Kereta Kanjeng Kyai Garudhayeksa

Author:editorTembi / Date:20-04-2015 / Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda (singa bersayap). Ornamen atau hiasan dan beberapa bagian dari konstruksi kereta ini dilapisi emas 18 karat dengan berat keseluruhan mencapai sekitar 20 kilogram.

Sisi belakang kereta pusaka Kanjeng Kyai Garudhayeksa, tidak kalah indah dengan bagian lainnya, difoto: 30 Januari 2015, foto: a.sartono
Sisi belakang kereta pusaka Kanjeng Kyai Garudhayeksa, 
tidak kalah indah dengan bagian lainnya

Selain kereta pusaka yang dinamakan Nyai Jimat, di dalam Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang terletak di Jl. Ratawijayan (sebelah barat Keraton Yogyakarta) juga terdapat kereta lain yang tidak kalah menarik dari sisi desain, pernak-pernik ornamen, dan tampilan keseluruhan secara visual yang kelihatan unik, mewah, megah, dan spektakuler. Nama kereta itu adalah Kanjeng Kyai Garudhayeksa.

Kereta Garudhayeksa dipesan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VI pada tahun 1870. Kereta ini dibuat di sebuah pabrik di Belanda. Kanjeng Kyai Garudhayeksa ini dipergunakan dalam peristiwa-peristiwa kebesaran seperti upacara-upacara penobatan raja, menjemput dan mengantarkan tamu agung (raja atau kepala negara) dan sebagainya.

Profil kereta pusaka Kanjeng Kyai Garudhayeksa, 	difoto: 30 Januari 2015, foto: a.sartono
Profil kereta pusaka Kanjeng Kyai Garudhayeksa

Seperti halnya Kanjeng Nyai Jimat, kereta Kanjeng Kyai Garudhayeksa ditarik oleh delapan pasang ekor kuda yang memiliki warna bulu yang sama. Kecuali dikendalikan oleh sair (kusir) kereta ini juga membutuhkan tenaga tambahan lain yang disebut plaer yang duduk di pasangan kuda terdepan (di sebelah kiri).

Pola hias di atas atap kereta pusaka Kanjeng Kyai Garudhayeksa yang kelihatan demikian mewah, difoto: 30 Januari 2015, foto: a.sartono
Pola hias di atas atap kereta pusaka Kanjeng Kyai 
Garudhayeksa yang kelihatan demikian mewah

Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda (singa bersayap). Ornamen atau hiasan dan beberapa bagian dari konstruksi kereta ini dilapisi emas 18 karat dengan berat keseluruhan mencapai sekitar 20 kilogram.

Singa bersayap di atas atap inilah yang menjadikan kereta ini disebut sebagai Kanjeng Kyai Garudhayeksa, difoto: 30 Januari 2015, foto: a.sartono
Singa bersayap di atas atap inilah yang menjadikan kereta ini 
disebut sebagai Kanjeng Kyai Garudhayeksa

Kereta Kanjeng Kyai Garudhayeksa digunakan sejak zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VI sampai dengan Sultan Hamengku Buwana IX. Kereta ini pernah dipugar pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII dan Sultan Hamengku Buwana IX.

Naskah dan foto: asartono
sumber: Maharkesti, R.A., 1988/1989, Upacara Tradisional Siraman Pusaka Keraton Yogyakarta, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

Yogyakarta Keraton

Latest News

  • 22-04-15

    Lisa Depe Sadar Suka

    Depe pernah menjadi 12 finalis Indonesian Idol session 3. Ia juga pernah menjadi penyanyi drama musikal Laskar Pelangi yang diproduksi oleh Miles... more »
  • 22-04-15

    Buku Karya Soemitro

    Ini buku karya seorang pemuda - yang ketika menulis buku ini berumur sekitar 25 tahun - yang kelak menjadi salah satu arsitek pembangunan Indonesia,... more »
  • 22-04-15

    Panci, Alat Dapur da

    Salah satu alat dapur tradisional masyarakat Jawa yang terbuat dari logam adalah panci atau manci. Sudah lama panci dari logam (khususnya dari... more »
  • 21-04-15

    Narayana Kresna (9):

    Atas nasihat Kresna yang ditulis dalam kitab Bhagawatgita itu akhirnya Arjuna bangkit keberaniannya, dan sanggup tampil ke medan perang, melawan para... more »
  • 21-04-15

    “Kuldesak Tambora” M

    Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 dicatat sebagai salah satu peristiwa alam yang terhebat dalam sejarah dunia yang menyebabkan sekitar 91 ribu... more »
  • 21-04-15

    Kyai Sandi Cikal Bak

    Kyai Sandi merupakan keturunan dari Kyai Lemah Telasih yang bermukim di Panggang, Gunung Kidul. Tidak jelas, siapa sesungguhnya Kyai Lemah Telasih... more »
  • 20-04-15

    Kereta Kanjeng Kyai

    Kereta ini dinamakan Kanjeng Kyai Garudhayeksa karena memiliki hiasan atau ornamen di beberapa bagiannya (terutama sudut atap) yang menyerupai garuda... more »
  • 20-04-15

    Denmas Bekel 20 Apri

    more »
  • 20-04-15

    Judika Spesialis La

    Judika tampil dalam konser bertajuk ‘Love Of My Life’ di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Konser yang membawakan lagu-lagu milik band rock asal... more »
  • 18-04-15

    Anak Yang Lahir Tang

    Di dalam kalender Jawa, selain hari serta pasaran, setiap tanggal mempunyai watak sendiri-sendiri. Tanggal 6 bulan Rejeb adalah ‘dina kebo’ baik... more »