Isih Penak Jamanku ta Le?, Rindu Masa Adem Ayem dan Kemakmuran

Variasi dari teks itu bisa bermacam-macam, namun intinya satu: mengajak masyarakat yang membacanya untuk membandingkan kondisi zaman sekarang dengan zaman atau masa Orba di bawah Presiden Soeharto.

Stiker di salah satu bodi bus di <a href='https://tembi.net/id/news/isih-penak-jamanku-ta-le---rindu-masa-adem-ayem-dan-kemakmuran-4614.html'> Yogya</a>karta yang berbunyi, “Pripun Kabare Mbak Yuu ? Sekeco Jaman Kulo Riyen To ?” (Bagimana kabarnya mbak yu, masih enak zamanku dulu to ?, difoto di Jl. Parangtritis, Jumat, 5 April 2013, foto: a.sartono
Pripun kabare mbak yuu ? Sekeco jaman kulo riyen to ?)

Jika kita cermati, di Yogyakarta (mungkin juga di kota lain) banyak stiker atau tulisan di bak truk, bak mobil pickup, bahkan juga mobil jenis lain yang isinya menyindir kondisi negara dan bangsa saat ini. Reformasi yang diimpikan sebagai tatanan negara dan bangsa yang baru yang lebih nyaman, aman, sejahtera, murah sandang-pangan, stabil, sepertinya tidak atau belum terwujud.

Stiker atau tulisan itu umumnya ditulis dalam bahasa Jawa. Pada intinya tulisan itu bertemakan tentang kondisi zaman Orde Baru yang menurut sebagian orang dirasakan lebih enak. Tulisan berbahasa Jawaitu biasanya berbunyi,”Piye kabare Le, iseh penak jamanku biyen to ?” (Bagaimana kabarnya Nak, masih enak zamanku dulu to ?).

Variasi dari teks itu bisa bermacam-macam, namun intinya satu: mengajak masyarakat yang membacanya untuk membandingkan kondisi zaman sekarang dengan zaman atau masa Orba di bawah Presiden Soeharto. Varian dari teks itu bisa berbunyi,” Piye kabare Dab, isih penak zamanku biyen to ? Ayem tentrem, guyub rukun.”

Sosok Presiden Soeharto sampai kini masih menimbulkan banyak kontroversi. Harus diakui bahwa pada zaman pemerintahan Soeharto stabilitas nasional memang terjaga. Sandang pangan relatif murah. Pendidikan di sekolah-sekolah negeri dari tingkat SD sampai perguruan tinggi juga amatlah murah. Kesehatan juga sangat diperhatikan melalui banyak program (KB, Puskesmas).

Orang awam mungkin tidak begitu melihat tentang represi dan otoriternya pemerintahan zaman Orba. Bagi awam yang penting adalah kenyamanan, keamanan, kemakmuran, dan mudahnya mencari sandang-pangan. Huru-hara, kerusuhan, dan segala macam ketidaknyamanan atau ketidakamanan bagi awam adalah sangat ditakuti.

Stiker bergambar foto Soeharto yang tengah tersenyum dengan tulisan semacam ini mulai banyak ditemukan di bak-bak truk atau bodi mobil yang berseliweran di <a href='https://tembi.net/id/news/isih-penak-jamanku-ta-le---rindu-masa-adem-ayem-dan-kemakmuran-4614.html'> Yogya</a>karta, difoto di Pasar Kranggan, Senin, 25 maret 2013, foto: a.sartono
Senyum khas Soeharto dan tulisan yang menyatakan masa enak zaman pemerintahannya

Saat ini begitu banyak hal terasa berat dijalani oleh awam. Korupsi merajalela, terorisme dan intoleransi marak, kekerasan seperti dibangkitkan dari kubur, anarki seperti tidak tersentuh oleh peradilan, massa sering mengalahkan nalar keadilan dan kebenaran, pendidikan demikian mahal, biaya kesehatan juga mahal.

Sekalipun demikian, pada zaman ini kita merasakan kelegaan karena lepasnya bayang-bayang belenggu represi dan otoritarianisme. Orang merasa bebas melakukan apa saja. Sayangnya, banyak orang melakukan hal-hal yang kelewat batas. Akibatnya banyak wilayah atau ranah seperti tidak bertuan, dan menjadi arena perebutan banyak kekuatan.

Mungkin masing-masing rezim memang memiliki kelemahan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Namun lepas dari itu, sesungguhnya rakyat awam hanya mengharapkan negara yang damai, aman, adil, makmur, nyaman, tenteram, rukun, adem-ayem. Mewujudkan hal itu ternyata tidak mudah karena semua orang yang menggerakkan roda pemerintahan memiliki kepentingan entah untuk diri sendiri, keluarga, kelompok, organisasi, jejaring, dan sebagainya.

Apa yang dituliskan di bak truk dan bodi mobil jenis lain mungkin dapat menjadi pengingat dan pembanding agar kita semua dapat memperbaiki diri, kondisi sekitar, bangsa dan negara kita tercinta.

Stiker dengan foto Soeharto tersenyum serta tulisan yang menyatakan enaknya zaman pemerintahannya banyak ditemukan di bak-bak truk/mobil di <a href='https://tembi.net/id/news/isih-penak-jamanku-ta-le---rindu-masa-adem-ayem-dan-kemakmuran-4614.html'> Yogya</a>karta, difoto di Pasar Kranggan, Senin 25 Maret 2013, foto: a.sartono
Kapankah zaman aman, nyaman, tenteram, rukun, adem ayem, makmur itu datang?

Ke Yogya yuk ..!

A. Sartono



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta