Kisah Orang Indonesia di Negeri Belanda Zaman Dulu

01 Apr 2015 Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui sedikit banyak sejarah tentang orang-orang Indonesia di negeri Belanda seperti Sosrokartono, Abdul Rivai, Noto Soeroto, dan masih banyak lainnya. Tidak semua dari mereka berakhir dengan kesuksesan, ada pula yang menemui kegagalan

Judul : Di Negeri Penjajah. Orang Indonesia di Negeri Belanda 1600-1950 
Penulis : Harry A. Poeze 
Penerbit : KPG + KITLV, 2008, Jakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : x + 412

Antara negeri Belanda dan kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara sudah sejak lama terjalin hubungan, yang terjadi sejak Belanda belum menjadi negara penjajah. Sejarah mencatat bahwa kerajaan Aceh pernah mengirim duta ke negeri Belanda. Orang-orang Belanda (kaya) yang pernah bermukim di Nusantara, ketika kembali ke negari Belanda tidak jarang membawa pembantu/budaknya (yang kebanyakan asli pribumi).

Setelah Indonesia menjadi jajahan Belanda, makin banyak gelombang kedatangan orang Indonesia ke negeri Belanda. Tujuan pokoknya ada dua yaitu mencari pekerjaan atau belajar. Ada pula misi kebudayaan. Ketika politik etis diberlakukan oleh Belanda, kedatangan pelajar atau mahasiswa semakin banyak. Bila dulu yang bisa ke negeri Belanda hanya kaum elit pribumi, dengan adanya beasiswa masyarakat kebanyakan pun bisa ke sana untuk belajar. Bila dulunya hanya kaum pria, wanita pun bisa ke sana.

Di negeri Belanda, mereka melihat kenyataaan yang sangat berbeda dengan tanah airnya. Selain kebudayaan dan iklim yang jauh berbeda, di negeri Belanda mereka diperlakukan sama dengan orang-orang Belanda. Hal yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia mereka menjadi warga kelas bawah. Hal ini semakin menimbulkan kesadaran akan jiwa nasionalisme mereka. Sehingga di negeri Belanda, mereka tidak hanya belajar atau bekerja, tetapi juga membentuk suatu perkumpulan untuk menyalurkan jiwa nasionalisme. Tidak jarang hal seperti ini berakhir di penjara.

Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui sedikit banyak sejarah tentang orang-orang Indonesia di negeri Belanda seperti Sosrokartono, Abdul Rivai, Noto Soeroto, dan masih banyak lainnya. Tidak semua dari mereka berakhir dengan kesuksesan, ada pula yang menemui kegagalan. Entah meninggal akibat penyakit atau perang, kekurangan biaya, perilakunya sendiri atau hal-hal lain.

Yang dikirim ke negeri Belanda tidak hanya yang belajar secara umum (misal sekolah guru, perawat, kedokteran, hukum atau lainnya) tetapi juga dalam bidang keagamaan Protestan dan Katolik. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan petugas/pelayan kerohanian bagi masyarakat pribumi. Soegijapranata adalah salah satunya, seorang pastur yang juga berjiwa nasionalis.

Baca yuk ..!

MKusalamani

Artikel Terbaru

  • 31-08-16

    Rujukan untuk Mengen

    Judul            : Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Penulis        ... more »
  • 30-08-16

    “Paket Kemerdekaan”

    Agustus tiba, Agustus pergi. Layaknya pengulangan yang tak akan berhenti, Agustus di Indonesia adalah perayaan yang memiliki “paketnya” sendiri.... more »
  • 30-08-16

    Wilayah Praja Mangku

    Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak hanya terkenal setelah dibangunnya Kompleks Pemakaman Keluarga Suharto, Presiden RI ke-2... more »
  • 29-08-16

    Monolog dan Gerak Pu

    Dua puisi karya Resmiyati, yang dimuat dalam antologi puisi ‘Membelah Bulan’, masing-masing berjudul ‘Katresnan’ dan ‘Sephia 2’ diolah dalam bentuk... more »
  • 29-08-16

    Buku Pelajaran Sejar

    Judul            : Leerboek der Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie Penulis  ... more »
  • 29-08-16

    Kawasan Panggung Kra

    Panggung Krapyak adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul... more »
  • 27-08-16

    Bayi Kelahiran Mangs

    Pranatamangsa: memasuki Mangsa Surya III Mangsa Katelu, 25 Agustus sampai dengan 17 September 2016, umur 24 hari. Candrane: Suta Manut ing Bapa,... more »
  • 27-08-16

    Topeng, Tradisi yang

    Topeng, merupakan salah satu koleksi di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 15 topeng kuno yang dikumpulkan oleh Bapak Drs P Swantoro,... more »
  • 27-08-16

    Pameran Kriya Besar

    Tanggal 22-28 Agustus 2016 secara khusus Jogja Gallery, di Jl Pekapalan 1, Alun-alun Utara Yogyakarta  menyelenggarakan pameran besar kriya... more »
  • 26-08-16

    Teater Gandrik Penta

    Lakon “Orde Tabung” karya Heru Kesawa Murti akan dipentaskan Teater Gandrik dalam bentuk dramatic reading di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (... more »