Gladhen Tembang Macapat (11) ASMARADANA

07 Jun 2013 Kursus Tembang Macapat

Gladhen Tembang Macapat (11)
ASMARADANA
Oleh: Herjaka HS

Gladhen Tembang Macapat (11) ASMARADANA
Sinau macapat

Tembang Asmaradana mempunyai struktur sebagai berikut:
Dalam satu ‘pada’ atau satu bait syair tembang terdiri dari tujuh ‘gatra’ atau tujuh baris
Setiap gatra mempunyai struktur sebagai berikut:
Gatra 1, terdiri dari 8 ‘guru wilangan’ atau 8 suku kata
Gatra 2, terdiri dari 8 guru wilangan
Gatra 3, terdiri dari 8 guru wilangan
Gatra 4, terdiri dari 8 guru wilangan
Gatra 5, terdiri dari 7 guru wilangan
Gatra 6, terdiri dari 8 guru wilangan
Gatra 7, terdiri dari 8 guru wilangan

Selain jumlah guru wilangan, struktur tembang Asmaradana juga ditentukan oleh ‘guru lagu’ atau huruf vokal pada akhir setiap gatra /baris, dengan struktur sebagai berikut:
Gatra 1, mempunyai guru lagu ‘wulu’ nama sandangan pada huruf Jawa, atau akhiran vocal (i)
Gatra 2, mempunyai guru lagu ‘nglegena’ huruf Jawa tanpa sandangan, atau akhiran vocal (a)
Gatra 3, mempunyai guru lagu ‘taling’ akhiran (e) atau ‘taling-tarung’ akhiran (o)
Gatra 4, mempunyai guru lagu ‘nglegena’ akhiran vocal (a)
Gatra 5, mempunyai guru lagu ‘nglegena’ akhiran vocal (a)
Gatra 6, mempunyai guru lagu ‘suku’ akhiran vocal (u)
Gatra 7, mempunyai guru lagu ‘nglegena’ akhiran vocal (a)

Contoh:
Asmaradana Jakalola
Pelog pathet enem

Gladhen Tembang Macapat (11) ASMARADANA

Teks di atas merupakan syair dan notasi tembang dengan corak lagu ‘Asmaradana Jakalola’ laras atau nada Pelog pathet enem. Selanjutnya dapat belajar melagukan dari ‘pada’-‘pada’ atau bait-bait Asmaradana berikutnya.

Serat Centhini
PUPUH 77
Asmarandana

1 Kocapa kang aneng puri
para garwa para putra
anangis umyung swarane
para estri ing jro pura
nangis kalara-lara
langkung sedhih manahipun
tan wande dadi boyongan

2 Para estri sadaya (n)jrit
kakalih para punika
sampun dadya sakadhaton
aneng pura Atipuat
kuthane sang Amarah
binoyongan dadi satu
lir ulam munggweng rampadan

3 Kakalih putra yu luwih
putrane raja Luamah
raja Amarah nuline
kalangkung ayu utama
cahya pindha sasangka
pan nenggih ing namanipun
sang retna yu Salasiyah

4 Kang anem Dewi Rifangi
sasedane ramanira
kalangkung susah manahe
karuna ameteg jaja
sasambat amlasarsa
adhuh rama milu lampus
sapa kang sunsembah-sembah

5 Tan antara nulya prapti
wau raja Mutmainah
lumebet ing jro kadhaton
ningali parestri samya
karuna aneng pura
swarane tangis gumuruh
asasambat rajanira

6 Apapanggih putri kalih
karone samya karuna
Raja Sukci ngandikane
menenga (ng)gonmu karuna
eman balut kang netra
manawi ereg swaramu
lan lungsete cahyanira

7 Lah tujunen tingalmami
aywa gung adres udrasa
babo menenga karone
kang pindha sasangka maya
sang retna yu kalihnya
amedhar tingal andulu
yen ana satriyatama

8 Bagus kang cahya nelahi
paguting liring kumesar
kasoran sirna karone
karunanira rinantan
renteng micareng nala
nalikane baya iku
ingkang mateni (n)jeng rama

9 Dewi Rifangi jinawil
mring sang retna Salasiyah
ayo mundur dudu padon
nadyan ingsung dadi tawan
mangsa kena ginampang
sang retnayu aris mundur
lir wulan purnama linggar

Keterangan:
Notasi tembang yang ditulis di atas memakai nada gamelan Jawa (nada Pentatonik). Biasanya instrument gamelan yang untuk ninthing atau membidik nada adalah Gender Barung.
Nada-nada Pentatonik pada tembang Asmaradana Jakalola tersebut dapat dibidik dengan nada-nada Diatonik, menggunakan gitar atau piano dengan padanan nada sebagai berikut:

Gladhen Tembang Macapat (11) ASMARADANA

Source Link: Jakarta

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 05-08-16

    Ada Titik-Titik Di B

    Berbagai macam titik bisa ditemukan di Bentara Budaya, Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Yogyakarta, sehingga ada titik-titik di ruang pameran Bentara,... more »
  • 05-08-16

    Usaha Bali Mempertah

    Betapapun General Manager Bentara Budaya Jakarta, Frans Sartono, mengingatkan bahwa Sanggar Dewata Indonesia (SDI) bukanlah lembaga eksklusif hanya... more »
  • 05-08-16

    Yogyakarta Berpesta

    Selama tiga hari berturut-turut, 22-24 Juli 2016, penonton dimanjakan dengan alunan gamelan yang bernilai tradisi hingga kreasi, dalam acara... more »
  • 04-08-16

    Denmas Bekel 4 Agust

    Denmas Bekel 4 Agustus 2016 more »
  • 04-08-16

    Pesona Tebing Breksi

    Salah satu tempat wisata yang saat ini sedang booming di Yogyakarta yaitu Tebing Breksi. Obyek wisata alam yang mulai dibuka untuk umum sejak Mei... more »
  • 03-08-16

    Bokor untuk Persemba

    Bokor berisi bunga setaman juga menjadi salah satu alat pelengkap yang biasanya menghiasai ruangan sentong tengah dari rumah induk masyarakat Jawa.... more »
  • 03-08-16

    Gudeg Koyor Varian d

    Jenis makanan gudeg yang telah menjadi identitas makanan khas Yogyakarta mungkin sudah tidak asing lagi banyak orang. Namun gudeg koyor mungkin masih... more »
  • 02-08-16

    Pria Sawo Matang di

    Musim panas telah tiba. Di Zug, sebuah kota kecil di tengah daratan Swiss dengan penduduk sekitar 28.600 jiwa, sejumlah kursi berwarna oranye bersama... more »
  • 02-08-16

    Ajaran Kebaikan Oran

    Judul            : Ajaran-ajaran dalam Naskah Singhalangghyala Parwa Penulis   ... more »
  • 01-08-16

    Macapat ke-148, Peng

    Mengikuti macapat malem Rebo Pon di Tembi Rumah Budaya ibarat mengikuti pengembaraan Mas Cebolang yang penuh dengan pengalaman kehidupan baik lahir... more »