Gladhen Tembang Macapat (16) Gambuh Laras Madya

03 Mar 2014 Sinau macapat

Tembang Gambuh termasuk tembang yang mempunyai struktur sederhana. Syair dalam satu putaran tembang berjumlah lima baris atau lima gatra. Kelima gatra tersebut disebut ‘pada.’ Dengan perincian sebagai berikut: Gatra 1, terdiri dari 7 guru wilangan (suku kata) dengan guru lagu suku (diakhiri dengan huruf u) Gatra 2, terdiri dari 10 guru wilangan, dengan guru lagu suku Gatra 3, terdiri dari 12 guru wilangan, dengan guru lagu wulu (diakhiri dengan huruf i) Gatra 4, terdiri dari 8 guru wilangan, dengan guru lagu suku Gatra 5, terdiri dari 8 guru wilangan, dengan guru lagu taling-tarung (diakhiri dengan huruf o)

Gladhen Tembang Macapat (16) Gambuh Laras Madya

(Hal sembah hati, Jika dilakukan terus menerus, dapat menjadi laku, laku agung yang dimiliki raja, apabila tepat tumbuhnya ilmu ini, dapat bertemu dengan yang momong)

Selanjutnya, jika sudah hafal nada tembang Gambuh Larasmadya dengan syair di atas, dapat dicoba dengan syair-syair berikutnya:

Sucine tanpa banyu, Mung nyunyuda mring hardaning kalbu, Pambukane tata titi ngatiati, Atetep telaten atul, Tuladan marang waspaos.

Mring jatining pandulu, Panduk ing ndon dedalan satuhu, Lamun lugu legutaning reh maligi, Lageane tumalawung, Wenganing alam kinaot.

Yen wus kambah kadyeku, Sarat sareh saniskareng laku, Kalakone saka eneng ening

eling, Ilanging rasa tumlawaung, Kono adiling Hyang Manon.

Gagare ngunggar kayun, Tan kayungyung mring ayuning kayun, Bangsa anggit yen ginigit nora dadi, Marma den awas den emut, Mring pamurunging lelakon

Samengko kang tinutur, Sembah katri kang sayekti katur, Mring Hyang Sukma suksmanen saari ari, Arahen dipun kacakup, Sembahing jiwa sutengong.

Sayekti luwih perlu, Ingaranan pepuntoning laku, Kalakuwan tumrap kang bangsaning batin, Sucine lan awas emut, Mring alaming alam kaot.

Ruktine ngangkah ngukut, Ngiket ngruket triloka kakukut, Jagad agung ginulung lan

jagad alit, Den kandel kumadel kulup, Mring kelaping alam kono.

Keleme mawi limut, Kalamatan jroning alam kanyut, Sanyatane iku kanyataan kaki,

Sejatine yen tan emut, / Sayekti tan bisa awor.

Pamete saka luyut, Sarwa sareh saliring panganyut, Lamun yitna kayitnan kang miyatani, Tarlen mung pribadinipun, Kang katon tinonton kono.

Nging aywa salah surup, Kono ana sajatining urub, Yeku urup pangarep uriping budi, Sumirat sirat narawung, Kadya kartika katonton.

Yeku wenganing kalbu, Kabukane kang wengku winengku, Wewengkone wis kawengku neng sireki, Nging sira uga kawengku, Mring kang pindha kartika byor.

Keterangan:
Notasi tembang yang ditulis di atas memakai nada gamelan Jawa (nada Pentatonik). Biasanya instrumen gamelan yang untuk ninthing atau membidik nada adalah Gender Barung. Jika tidak ada gamelan, dapat mengunakan gitar atau piano (nada Diatonik) dengan padanan nada sebagai berikut.

Pentatonik Diatonik
Gamelan Piano/Gitar
1 (ji) = 5 (sol)
2 (ro) = 6 (la)
3 (lu) = 1 (do)
5 (ma) = 2 (re)
6 (nem) = 4 (fa)

Herjaka HS

Artikel Terbaru

  • 23-06-16

    Pelajar SMP Bopkri G

    Walaupun di bulan Ramadhan, kunjungan pelajar ke museum tetap berjalan, salah satunya ke Tembi. Mereka diajak ke museum, agar mengenal sejarah,... more »
  • 23-06-16

    In Memoriam Jon Bati

    Jon, tak pernah lepas dari gitar. Pada banyak pembukaan pameran di Yogya, seringkali dia tampil dengan petikan gitar untuk mengisi acara. Dia banyak... more »
  • 21-06-16

    Pelajar SMP Bopkri G

    “Kolamnya Indah Banget..!”  Ungkap rombongan pelajar SMP Bopkri Godean yang baru saja diajak keliling ke Tembi Rumah Budaya dalam kunjungannya... more »
  • 21-06-16

    Prabakusuma Remaja y

    Asma kinarya japa, yang artinya bahwa nama adalah ‘media’ orang tua untuk mendaraskan doa serta harapan bagi si anak. Demikianlah selanjutnya ketika... more »
  • 20-06-16

    Pada Rabu Pon Pekan

    Pranatamangsa: mangsa Karolas berakhir pada 21 Juni 2016 dan memasuki mangsa Kasa. Usia mangsa Kasa 41 hari terhitung mulai 22 Juni sampai dengan 1... more »
  • 20-06-16

    Liputan Kongres Orga

    Setelah organisasi Boedi Oetomo (BO) terbentuk di tahun 1908, kemudian di tahun-tahun selanjutnya bermunculanlah organisasi-organisasi pergerakan... more »
  • 18-06-16

    Dewi Nugroho, Pengga

    Keluarga besar Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, organisasi museum di Yogyakarta,  kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Dewi Nugroho (85... more »
  • 18-06-16

    Ramadhan dalam Puisi

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-57 dalam suasana Ramadhan, karena itu tajuk dari acara tersebut memberikan konteks suasana ‘Ramadhan Dalam Puisi’, yang... more »
  • 17-06-16

    Banjaran Ontorejo, G

    Seperti tahun sebelumnya, Paguyuban Dalang-dalang Muda Yogyakarta ‘Sukrakasih’ setiap malam Sabtu terakhir pada setiap bulan, menggelar pentas wayang... more »
  • 17-06-16

    ART|JOG|9, Berusaha

    Yogyakarta merupakan kota dengan segudang aktivitas seni yang tinggi, salah satu perhelatan yang selalu dinanti yaitu  ART|JOG. Pameran seni... more »