Rekaman Video Tsunami Aceh Hadir di Benteng Fair 2014

Author:editorTembi / Date:30-06-2014 / Selain koleksi film tsunami Aceh, Museum Penerangan Jakarta juga memamerkan koleksi unik, berupa mesin ketik manual beraksara Jawa. Mesin ketik ini pernah dipakai di kalangan Keraton Kasunanan Surakarta tahun dari 1917 sampai 1960.

Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Yogyakarta 20-24 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Mesin ketik huruf Jawa

Betapa ngeri tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004. Air bah melanda Kota Aceh hingga pelataran Masjid Baiturrahman setinggi 6 meter lebih. Semua barang terbawa arus tsunami, termasuk mobil dan manusia. Hanyut terombang-ambing. Suasana begitu mengerikan saat itu.

Sebagian orang yang sempat menyelamatkan diri naik di lantai dua dan tiga masjid terbesar di Aceh tersebut. Gambaran suasana yang demikian mengerikan itu, termasuk salah satu koleksi rekaman video yang bisa dilihat oleh para pengunjung Vredeburg Fair di Museum Benteng Vredeburg 20—24 Juni 2014.

Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Yogyakarta 20-24 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Kamera yang digunakan merekam Tsunami Aceh 2004, 
koleksi Museum Penerangan Jakarta

Selain koleksi rekaman video tsunami, juga dipamerkan kamera yang dipakai untuk merekam peristiwa tersebut. Kamera yang aslinya dioperasikan oleh Asyim Mulyadi, karyawan LPP TVRI Stasiun Aceh tersebut, sekarang menjadi koleksi Museum Penerangan Jakarta yang kebetulan ikut dipamerkan dalam acara Vredeburg Fair tahun ini. Dari koleksi itu setidaknya memberi gambaran kepada pengunjung museum, betapa dahsyatnya tsunami dan sekaligus mengingatkan kepada pengunjung, bahwa kita di negara rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Untuk itu harus selalu tanggap dengan situasi bencana tersebut.

Selain koleksi film tsunami Aceh, Museum Penerangan Jakarta juga memamerkan koleksi unik, berupa mesin ketik manual beraksara Jawa. Mesin ketik ini pernah dipakai di kalangan Keraton Kasunanan Surakarta tahun dari 1917 sampai 1960. Mesin ketik ini digunakan untuk menuliskan surat-surat penting di kalangan keraton. Sekarang mesin ketik itu tinggal menjadi kenangan kejayaan tulisan Jawa. Karena sekarang, bahasa dan aksara Jawa sudah sangat jarang digunakan oleh penuturnya untuk berkomunikasi secara tertulis. Kalaupun masih ada tulisan Jawa, sekarang sudah banyak dikonversi menggunakan program komputer.

Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Yogyakarta 20-24 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Radio Oemoem

Museum Penerangan Jakarta yang terletak di Jalan Pintu 2 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini, pada pameran Vredeburg Fair 2014 kali ini juga menampilkan koleksi Mikrofon Kyai Balong dan Radio Oemoem. Mikrofon ini ditempatkan di Desa Balong Lereng Gunung Lawu Karanganyar, Jawa Tengah. Mikrofon ini dipakai oleh pemerintah RI semasa gerilya melawan Agresi Militer Belanda II tahun 1948. Sementara radio Oemoem buatan Belanda tahun 1940 ini digunakan pada masa kependudukan Jepang di tahun 1942-1945. Radio tersebut ditempatkan di tempat-tempat strategis, sehingga rakyat hanya dapat mendengarkan siaran sentral pemerintahan Jepang.

Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Yogyakarta 20-24 Juni 2014, sumber foto: Suwandi/Tembi
Suasana Benteng Fair 2014 di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

Selain diikuti oleh Museum Penerangan Jakarta, kegiatan Benteng Fair 2014 juga diikuti oleh 25 peserta lainnya, baik kalangan museum (di DIY, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan luar Jawa), perguruan tinggi, dan komunitas sejarah seni budaya Yogyakarta.

Ke museum yuk ..!

Naskah dan foto: Suwandi

Jaringan Museum

Latest News

  • 19-07-14

    Orang Wuku Medhangku

    Orang wuku Medhangkungan pandai bicara, mantap pendiriannya, penuh syukur, besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi.... more »
  • 19-07-14

    I Gusti Ngurah Rai P

    Pada pertempuran 20 November 1946 itu, akhirnya I Gusti Ngurah Rai bersama dengan teman-temannya yang berjumlah 1.372 orang, gugur di medan perang... more »
  • 19-07-14

    KURSUS MACAPAT DURMA

    Pada bagian ini, serat Centhini mengisahkan kehidupan warok di daerah sekitar Ponorogo. Yaitu kebiasaan para warok memamerkan kesaktian di hadapan... more »
  • 19-07-14

    Richard Irwin Meyer,

    Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah... more »
  • 18-07-14

    Rendang Jawa Ala Maj

    Resep masakan tradisional Jawa di majalah ini ditulis oleh Pujirah dalam rubrik “Jagading Wanita”. Isi Majalah Kajawen tersebut sekitar 90 % ditulis... more »
  • 18-07-14

    Misteri Perempuan An

    Cara dan konsep visualiasi karya-karya Angga ini menunjukkan kepekaannya terhadap perempuan. Ia menyadari kemisteriusan perempuan, dan mencoba... more »
  • 18-07-14

    Rainforest Music Fes

    Hentakan kaki yang keras, tepukan tubuh yang berirama ditambah nyanyian keras menjadi kekuatan tarian perang suku Maori, Selandia Baru. Juluran lidah... more »
  • 17-07-14

    Ada Banyak Keris Tan

    Pada zaman Mataram Islam banyak terdapat empu-empu pembuat keris yang ampuh dan terkenal, antara lain Arya Japan, Ki Guling, Ki Nom, Ki Legi, Ki... more »
  • 17-07-14

    Maraknya Tapis Lampu

    Judul : Maraknya Tapis Lampung: Dahulu dan Kini The Splendor of Lampung Tapis: Then and Now Penulis : Judi Achjadi, Benny Gratha Penerbit :... more »
  • 17-07-14

    Tiba Musim Hujan di

    Pameran yang diberi tajuk ‘Threesome’ ini menampilkan tiga perupa dari generasi yang sama, lahir tahun 1980-an. Pada usia 30-an tahun, mereka tampil... more »