menyimak Sejarah Kot

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui pasang surut berbagai kota di Indonesia, seperti peranan pemerintah Kolonial Belanda maupun penguasa... more »
  • 09-11-15

    Italia Beri Bintang

    Prosesi penyerahan penghargaan bintang jasa kepada Sunan Pakubuwana X dari negara Italia terekam dalam majalah berbahasa dan beraksara Jawa, yakni... more »
  • 09-11-15

    Sawitri (1): Kesetia

    Jika dikatakan bahwa Sawitri terlalu banyak memilih, itu memang iya. Namun Sawitri memilih jodoh bukan karena ketampanan atau kekayaan atau pun... more »
  • 09-11-15

    Rumah Joglo RB Sutri

    Bangunan joglo ini menurut sumber setempat dibangun sekitar tahun 1819 dan telah mengalami beberapa perbaikan atau penambahan yang tidak terlalu... more »
  • 07-11-15

    Pertunjukan Musik Et

    Acara malam itu dibuka dengan pementasan teatrikal oleh gabungan mahasiswa Jurusan Etnomusikologi, Tteater dan Tari yang mengangkat cerita tentang... more »
  • 07-11-15

    Kamis Kliwon Hari Ba

    Ada empat perhitungan yang menentukan risiko baik atau buruk dari arah kita bepergian, yaitu: slamet (selamat), lara (sakit), urip (hidup) dan pati (... more »