Wajah Baru Museum Kowani Yogyakarta Setelah Direnovasi

07 Jun 2014Suasana Museum PWI yang menempati satu kompleks dengan Balai Srikandi ini, sekarang tampak begitu bagus, asri, dan nyaman. Pintu masuk menghadap ke barat atau ke halaman dalam gedung ini, telah diubah menjadi hadap timur.

Wajah Baru Museum Kowani Yogyakarta 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Museum PWI Yogyakarta tampak dari sisi timur

Ada yang berubah dengan penampilan Museum Pergerakan Wanita Indonesia (PWI) atau yang sering disebut dengan Museum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Yogyakarta di awal tahun 2014 ini. Perubahan di museum yang dikelola oleh Yayasan Hari Ibu itu setidaknya terlihat pada tata ruang pameran, setelahdilakukan renovasi gedung museum pada tahun 2013.

Suasana Museum PWI yang menempati satu kompleks dengan Balai Srikandi ini, sekarang tampak begitu bagus, asri, dan nyaman. Pintu masuk menghadap ke barat atau ke halaman dalam gedung ini, yang tidak kelihatan dari luar, telah diubah menjadi hadap timur, tepat di sisi barat Gedung Balai Sintha, yang sering dipakai untuk acara pernikahan dan pameran.

Wajah Baru Museum Kowani Yogyakarta 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Koleksi berbagai baju seragam organisasi wanita

Pada bagian depan terpampang nama museum dengan jelas. Di bagian teras dipajang beberapa patung setengah badan tokoh wanita, seperti Cut Nyak Dien, Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika, dan lainnya. Sengaja ditampilkan tokoh-tokoh wanita, karena museum ini ingin menampilkan representasi pergerakan dan perjuangan kaum wanita.

Museum yang berukuran 15 meter x 20 meter ini memajang koleksi-koleksi yang berkaitan dengan peran wanita dalam satu ruangan besar yang disekat-sekat. Memasuki ruang sekat pertama, ditampilkan prolog sejarah Museum PWI dengan foto-foto tokoh wanita pejuang, di antaranya RA Kartini dan Dewi Sartika. Sementara di sebelah kirinya terdapat koleksi buku museum dan ruang baca yang tertata rapi.

Memasuki ruang berikutnya, di sebelah belakang ruang baca, masih dipajang vandel dan manekin-manekin wanita yang mengenakan beraneka ragam pakaian kerja dari setiap organisasi wanita yang tergabung dalam Kongres Wanita Indonesia. Organisasi wanita itu pada awalnya bernama Kongres Perempuan Indonesia yang muncul di tahun 1928 dan berlangsung di Dalem Joyodipuran Yogyakarta.

Wajah Baru Museum Kowani Yogyakarta 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Minirama suasana Kongres Perempuan Indonesia Pertama di Yogyakarta 1928

Ruang selanjutnya, masih juga menampilkan tokoh-tokoh wanita yang berjasa dalam memprakarsai munculnya Kongres Perempuan Indonesia Pertama, seperti Ny Soekonto (Organisasi Wanita Utomo), Nyi Hadjar Dewantara (Oraganisasi Wanita Tamansiswa), dan Nn Sujatin (Organisasi Putri Indonesia). Selain itu organisasi-organisasi yang mendukung terselenggaranya kongres tersebut, seperti Wanito Utomo, Wanita Tamansiswa, Putri Indonesia, Wanita Katholik, Jong Java (bagian gadis-gadis), Aisyiah, dan Jong Islamietend Bond Dames Afdeling.

Tidak ketinggalan pula, masih dipertahankan beberapa koleksi unggulan Museum PWI yang ditampilkan, seperti koleksi mesin ketik (yang sangat historis dalam pelaksanaan kongres), alat-alat dapur (yang dipakai dalam kegiatan kewanitaan), minirama Kongres Perempuan Pertama 1928 di Yogyakarta, dan replika benda emas yang biasa dipakai oleh wanita, seperti cupu, mangkok, kalung, dan lainnya, yang ditemukan di daerah Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah.

Wajah Baru Museum Kowani Yogyakarta 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Koleksi Lukisan Ir Soekarno

Di akhir ruang koleksi ditampilkan sebuah lukisan Ir Soekarno yang berukuran lebih dari 100 cm x 140 cm. Ditampilkannya lukisan Ir Soekarno ini, karena ia pernah menjadi Pelindung Yayasan Hari Ibu Kowani.

Bagi Anda yang ingin mendapat informasi lebih mendalam tentang peran wanita Indonesia dalam sejarah museum, tidak ada jeleknya mengunjungi Museum PWI di Jalan Laksda Adisucipto 88 Yogyakarta ini.

Ke museum yuk ..!

Naskah dan foto: Suwandi

Artikel Terbaru

>
  • 09-06-15

    FMT 2015: Pertunjuka

    Hanyaterra, kelompok kolektif musik keramik dari Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tampil memukau dalam Festival Musik Tembi (FMT) 2015,... more »
  • 09-06-15

    FMT 2015: Proses Men

    Berdasarkan penilaian pengamat musik dan audiens, diputuskan lima terpilih yang masuk dalam album kompilasi MTB 2015 adalah Kemlaka, Kelu, Ruas Bambu... more »
  • 09-06-15

    #SaveMusicIndonesia

    Gerakan ini sebagai salah satu apresiasi terhadap musik, musisi, dan industri musik Indonesia. Pembajakan, minimnya musik anak, perizinan pemutaran... more »
  • 08-06-15

    Mereka Juga Meramaik

    Para pembaca puisi ini kebanyakan sudah berulang kali datang menghadiri Sastra Bulan Purnama (SBP), sehingga memang sudah mengenal acara ini. Namun... more »
  • 08-06-15

    Sandy Thema Pamerkan

    Merek perhiasan lokal, Pistos dengan desainernya Sandy Thema mempersembahkan koleksi perhiasan terbarunya ‘Archipelago’. Terinspirasi dari kekayaan... more »
  • 08-06-15

    FMT 2015: Menuju Mus

    Sampai saat ini tidak atau belum ada yang dinamakan “musik Indonesia.” Jika mau menyebut musik Indonesia, maka kita harus menyebut sekian banyak... more »
  • 06-06-15

    Sukses Karier Orang

    Orang yang lahir pada Senin Pon dan Rabu Kliwon, tempat kejayaan (sukses) dalam meniti karier pekerjaannya berada di arah Barat dari tempat... more »
  • 06-06-15

    Sebuah Upaya Menghad

    Rekaman jejak perlawanan pemuda pelajar Indonesia melawan penjajah, dapat dilihat dalam pameran temporer yang digelar oleh Museum Perjuangan... more »
  • 06-06-15

    Tiga Penyair Berambu

    Ketiga penyair ini mengenalkan antologi puisi yang baru diterbitkan. Slamet Riyadi Sabrawi meluncurkan antologi puisi berjudul ‘Ujung Beliung’. Dedet... more »
  • 06-06-15

    Suduk Gunting Tatu L

    Pepatah atau peribahasa suduk gunting tatu loro secara luas dapat dimaknai sebagai orang yang menderita kesusahan/kesedihan berganda/rangkap. Keadaan... more »
> Tembi Rumah Sejarah dan Budaya , Hak Cipta Dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Tembi adalah Portal Berita Budaya Indonesia