Menarik Pengunjung ke Acara Gebyar Museum 2014
30 Oct 2014Untuk menarik pengunjung, maka kegiatan museum harus selalu inovatif dan “up to date” sesuai dengan perkembangan zaman. Dan yang terpenting museum harus selalu memiliki acara yang bisa menarik bagi masyarakat.
Tari golek ayun-ayun ditampilkan dalam
acara Gebyar Museum
di Museum Wayang Kekayon
Banyak cara yang dilakukan oleh pengelola museum untuk mendatangkan pengunjung agar mau lebih intens datang ke museum. Semua itu dilakukan agar museum lebih dekat di hati masyarakat. Diharapkan masyarakat lebih mengapresiasi dan mengambil manfaat dari museum, seperti untuk rekreasi, belajar sejarah masa lalu, melakukan penelitian, dan bermain sambil belajar.
Untuk menarik pengunjung, maka kegiatan museum harus selalu inovatif dan “up to date” sesuai dengan perkembangan zaman. Dan yang terpenting museum harus selalu memiliki acara yang bisa menarik bagi masyarakat.
Sarasehan “Ngramein Museum” di Museum
Wayang Kekayon
Salah satu yang dilakukan oleh para pengelola museum di Yogyakarta untuk menarik pengunjung, yang belum lama berlangsung, adalah “Gebyar Museum 2014”. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY dan berlangsung selama bulan Oktober hingga November mendatang. Kegiatan dilakukan secara safari di 6 museum anggota Barahmus DIY, yaitu Museum Tani Jawa Indonesia (4-5 Oktober), Museum Wayang Kekayon (18-19 Oktober), Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama (1-2 November), Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandhala (8-9 November), Museum Monumen Yogya Kembali “Monjali” (15-16 November) dan Museum Dewantara Kirti Griya (21-23 November).
Pentas Wayang Kulit dalang wanita
kembar di Museum Wayang Kekayon
Setiap museum yang melakukan kegiatan “Gebyar Museum 2014” bebas melakukan kegiatan untuk menarik pengunjung, yang tentu saja disesuaikan dengan ciri khas museum. Museum Wayang Kekayon, misalnya, pada 18-19 Oktober 2014 melakukan banyak kegiatan, seperti pentas dalang wanita kembar, foto selfie museum, lomba mewarnai dan menggambar, sarasehan museum, workshop wayang, dan lainnya.
Ke museum yuk ..!
Naskah dan foto: Suwandi
Artikel Terbaru
>-
23-01-16
Penuntun Manusia Men
Judul : Weddha Brata (Panuntun. Jilid II) Penulis : Mas Sajimin Prawiraatmaja Penerbit : TB... more » -
23-01-16
Selasa Kliwon Hari B
Perhitungan ini berdasarkan perhitungan primbon Panca Suda. Panca = lima, suda = dikurangi. Lima dikurangi satu sama dengan empat. Ada empat... more » -
23-01-16
Jose Rizal Manua, Pe
Jose panggilannya, dari nama lengkap Jose Rizal Manua, adalah nama yang cukup dikenal di kalangan teater dan sastra. Selain karena aktif di teater... more » -
22-01-16
Gunungan Sebagai Pe
Dinamakan gunungan karena bentuknya menggambarkan gunung. Gunungan disebut juga kayon, artinya pohon. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar... more » -
22-01-16
Awalnya besi yang di
Supriyadi yang rambutnya memutih, terus mengayunkan palu, memukul besi membara yang dicapit kuat. Percikan api melesat kesana kemari. Adu palu (... more » -
21-01-16
SMAN 1 Sleman Singga
Setelah rombongan SMA 1 Mejobo Kudus meninggalkan Tembi, Selasa, 12 Januari 2016, rombongan SMAN 1 Sleman yang berjumlah sekitar 190 siswa dan... more » -
21-01-16
Berbagi Ilmu Tata Pa
Masih ingat kesuksesan pementasan kolosal yang mengangkat kebudayaan Indonesia, “Matah Ati” yang kemudian dipentaskan di Singapura dan Kuala... more » -
20-01-16
Potret Keindahan Ind
Mencintai Tanah Air yang diperlukan bukan slogan dan celotehan tapi bagaimana mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat, begitu kira-kira hal... more » -
19-01-16
Konser Perkusi, Aksi
Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat ... more » -
19-01-16
Sistem Religi Bonoke
Judul : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis : Bambang... more »
Tembi adalah Portal Berita Budaya Indonesia