Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung, Upacara Adat Lestari

Author:editorTembi / Date:19-09-2014 / Dapat dipastikan bahwa upacara tersebut dilaksanakan pada setiap habis masa panen rendhengan atau panen raya di akhir musim penghujan yang biasanya jatuh pada bulan Agustus.

Pelepasan pasukan tombak untuk menjemput peserta kirab dalam Upacara Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung, difoto: Jumat, 22 Agustus 2014, foto: a.sartono
Pelepasan pasukan tombak untuk menjemput peserta kirab 
dalam upacara Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung

Sejak dekade 1960-an atau bahkan jauh sebelum itu Dusun Dukuhan, Kelurahan Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, selalu menyelenggarakan upacara adat yang disebut Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung. Penyelenggaraan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah Ki Ageng Tunggul Wulung, juga sebagai ucapan syukur kepada Tuhan dan juga permohonan kepadaNya, sekaligus sebagai bentuk guyub atau bersatu padunya masyarakat Dusun Tengahan dan sekitarnya untuk saling bekerja sama sekaligus bergembira dan pesta bersama.

Salah satu bregada/kesatuan dalam Upacara Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung di Minggir, Sleman, difoto: Jumat, 22 Agustus 2014, foto: a.sartono
Salah satu bregada/kesatuan dalam Upacara Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung

Dapat dipastikan bahwa upacara tersebut dilaksanakan pada setiap habis masa panen rendhengan atau panen raya di akhir musim penghujan yang biasanya jatuh pada bulan Agustus. Untuk tahun 2014 ini Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung dilaksanakan hari Jumat, 22 Agustus 2014 usai ibadah salat Jumat. Start kirab dimulai dari Lapangan Sendangagung dan berakhir di Petilasan Ki Ageng Tunggul Wulung dengan jarak tempuh sekitar 2 kilometer.

Ada pun pedukuhan-pedukuhan yang terlibat dalam acara itu adalah Pedukuhan Tengahan XII, Dukuhan XIII, Bekelan X, Tengahan XI, Pojok, Bontitan, Pedukuhan Jomboran, Kliran, Minggir, dan utusan-utusan dari tiap pedukuhan di Kelurahan Sendangagung, Minggir, serta beberapa sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Minggir. Pembiayaan kegiatan tersebut merupakan dana swadaya masyarakat setempat dan dana stimulan dari pemerintah desa.

Warga biasa pun ikut memeriahkan Upacara Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung, difoto: Jumat, 22 Agustus 2014, foto: a.sartono
Warga biasa pun ikut memeriahkan upacara Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung

Upacara tersebut dimulai dengan penyerahan tombak kepada beberapa orang (pasukan) yang bertugas menjemput peserta kirab. Penyerahan tombak ini dilakukan di rumah kepala Pedukuhan Dukuhan. Dari sekian tombak itu ada salah satu tombak yang disebut sebagai tombak Tunggul Wulung. Sedangkan kirab dari Lapangan Sendangagung itu terdiri dari drumband siswa-siswi sekolah, pembawa air Sendang Beji, pasukan bertombak, bergada Tunggul Wulung, kemudian diikuti oleh kelompk atau bergada-bergada lain yang umumnya membawa ubarampe tumpeng hasil bumi dan tumpeng nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauknya.

Semua iring-iringan kemudian diterima di rumah Kepala Pedukuhan Dukuhan kemudian diserahkan ke masyarakat dan terakhir didoakan di petilasan Ki Ageng Tunggul Wulung. Usai itu segala ubarampe (tumpeng hasil bumi, tumpeng nasi, dan lain-lain) diperebutkan di lokasi petilasan Ki Ageng Tunggul Wulung. Usai itu kemudian diselenggarakan pentas Tari Tayub di rumah Kepala Pedukuhan Dukuhan hingga menjelang senja. Serangkaian acara itu diakhiri dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Sri Boyong.

Persiapan pemberangkatan Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung, difoto: Jumat, 22 Agustus 2014, foto: a.sartono
Persiapan pemberangkatan Kirab Ki Ageng Tunggul Wulung

Apa yang dilakukan di Dukuhan, Sendangagung, Minggir, Sleman ini sesungguhnya menjadi sarana bagi pelestarian adat istiadat yang telah ada di tempat itu sejak masa lalu. Adat merupakan bagian dari kekayaan kebudayaan. Di dalamnya ada nilai guyub, toleransi, kebersamaan, rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan, kreasi dalam berkesenian, penghormatan kepada leluhur, tatakrama, kerendahan hati, dan lain sebagainya.

Naskah dan foto: A. Sartono

Ensiklopedi Upacara Adat

Latest News

  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »
  • 20-12-14

    Denmas Bekel 20 Dese

    more »
  • 20-12-14

    Sothil, Teman Setia

    Sothil sendiri dalam proses menggoreng berfungsi untuk membolak-balik lauk yang digoreng agak matangnya merata dan tentu saja agar tidak gosong.... more »